SUKABUMIUPDATE.com - Larasati adalah akronim dari Jendela Inspirasi Wanita Sejati. Pada awalnya, sekitar tiga tahun lalu, beberapa kaum wanita yang sudah merasa resah dengan pergaulan anak zaman sekarang, yang dinilainya sudah sangat mengkhawatirkan, akhirnya berinisiatif mendirikan perkumpulan yang bertujuan memberikan edukasi ke arah yang positif, khususnya bagi kaumnya.
"Kita memulai perkumpulan ini pada tahun 2014, tapi waktu itu masih sedikit, beberapa wanita saja. Seiring berjalannya waktu, anggotanya pun terus bertambah," jelas Ketua Larasati, Rasya Aulia Zahra, Minggu (9/4).
Dijelaskan gadis berusia 23 tahun itu, jika keinginan awalnya hanya ingin memiliki wadah untuk para wanita agar mempunyai tempat menyalurkan kreativitas, saling berbagi mengeluarkan keluh kesah, sekaligus berkegiatan sosial atau positif lainnya.
"Satu minggu sekali kita melakukan pertemuan untuk bertukar pikiran sambil membicarakan hal-hal positif. Setiap awal bulan kita juga mengadakan kajian keagamaan," imbuhnya.
Lebih jauh, Rasya berharap, ke depannya Larasati bisa menjadi wadah bagi generasi muda di Sukabumi untuk sharing, silahturahim, sehingga diharapkan bisa menemukan hakikat hidup sebenarnya.
BACA JUGA:
Pebola Wanita Asal Kabupaten Sukabumi Ini, Ditinggal Ayah Saat Ia Terpilih Memperkuat Timnas
Gadis Muslim Tionghoa Sukabumi Ini Pernah Alami Diskriminasi
Selain kegiatan sosial dan diskusi, kegiatan besar yang pernah digelar perkumpulan yang kini sudah memiliki anggota aktif sebanyak 40 orang itu, adalah talkshow Silaturahmi Antar Wanita Agar Menjadi Wanita Teladan, atau Siaran Menawan.Â
"Siaran Menawan yang pertama, mengambil tema Bagaimana Menjadi Wanita Teladan, dengan menghadirkan pembicara Derry Oktriana Syofiadi, seorang penulis buku, dan Gracety Shabrina yang populer disebut Sang Dokter Gigi Rimba," ujar Rasya.Â
Untuk tahun ini Larasati akan mengadakan talkshow serupa, Siaran Menawan 2, namun belum bisa memastikan lokasi dan pembicara yang akan diundang.
Mengakhiri perbincangan dengan sukabumiupdate.com, Rasya mengungkapkan, tidak ada syarat khusus tertentu untuk aktif di komunitas ini. Anggota pun tidak hanya dari Kota, tetapi juga dari Kabupaten Sukabumi. "Tidak dikhususkan untuk memakai hijab, karena kita di sini sama-sama belajar," pungkasnya.