SUKABUMIUPDATE.COM - Lazim disebut jika wanita selalu dikaitkan dengan tiga “UR†dalam ranah domestik, sumUR, dapUR, dan KasUR. Sejatinya wanita, terutama Muslimah, memiliki potensi lain yang patut dijadikan tujuan, yaitu shalihah, istri yang taat, sekaligus madrasah bagi putra-putrinya.
Adalah komunitas Muslimah Cerdas Multitalenta (MCM), hadir di Sukabumi sejak 2013, diinisiasi oleh Tsani Liziah (motivator, dai muda, dan penulis buku). MCM memberikan penyegaran bagi aktivitas Muslimah di Sukabumi sebagai wadah untuk saling menginspirasi, dan menggali potensi pada diri seorang Muslimah.
Menurut Ketua MCM Siti Nurul Fitria Rachman (23), pemberian nama Muslimah Cerdas Multitalenta merupakan sebuah doa. Sebagai seorang Muslimah, harus dapat memaknai diri sebagai makhluk Tuhan menuju pribadi taat. Muslimah harus cerdas, dalam arti mengenali potensi diri dan mengasahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat, hingga kemudian menjadi pribadi multitalenta.
Setelah menjadi pribadi multitalenta, diharapkan dapat mengsinspirasi Muslimah lainnya. Namun begitu, kebermanfaatan tersebut diharapkan tidak terbatas kepada kalangan Muslimah semata, tetapi terhadap wanita lain pada umumnya.
Bermula dari keyakinan tersebut, kegiatan MCM awalnya hanya terfokus di kalangan internal komunitas. Seiring berjalan waktu, aktivitas komunitas kian berkembang dan banyak melakukan kerja sama dengan pihak lain.
“Awalnya kami memiliki tiga divisi, yaitu kepenulisan, public speaking, dan enterpreneur. Setelah itu, berkembang ke ranah diskusi di internal MCM, seperti bedah buku yang bertujuan untuk belajar memahami isinya, sekaligus belajar public speaking,†terang Nurul.
Berbagai kegiatan yang pernah dilaksanakan MCM, antara lain berkolaborasi dengan komunitas lain, mengundang aktor yang proses hijrahnya menginspirasi Teuku Wisnu. Namun, dari banyak acara pernah digelar, Seminar Pra Nikah paling berkesan. Seminar bertema keluarga ini, memberi pencerahan bagi kaum Hawa dan kaum Adam. Pasalnya, parenting tidak dipelajari di jenjang pendidikan formal.
Selain kegiatan mini seri, terdapat acara yang rutin dilakukan, yaitu kajian Lemon (Let’s Move On). “Kajian ini merupakan kolaborasi dengan komunitas Hijrah Cinta yang dimotori Ustadz Kembar, Irfan dan Arfan. Kami event organizer-nya, sedangkan mereka yang mengisi acara,†tambahnya.
Diakui wanita yang hobi membuat aksesoris bros ini, kegiatan MCM saat ini memang masih belum fokus ke Muslimah. Namun, ia berharap ke depannya bisa istiqomah dari, oleh, dan untuk Muslimah. Terlebih respon dari Muslimah Sukabumi terhadap komunitas ini cukup positif.
“Alhamdulillah memiliki loyalis. Kadang teman-teman Muslimah bela-belain datang ke kajian, atau nanyain gimana cara gabung MCM. Ada juga yang nanyain, kapan Lemon diadakan lagi,†terang guru taman kanan-anak ini
Menurutnya, bagi Muslimah yang ingin bergabung, dapat mengikuti rekrutmen terbuka yang biasa dilaksanakan saat Milad MCM pada bulan Februari. Tidak ada persyaratan khusus bagi yang ingin bergabung, misalnya penampilan yang religius.
"Intinya, kita menghargai setiap proses, karena mereka masuk ke sini pasti pengen berubah menjadi lebih baik, punya teman-teman yang bisa ngingetin menjadi lebih baik. Jadi gak ada syarat tertentu, kita gak memandang penampilan. Kita menghargai proses,†tambah Nurul.
Bagi komunitas yang biasa menggelar kegiatan di Masjid Tijanul Anwar, Jalan Suryakencana, Kota Sukabumi ini, memaknai sosok Muslimah syari, berakhlak, dan memiliki prestasi, adalah bentuk syukur kepada Sang Pencipta. Ibarat pepatah, hasil tidak akan mengkhinati usaha.