SUKABUMIUPDATE.COM - “Shakila itu dari bahasa Arab yang artinya "cantik", dan Blume itu berasal dari bahasa Jerman yang artinya "bunga", jadi kalau digabungkan, bermakna bunga yang cantik,†terang Azka Nurzahra (24), membuka percakapan mengenai nama usaha buket bunga miliknya, dengan sukabumiupdate.com, Sabtu (31/12/2016).
Hand bouqet (bunga tangan) biasanya selalu hadir untuk mempercantik penampilan sepasang pengantin. Selain itu, buket bunga juga kerap dijadikan hadiah untuk seseorang yang dianggap spesial.
Lazimnya, buket bunga merupakan simbol kebahagiaan yang diwakilkan dalam berbagai jenis bunga dengan warna cerah.
Dahulu, berbagai bunga asli menjadi komponen utama dalam rangkaian buket bunga. Namun kini, buket bunga hadir dengan berbagai macam bunga terbuat dari kertas atau kain flanel.
Baginya, membuat buket bunga dari kainflanel, adalah hobi menguntungkan. Ide berbisnis buket bunga dari flanel ini muncul setelah ia sering memberi hadiah buket bunga cantik ini untuk teman-temannya yang tengah wisuda.
"Berkat dorongan teman-teman juga sih, kenapa nggak nyoba dijualin aja?" Ujar dara kelahiran Sukabumi, 16 Desember 1992 itu.
Meski belum genap satu tahun berbisnis kreatif ini, Azka mengaku mendapat respon positif dari pelanggannya. Tengok saja akun media sosial instagram toko online shop-nya shakilablume, hasil karnyanya terdokumentasi dengan indah.
Menurut hijaber ini, pembeli buket bunga flanel kreasi tangannya tidak terbatas warga Sukabumi saja, melainkan luar kota, seperti Bandung, Bogor, dan Jakarta.
"Awalnya, susah-susah gampang membuat kerajinan tangan buket bunga dari flanel ini. Maklum, setiap tangkai bunga dibuat secara detail, dan memperhitungkan keserasian warna antara bunga dan buketnya. Kelopak per kelopak bunga dirangkai," terangnya.
Namun dengan kesabaran, ia berhasil merangkainya hingga menjadi sebuah karya menawan, sehingga tidak heran jika pesanan tak henti mendatangi warga Jalan Pasir Berkah, Nanggeleng, Kota Sukabumi ini.
"Mulai dari pesanan untuk wisuda, anniversary, tunangan, sampai hari-hari nasional seperti hari guru. Sesekali, saya dan teman-teman juga membuka stand ketika momen wisuda tiba," terangnya lebih jauh.
Bagi Azka, usahanya ini bukan semata mencari keuntungan. Diakuinya, seringkali dirinya mendapat hikmah dari bisnisnya itu, mulai dari bersilaturahim dengan konsumen, sekaligus mempelajari selera dan beragam karakter konsumennya.
“Alhamdulillah, selain materi, juga ada kepuasan tersendiri. Kalau kendala mah ada aja, biasanya udah pesan, kemudian menghilang,†kenangnya sembari tersenyum.
Kreasi buket bunga yang ditawarkan  alumnus SMA Negeri 1 Sukabumi ini bervariasi, karena memiliki ukuran tertentu. Seperti halnya pakaian, buket yang dibuatnya pun memiliki ukuran XS, S, M, L, XL, hingga XXL.
Penentuan besar kecilnya buket, diukur dari banyak atau tidaknya tangkai bunga yang dirangkai. Begitu pun dengan harga, disesuaikan dengan besar kecilnya buket.
Bagaimana, berminat membuat momen indahmu tambah asyik?