SUKABUMIUPDATE.com - Vallerian Aditya Sayoga, pemuda kelahiran 1992 ini, sudah dua kali menjalani ibadah saum Ramadhan dan Idul Fitri di tempat kerja.
Pria yang akrab disapa Valle ini, bekerja di sebuah kapal pesiar dengan home port di Baltimore, Maryland, USA. Bicara pengalaman, ia mengaku sudah berlayar ke Portland, Boston, Canada, Halifax, hingga melintasi segi tiga Bermuda.
“Saya bekerja di kapal pesiar sebagai chef. Tahun ini menjadi tahun kedua saya berpuasa jauh dari keluarga,†kata Valle kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan WhatsApp, Minggu (28/5).
BACA JUGA: Berpuasa di Negeri Orang, Gadis Kota Sukabumi Melawan Rasa Kangen
Anak pertama dari dua saudara itu menjelaskan perbedaan jam puasa di tempatnya bekerja. Untuk jadwal sahur pada pukul 02.30, sedangkan jam berbuka pukul 20.30.
Namun, bagi warga Perum Nirwana, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini, hal yang paling berat dalam menjalani ibadah Puasanya adalah ketika cuaca laut sedang tidak bersahabat.
“Kapal goyang tuh, jadi kemungkinannya sea sick. Sudah perut kosong, haus, muntah lagi. Belum lagi harus melihat wanita-wanita berpenampilan seronok mengenakan bikini, itu rintangan terberat untuk saya,†bebernya
BACA JUGA:Â Notaris Humanis, dari Jepang hingga Jampang Kabupaten Sukabumi
Untuk santap sahur, karena dirinya seorang chef, tentu bukan masalah terbesar baginya dan sesama Muslim yang bekerja di tempat yang sama. “Saya handle semua karyawan yang Muslim, dan kalau makan sahur, saya suka membuat menu makanan seperti masakan di rumah yang jarang mereka dapatkan di sini,†ujar Valle.
Ditanya tentang kegiatan khusus pada saat Ramadhan di atas kapal pesiar, Valle menjawab, shalat berjamaah. "Campur ada orang dari Kenya, Maroko, India, Turki, dan Indonesia, dan ada ceramah bergiliran menggunakan bahasa Inggris†jelasnya.
Bahkan, Valle menambahkan, untuk Shalat Ied pun selalu dilakukan di atas kapal. Karena menurutnya, jika ingin melakukannya di masjid, maka mereka harus menggunakan taksi, karena jaraknya lumayan jauh.
BACA JUGA:Â Siaran Menawan Larasati Sukabumi
Lebih jauh, pria berusia 25 tahun ini menceritakan, hal paling ia rindukan ketika Puasa di atas kapal pesiar, adalah merasakan masakan ibunya, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang lazim ia lakukan ketika berada di Kota Sukabumi.
"Gak bisa bergadang, enggak bisa bangunin makan sahur tetangga, tidak ada buka bareng teman-teman sekolah, dan kebiasaan Bulan Ramadhan lainnya,†pungkas Valle.