SUKABUMIUPDATE.COM - Hasil visum et repertum di lokasi penemuan yang dilakukan Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak pada jasad Mak Elom (80), warga Kampung Babakan Tipar RT 37/02, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, diperkirakan sudah empat hari tenggelam di kolam. Dari hasil visum tersebut pun tidak ditemukan bekas penganiayaan pada jasad korban. Dugaan kematian korban, murni akibat kecelakaan.
"Dari pemeriksaan, kondisi jasad sudah rusak dan sulit dikenali. Namun pakaian yang melekat di tubuh korban ada yang mengenalinya," kata petugas Babinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Kecamatan Cicantayan Bripka Hendra Y Wijaya, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/10) malam, pukul 23.30 WIB.
Korban yang sudah lansia ini, diduga tercebur ke kolam sedalam dua meter dan tidak bisa menyelamatkan diri. Diduga jasad korban sudah tenggelam sejak empat hari lalu, karena saat ditemukan, jasad korban juga sudah membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap. Namun tidak ada bekas luka akibat penganiayaan. Sehingga pihak keluarga korban pun menolak jasad Elom diotopsi, karena menganggap kejadian ini sebuah musibah.
"Walaupun keluarga menolak otopsi, tetapi kami tetap meminta keterangan kepada warga dan saksi yang melihat pertama kali jasad korban ditemukan. Jasadnya sendiri langsung kami serahkan kepada pihak keluarga dan langsung dimakamkam," tambahnya.
Sebelum ditemukan meninggal, korban memang sudah pikun karena faktor usia, dan sering berjalan tanpa arah. Bahkan, Elom sudah meninggalkan rumah sejak 28 September lalu.
Terkait adanya informasi bahwa hingga kini barang yang dibawa korban berupa tas jinjing bercorak bunga, belum ditemukan, Hendra tidak membantahnya. "Memang ada informasi, saat meninggalkan rumah, korban diketahui membawa tas jinjing, namun tidak tidak ada barang berharga. Diduga tas tersebut ikut tercebur ke kolam.â€
Diberitakan sebelumnya, Elom ditemukan sudah mengambang dan tidak bernyawa di kolam. Elom sudah menghilang sejak tanggal 28 September 2016 silam, ditemukan sekitar 300 meter dari rumahnya, di sebuah kolam ikan peternakan ayam di kampung yang sama. Jenazahnya pertama kali ditemukan Selasa (18/10), sekitar pukul 21.00 WIB, oleh tukang pencari kodok.Â