SUKABUMIUPDATE.com – Siti Fathya Salsabila Lubis, mahasiswi Program Studi Administrasi Publik Universitas Djuanda Bogor, meraih penghargaan Duta Pendidikan Best Social Media Provinsi Jawa Barat 2025. Fathya adalah nama panggilan untuk gadis asal Nagrak Kabupaten Sukabumi ini sehari-hari.
Acara yang diikuti Fathya ini diselenggarakan oleh Paguyuban Putra Putri Pendidikan Provinsi Jawa Barat (PPPI JABAR) dan Yayasan Pemuda Prestasi Indonesia serta Duta Pendidikan Indonesia (YPPDPI). Ajang apresiasi bagi anak muda Jawa Barat yang sudah berlangsung selama 5 tahun.
Baca Juga: Haru Bahagia, Suara Hati Sang Istri atas Pelantikan Asjap dan Andreas Jadi Bupati-Wabup Sukabumi
Fathya lahir di Sukabumi 25 Juni 2005, tepatnya Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Reporter sukabumiupdate.com berkesempatan ngobrol dengan Fathya soal social media dan prestasi yang sudah diraihnya.
“Proses seleksi duta pendidikan ini melalui beberapa tahapan, diantaranya tahap pendaftaran, audisi, kemudian seleksi finalis dengan hanya 54 orang yang dapat lolos tingkat Jawa Barat. Pada tahap seleksi ini, kita menggunakan batik khas daerah masing-masing dan melalui beberapa proses seperti wawancara, unjuk bakat, serta pemotretan,” ungkapnya.
Baca Juga: Harapan Sang Istri Jelang Pelantikan Ayep dan Bobby sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Sukabumi
Motivasi utama Fathya mengikuti ajang ini adalah kecintaannya pada dunia pageant sejak kecil. “Saya pernah meraih winner pada ajang fashion show muslimah tahun 2013. Perjalanan saya berlanjut saat mengikuti ajang Duta Kampus dan mendapatkan gelar winner, lalu berlanjut ke Duta Pendidikan tingkat Jawa Barat. Dukungan penuh dari orang tua dan lingkungan sekitar membuat saya terus bersemangat,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam seleksi ini. “Saya merasa banyak teman-teman yang lebih hebat dari saya, terutama dari segi pengalaman. Namun, dengan usaha dan rasa percaya diri, saya berhasil lolos sebagai finalis Duta Pendidikan Jawa Barat pada Desember 2024,” katanya.
Baca Juga: Asep Japar-Andreas Resmi Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Sukabumi 2025-2030
Fathya juga membagikan momen unik saat mengikuti ajang ini. “Saat sesi photoshoot setelah dinyatakan lulus, saya lupa membawa kostum. Saya sudah sampai di Cianjur, lalu harus kembali ke Sukabumi untuk mengambilnya, kemudian berangkat lagi ke Bandung lewat Jakarta dalam waktu tiga jam. Itu pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” tuturnya.
Sebagai finalis, Fathya membawa advokasi bertajuk ‘PINK’ atau Pendidikan Inklusif, yang berfokus pada pemerataan pendidikan tanpa memandang fisik dan latar belakang. “Saya ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan terdekat saya terlebih dahulu,” ujarnya.
Baca Juga: Ayep Zaki-Bobby Maulana Resmi Dilantik Jadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Sukabumi 2025-2030
Fathya mengungkapkan dirinya memang memiliki minat yang serius dalam bidang sosial media.
"Mungkin untuk itu karena saya memiliki passion di bidangnya (media sosial) dan saya pun merupakan konten creator di Instagram dan TikTok. tetapi untuk mekanisme penilaian itu dari juri,"
Baca Juga: 3 Dampak Negatif Kebiasaan Berbicara Baby Talk Pada Anak
Ia pun merasa terharu dengan dukungan yang diterimanya. “Respon keluarga, teman, dan kampus sangat positif. Banyak yang memberikan ucapan selamat dan menyaksikan saya secara online melalui live YouTube. Bahkan beberapa teman dan orang tua saya menangis terharu melihat saya meraih gelar atribut tersebut,” katanya dengan penuh kebanggaan.
Fathya juga memberikan pesan bagi generasi muda. “Pendidikan adalah dasar bagi kita semua. Jangan merasa terbebani dengan pendidikan, jangan ragu mengambil kesempatan, dan jangan takut mencoba hal baru. Ubah rasa malas menjadi rasa bangga karena perubahan kecil bisa berdampak besar untuk masa depan. If we never try, how will we know?”
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak, Kulit Jadi Kering Hingga Terasa Kasar
Dengan pencapaiannya ini, Fathya berharap dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi lebih dalam dunia pendidikan.