SUKABUMIUPDATE.com - Haul Ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul, digelar di Mushala Ar-Raudah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Ahad (5/1/2025), bertepatan dengan 5 Rajab 1446 H. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara haul ini berhasil menarik perhatian ribuan bahkan jutaan jamaah dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari nu.or.id, sejumlah 32.823 relawan terdaftar dalam posko induk Ar-Raudah untuk membantu kelancaran acara tersebut. Relawan-relawan ini terbagi dalam beberapa kelompok, dengan kelompok terbesar berada di jalur dan parkir sebanyak 27.796 orang, disusul oleh relawan kesehatan sebanyak 2.107 orang, serta relawan kebersihan yang berjumlah 2.051 orang. Selain itu, terdapat pula kelompok relawan zona yang tersebar di berbagai posko, relawan evakuasi irigasi dan air, serta relawan yang bertugas di bidang IT dan dokumentasi.
Relawan-relawan ini bekerja dengan penuh dedikasi untuk melayani dan memfasilitasi jamaah yang hadir. Belum termasuk relawan-relawan di luar wilayah yang tidak terdaftar namun tetap turut berpartisipasi, sehingga diperkirakan jumlah relawan akan terus bertambah.
Menurut Kapolres Banjar, M Ifan Hariyat, jumlah jamaah yang hadir pada Haul Guru Sekumpul kali ini mencapai 4,1 juta orang. Jumlah ini dihitung berdasarkan data dari provider telekomunikasi Telkomsel, XL, dan Indosat yang mencatat lonjakan signifikan dalam penggunaan jaringan selama acara berlangsung. Jamaah yang hadir tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara di dunia, menandakan betapa besarnya pengaruh dan keberkahan yang diharapkan dapat diperoleh melalui doa dan ziarah pada acara haul ini.
Baca Juga: Kisah Abah Anom dan Doa-doanya yang Mustajab Mengobati Pecandu Narkoba
Mengenal Abah Guru Sekumpul: Seorang Ulama Besar dari Tanah Banjar
Abah Guru Sekumpul, yang lahir pada 11 Februari 1942 di Desa Keraton, Martapura, Kalimantan Selatan, dikenal sebagai salah satu ulama besar yang sangat dihormati. Beliau merupakan anak pertama dari pasangan Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin. Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan kedelapan dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari, seorang ulama besar Tanah Banjar.
Sejak kecil, Abah Guru Sekumpul dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Ayah dan neneknya, Hj. Salbiyah, mengajarkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid, akhlak, serta mengajarkan Al-Qur'an. Bahkan, sejak usia dini, beliau telah dikenalkan dengan para ulama besar seperti Syaikh Zainal Ilmi, yang sangat mempengaruhi kehidupannya.
Keluarganya mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan kesabaran. Salah satu cerita yang menggambarkan kesederhanaan dan keteguhan hidup Abah Guru Sekumpul adalah saat keluarga mereka hanya makan satu nasi bungkus dengan satu telur yang dibagi empat, tanpa pernah mengeluh. Ayah beliau, yang juga seorang yang saleh, menanamkan prinsip berbagi dalam hidup, dengan membagi hasil usaha menjadi tiga bagian: untuk kebutuhan keluarga, untuk usaha, dan untuk disumbangkan.
Pendidikan formal Abah Guru Sekumpul dimulai di Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Darussalam Martapura pada tahun 1949, kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah pada tahun 1955. Beliau juga belajar dengan banyak ulama besar, khususnya dalam bidang ilmu agama Islam, seperti Sya’rani Arif, Husain Qadri, dan Syaikh Seman Mulia.
Pada 10 Agustus 2005, Abah Guru Sekumpul wafat pada usia 63 tahun di kediamannya di Sekumpul Martapura setelah berjuang melawan komplikasi gagal ginjal. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kalimantan Selatan, yang sangat mencintainya. Ratusan ribu orang dari berbagai daerah datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Salat jenazah dilakukan di Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, di mana beliau selama ini memberikan pengajian kepada masyarakat.
Kepergian Abah Guru Sekumpul adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan dan agama di Kalimantan Selatan. Namun, ajaran-ajaran dan teladan hidup beliau akan terus dikenang dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi mendatang.
Sumber : berbagai sumber