Rizal Ramli, Sang Rajawali

Rabu 03 Januari 2024, 09:43 WIB
Rizal Ramli. | Foto: Istimewa

Rizal Ramli. | Foto: Istimewa

Penulis: Syaefudin Simon (Kolumnis)

Orang seperti Rizal Ramli, kata orang Jawa seperti kitiran. Ia tak pernah berhenti bergerak. Pikiran dan energinya tak pernah berhenti memikirkan nasib bangsa dan negaranya. Dalam kondisi sakit pun, ia akan hadir untuk menggerakkan orang lain agar berani bersuara, berani menyatakan yang hak adalah hak. Yg batil adalah batil.

Rizal adalah penerus Hatta. Penerus Agus Salim. Penerus Buya Hamka dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Rizal telah mengamalkan prinsip Semesta: Ungkapkan kebatilan sepahit apa pun. Seriskan apa pun.

Rizal -- seperti makna dari namanya -- adalah lelanang jagad. Ia terus bergerak, menggebrak, dan membela rakyat dan kaum tertindas. Mengeptret rejim yang rakus kuasa dan pembual kata.

Pikiran dan kritik Rizal kepada oligarki, ototitarianisme, nepotisme, dan neokapitalisme menunjam jauh di kedalaman bumi dan terbang di atas langit. Rizal mendapat julukan Rajawali Ngepret -- mencengkeram mangsanya dari dalam laut dan menerbangkannya ke angkasa. Lalu mengepretnya sehingga tidak berdaya.

Itulah Rizal Ramli. Ia tidak takut kepada siapa pun. Masuk penjara pun ia lakoni demi membela kebenaran dan kewarasan. Ia mengkritik hampir setiap hal yang dilakukan rejim penguasa yang dirasa merusak negara dan menyengsarakan rakyat.

Baca Juga: Rizal Ramli Mantan Menko Bidang Kemaritiman RI Meninggal Dunia di RSCM

Kritiknya terhadap hilirisasi yang jadi icon keberhasilan Jokowi membuat publik terkejut. Bagi Rizal Ramli hilirisasi tak lebih dari membesarkan oligarki dan menjual negara ke Cina.

Nyinyir? Tidak. Terbukti, wilayah-wilayah tambang nikel di Morowali dan Maluku Utara tercatat sebagai daerah termiskin di Indonesia. Kerusakan lingkungan di Sulut dan Malut, sungguh tak terperikan. Hutan hancur. Laut tercemar. Rakyat miskin. Dan sulit tidur.

Rizal Ramli benar ketika menyatakan hilirisasi nikel hanya menguntungkan segelintir orang -- termasuk Gibran dan Kaesang yang mempunyai saham besar di perusahaan milik oligarki. Dan hampir semuanya, hilirisasi itu -- pinjam istilah Faisal Basri -- milik Cina.

Rizal tentu saja tidak anti hilirisasi saklek. Yang ia kepret adalah hilirisasi yang menggadaikan negara dan mementingkan sekelompok oligarki. Rakyat hanya mendapat sepahnya yang beracun dari hilirisasi ala Jokowi.

Apa yang dikatakan Rizal memang menyengat. Sebagai ekonom level dunia yang menjadi pembicara publik nasional dan internasional, Rizal doktor ekonomi dari Boston University AS, mampu metani -- mencari dan membunuh kutu busuk di antara lapisan-lapisan jerami tebal yang dipelihara rejim.

Saya pernah mendapat kuliah Ekonomi dan Lingkungan di Chiangmei, Thailand dari Dr. Rizal Ramli, saat menjadi peserta Leadership for enviromental and Development tahun 1995, dan saya mengagumi pikiran-pikirannya. Bagi Rizal developmentalism yang disetir IMF, World Bank, dan Washington sama bahayanya dengan oligarki yang menghancurkan bangsa dan negara.

Soeharto yang pernah dicakar Rizal -- pinjam Eep Saifulloh Fatah -- butuh 32 tahun untuk mengambrukkan Indonesia. Rejim Jokowi hanya butuh 9 tahun untuk menghancurkan Nusantara, dengan menumpuk utang yang luar biasa dan membunuh hukum dan demokrasi.

Dari tahun ke tahun, rakyat Indonesia menjerit karena harga kebutuhan pokok yang terus melejit. Senayan dan Istana berpoya-poya menghamburkan uang rakyat. KPK dikebiri, Mahkamah Konstitusi dihabisi, dan seluruh infrastruktur negara dipakai rejim Jokowi untuk membangun dinasti.

Indonesia adalah negara kaya sumber daya alam. Dan seharusnya kitalah yang berdaulat untuk mengelola sumberdaya alam milik kita. Bukan World Bank dan bukan kreditor kreditor Cina yang mengendalikannya. Juga bukan oligark yang dipelihara rejim penguasa. Dan bukan pula konglomerat yang menghisap darah rakyat yang memporak-porandakan negara.

Menyedihkan nasib bangsaku di tangan rejim tidak tahu malu. Yang mengacak acak sistem pemilu.

Di tengah suasana kacau itulah, Sang Rajawali pergi untuk selamanya. Ia terbang ke alam keabadian di saat rakyat Indonesia sangat membutuhkan cakarnya untuk membunuh oligark, despot, dan penguasa serakah yang sedang menghancurkan negara dan bangsa.

Kepergiaanmu, Sang Rajawali, memberikan legasi dan energi untuk menumbangkan angkara murka di negeri ini. Selamat Jalan Sang Guru, Rajawali Rizal Ramli. Semoga Tuhan Yang Maha Adil menempatkanmu di surga abadi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas