SUKABUMIUPDATE.com - Memiliki nama asli KH Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin, dalam dialek Sunda, Abah Anom berarti Kiai Muda. Abah Anom lahir pada tanggal 1 Januari 1915 di Desa Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Abah Anom sendiri adalah putra dari Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dan ibunya bernama Hj Juhriyah.
Mengutip NU Online, sebagai ahli Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah, banyak orang yang menyebut Abah Anom sebagai Waliyullah. Bahkan, sejak tahun 1981, Abah Anom telah memberi pengaruh positif di kalangan generasi muda yang terjerat narkoba.
Baca Juga: Potret Puluhan Ribu Jamaah TQN di Masjid Istiqlal Jakarta dalam Acara Haul Abah Anom
Hebatnya lagi, kebanyakan dari mereka pulih dan sembuh dari pengaruh barang haram tersebut. Hal ini diceritakan langsung oleh Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof Khairunnas Rajab ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Suryalaya pada tahun 2005 silam.
Prof Khairunnas mengatakan, kala itu dirinya juga diberi kesempatan untuk 'ditalqin' zikir oleh Abah Anom.
“Saat itu saya bersama Kiai Rahmat, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya berjalan menuju ruangan di mana Abah Anom duduk di sebuah kursi sambil berzikir. Di sela-sela itu Kiai Rahmat meminta agar saya bersedia 'ditalqin' zikir oleh Abah Anom. Kesempatan itu tidak saya sia-siakan. Saya bersyukur bisa didoakan oleh Abah Anom,” ungkap Khairunnas, Kamis (29/4).
Baca Juga: Mengenal Ajaran Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah, Jamaah yang Peringati Haul Abah Anom
“Kesempatan menerima 'talqin' zikir tidak didapat semua orang. Maka apa yang berlaku kepada saya merupakan kesempatan emas yang tidak mungkin terulang kedua kali,” sambungnya.
Khairunnas Rajab mengaku saat itu seperti mendapatkan anugerah spiritual setelah didoakan oleh Abah Anom. Ia menyelesaikan gelar Ph.D dan diangkat menjadi dosen di UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2006. Dirinya juga mendapat gelar profesor pada masa pengabdian hanya kurang dari 9 tahun.
“Setelah saya diangkat sebagai dosen, saya juga dilantik Bupati Natuna sebagai staff ahli, dan semua proses itu berlangsung sangat cepat,” pungkas pria yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Untuk Kesehatan Mental Apabila Dikonsumsi
Abah Anom merupakan seorang Psikoterapis di Pondok Pesantren Inabah Suryalaya. Kepiawaian Abah Anom dalam mengobati pecandu narkoba sudah terkenal hingga ke luar negeri.
Khairunnas menyebutkan, pada tahun 2005 saja, tidak kurang dari 15.000 pasien pecandu narkoba yang sembuh total. Hal ini menandakan bahwa terapi zikir melalui Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah ialah model psikoterapi Islam yang teruji akurat.
Koordinator Wilayah Sumatera Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) itu juga turut mendoakan Abah Anom yang wafat pada 5 September 2011. Ia berharap kedepan akan banyak bermunculan ulama ahli zikir seperti Abah Anom.
Sumber: NU Online