Fonna Melania: Batik Lokatmala, Representasi Sukabumi dalam Sehelai Kain

Senin 19 Desember 2016, 01:44 WIB

Sukabumiupdate.com - Ingatkah dengan reff. lagu dangdut Hadiah Batik Pekalongan:

"Apakah kau tak ingat hadiah yang kau idamkan... Bukankah kau inginkan batik dari Pekalongan..." Itulah penggalan lirik lagu yang dibawakan Mansyur S. feat Elvy Sukaesih.

Pekalongan, Jawa Tengah, memang dikenal sebagai pusatnya kerajinan batik di Indonesia. Namun, siapa sangka, Kota Sukabumi yang dikenal sebagai Kota Mochi, mampu menghadirkan batik khas, Lokatmala.

Adalah Fonna Melania (41), wanita kelahiran Sukabumi, 21 Mei 1975, aktif menyajikan batik khas Kota Mochi. Berawal dari pengaruh sang nenek dalam proses ketertarikannya terhadap batik. Betapa tinggi nilainya, sehingga membius Fonna untuk tidak sekadar membuat motif, melainkan menghadirkan filosofi dari motif itu sendiri.

Menurut wanita yang sering dipanggil Ceu Popon ini, batik adalah proses, bukan motif semata. Proses dimaksud adalah mengkaji makna yang divisualisasikan pada sehelai kain. Apalagi berhubungan dengan simbol, kekhasan, dan nilai-nilai kearifan lokal suatu daerah, membutuhkan kajian mendalam.

“Ketika saya memilih kendi untuk motif batik, nah, kenapa dipilih kendi sebagai representasi Kota Sukabumi, saya harus paham muasalnya. Selain itu, dalam batik juga terdapat motif tambahan, saya harus paham simbol yang sesuai bila disandingkan dengan kendi. Itu prosesnya tidak mudah,” ujar wanita berkulit putih ini.

Maka tidak heran, jika karya batiknya selama ini, hadir dengan segudang cerita dalam setiap goresan malam (lilin-red). Tengoklah Leungli, bercerita mengenai seekor ikan mas sahabat Putri Rangrang. Sedangkan Candramawat, adalah seekor kucing peliharaan Nini Anteh.

Kejelian Fonna mengkreasikan motif batik, bukan suatu kebetulan. Walaupun membatik belum membudaya di Kota Sukabumi, namun tekad kuat untuk mempelajarinya, membuat ia pergi ke Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

“Memang tidak seterkenal Solo, Jogjakarta, Pekalongan, Cirebon, namun teknik tertua yaitu teknik Majapahit ada di sana,” jelas warga Jalan Kenari, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi ini dengan mimik serius.

Fonna menambahkan, dirinya tidak berhenti belajar ketika proses menimba ilmu di Juwana selesai. Banyak hal kudu dipelajari dalam membatik. Tidak sebatas menuangkan malam, melainkan bagaimana mengedukasi masyarakat mengenai batik itu sendiri.

”Lumrahnya di masyarakat, setiap yang bermotif mirip batik, maka disebut batik. Padahal batik adalah proses, yang mana kain diberi malam cair panas untuk merintangi warna. Sedangkan pemahaman masyarakat, setiap motif mirip batik. Meskipun hasil cetakan, tetap disebut batik,” ungkap penggemar dunia kuliner ini.

Tak pelak, sebagai bentuk literacy batik, istri dari Andri Purbawiana (41) ini, giat menyisipkan lembaran-lembaran cerita, dalam goresan batiknya. Selain itu, di media sosial instagram, Fonna rajin mem-posting penggalan-penggalan cerita dari batiknya.

Tidak tanggung-tanggung, Fonna senang menuturkan cerita dibalik motif batiknya kepada konsumen, seperti ketika sedang pameran. Harapannya, agar dapat menjadi pengetahuan, bagi para peminat Lokatmala bahwa helai batik yang dibeli tersebut, mengandung nilai budaya Sunda (Sukabumi) yang tinggi.

Senada dengan kandungan makna dari setiap batik kreasinya, Lokatmala memiliki arti yang dalam. Lokatmala dalam bahasa Sunda artinya bunga Edelweis (Anaphalis Javanica), dengan harapan karya yang dihasilkannya akan seabadi bunga Edelweis. Selain itu, Edelweis merupakan bunga yang tumbuh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Sukabumi.Menurut ibu dari Cleita Ariela Diandra (18) dan Rain Atland (15) ini, apresiasi pemerintah daerah cukup positif. Mulai dari penggunaan batik Lokatmala di lingkungan pemerintahan, didapuk sebagai mitra pagelaran Mojang Jajaka Kota Sukabumi, hingga hadir dalam pameran.

Ironis, tidak hanya di Sukabumi, respon terhadap batik masih sebagai industri tekstil murahan. “Padahal untuk menghasilkan satu lembar batik, melibatkan banyak orang. Karenanya, batik adalah sebuah proses, sehingga jangan heran kalau harga batik lebih mahal dibanding "batik-batikan", karena membeli batik itu membeli proses bukan motif,” jelas Fonna.

Nah, bagi warga Sukabumi, tertarik untuk memberikan hadiah terbaik dari Sukabumi selain Mochi? Hmm... Batik khas Sukabumi ini, bisa menjadi pilihan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas