SUKABUMIUPDATE.com - Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, peribahasa tersebut sepertinya segera diwujudkan oleh Muhammad Azmi Ardabilly Sahroni. Remaja asal Kampung Pasircabe RT 008 /009 Desa Nagraksari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi ini berhasil meraih beasiswa penuh di Beijing Institute of Technology (BIT), salah satu kampus terbaik bidang teknologi di negeri tirai bambu.
Azmi yang baru saja jadi alumni SMAN 1 Jampangkulon (Smanjak) tersebut menceritakan perjalanannya hingga dapat mewujudkan cita-citanya bisa menuntut ilmu di luar negeri. Anak bungsu dari pasangan Sahroni dan Lilis Diana ini bahkan saat duduk di bangku SMP sudah menjadi pemburu beasiswa sekolah di negara lain.
"Dari dulu juga aku udah cita-cita buat lanjut SMA di luar negeri sebelum masuk Smanjak. Udah pernah coba daftar beasiswa SMA di Korea Science Academy High School Busan tapi gagal, nah waktu kelas 10 awal masuk SMA aku coba lagi daftar program bina Antarbudaya pertukaran pelajar SMA ke luar negeri, ke Jepang sama USA program ASIA KAKEHASHI dan KL-YES, tapi sampe tahap wawancara, gagal lagi," kata Azmi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (16/7/2024).
Baca Juga: Tangis Histeris Pedagang Tahu di Sukabumi Jadi Korban Hipnotis, Uang Rp3 Juta Raib
Dari kegagalannya itu, Azmi kemudian belajar intropeksi bahwa hal itu akibat dari kurangnya persiapan. Ia kemudian memutuskan bersekolah di SMAN 1 Jampangkulon.
"Ditambah saat itu zaman Pandemi Covid-19. Nah dari sini, mulai buat belajar intropeksi, waktu daftar beasiswa SMA kurangnya dimana," ungkapnya.
Di salah satu SMA bergengsi di selatan Sukabumi tersebut, Azmi tumbuh sebagai siswa kelas MIPA yang dikenal berprestasi dan aktif sebagai pengurus MPK (Majelis Perwakilan Kelas), organisasi sekolah yang bertugas mengawasi kinerja OSIS.
Semenjak kelas 10, Azmi mengaku sudah menargetkan untuk lanjut kuliah ke luar negeri. "Nah pas kelas 12 aku coba lagi daftar kuliah di Beijing Institute of Technology (BIT) hingga National university of Singapore (NUS) terus ikut program Ministry of Education (MoE) Taiwan Scholarship dan Chinese Government Scholarship (CGS)," tuturnya.
Perjuangan untuk mendapatkan beasiswa luar negeri tentu bukan hal yang mudah. Salah satu tantangan terbesar yang Azmi rasakan adalah manajemen waktu dan tenaga. Mengingat proses persiapan ia lakukan sambil menjalani kewajiban akademik sebagai pelajar SMA tingkat akhir.
"Hampir tiap hari sibuk banget, ngurusin dokumen daftar kaya test TOEFL, tes kesehatan (medical check up), bikin personal statement, bikin essai study plan, belum wawancara dari kampus sama ujian tulis bahasa inggris, matematika, fisika yang semua pake bahasa inggris," ujarnya.
"Mana kebetulan waktu itu lagi sibuk-sibuknya kelas 12, ujian, pokoknya siang malem kejar kejaran tugas sekolah sama tugas bikin essai beasiswa sampe masuk RS gara-gara bikin essay buat 6 kampus," tambahnya.
Baca Juga: Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Resmi Dihapus Kemendikbudristek, Ini Alasannya
Kegigihan Azmi pun membuahkan hasil. Setelah mengikuti beberapa rangkaian seleksi, ia berhasil mengalahkan ribuan pendaftar dari berbagai negara usai mendapatkan admission letter sebagai mahasiswa S-1 Beijing Institute of Technology (BIT) dengan beasiswa penuh yang diumumkan pada April 2024 kemarin.
"Paling duluan announcement keterima beasiswa (program) Beijing Municipal Government Scholarship di Beijing Institute of Technology jurusan Computer Science and Technology. Langsung diambil, alhamdulillah, soalnya aku juga tahu kalau BIT kampus nomor 1 computer science di China," ungkapnya.
"Pernah tahu juga dari artikel waktu Olimpiade Beijing 2022, banyak dari anak BIT yang kepilih jadi bagian tim IT olimpiade tersebut. Terus banyak juga anak-anak di China yang jadiin BIT incaran buat ngelanjutin kuliah mereka. Sama dari ranking BIT unggul banget di ranking universitas dunia, makanya saya ambil karena ini kesempatan emas," sambungnya.
Menurut Azmi, tantangan hidup dalam mengenyam pendidikan di China akan ia mulai pada 1 September 2024 mendatang. "Soalnya semuanya udah beres berkas berkasnya, tinggal nunggu berangkat," ujarnya.
Ia kemudian tak lupa mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua, keluarga dan para dewan guru di SMAN 1 Jampangkulon yang telah membantunya hingga ia sampai di titik ini.
“Aku juga mau ngucapin terimakasih banyak buat orang tua, keluarga dan guru aku di SMA yang udah menjadi support system aku, terkhususnya buat dewan guru dari tim BK Ibu Widi yang udah bantu aku waktu konsul masalah perkuliahan, terimakasih banyak ibu,” tandasnya.
Keberhasilan Azmi mendapatkan beasiswa penuh di salah satu kampus terbaik di China ini kemudian mendapat apresiasi dari pihak SMAN 1 Jampangkulon.
"Tentunya kami para guru SMAN 1 Jampangkulon, sangat bangga mempunyai anak didik yaitu Muhammad Azmi Ardabilly Sahroni yang lolos di perguruan tinggi luar negeri yang sesuai dengan cita-citanya dan meraih beasiswa penuh disalah satu kampus terbaik bidang teknologi di negara China (Beijing Institute of Technology) yang merupakan top 10 kampus di China dalam bidang teknologi," ujar staf kesiswaan sekaligus pembina Osis SMAN 1 Jampangkulon Gusniawan Sastrawiguna.
Yang semakin membanggakan, lanjut dia, Azmi juga ternyata tak hanya diterima di perguruan tinggi luar negeri, tapi juga dari dalam negeri. Bahkan dua sekaligus, yaitu S-1 Informatika President University dan S-1 Teknik Informatika Universitas Pelita Harapan (UPH).
"Kami mengenal ananda Azmi selain berprestasi dia juga dikenal siswa aktif di OSIS yaitu sebagai Wakil Ketua MPK periode 2022-2023. Mudah-mudah jejak beliau diikuti oleh adik-adiknya di masa mendatang," pungkasnya.