SUKABUMIUPDATE.com - Warganet semakin heboh dengan berita kritik Syarifah Fadiyah Alkaff terhadap Pemkot Jambi dan Perusahaan China. Pasalnya, kasus ini dinilai tidak setara karena ada pelaporan dari Pemda terhadap siswi kelas 1 SMP.
Banyak yang heran dan bingung soal posisi dan kuasa Pemda terkait respon kritik terhadapnya. Seperti salah satu politikus partai Demokrat, Didik Mukrianto yang mempertanyakan "Apakah Bijak Pemda melaporkan kritik? Bukankah Pemda harus hadir membantu rakyatnya?".
Padahal, menurut Didik, di negara hukum yang demokratis seperti Indonesia, kebebasan berpendapat sehausnya dijamin konstitusi. Narasi itu ditulis Didik melengkapi keterangan video Syarifah yang viral di media sosial.
Video berdurasi 2 menit 20 detik itu memperlihatkan cerita Syarifah saat memenuhi panggilan tim siber Kepolisian Daerah Jambi, tepatnya Jumat, 2 Juni 2023.
Menariknya, Syarifah Fadiyah Alkaff, siswi SMPN 1 Kota Jambi bahkan berani menyebut delapan pejabat tinggi RI guna menindaklanjuti kasus yang menimpa dirinya. Lantas siapa saja pejabat tinggi RI tersebut? Simak disini!
Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?
Melalui video Syarifah yang dibagikan ulang oleh akun instagram @didikmukrianto, delapan pejabat tinggi RI tersebut diantaranya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Bapak Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham RI), Bapak Yasonna Looly. Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) RI, Bapak ST Burhanuddin.
Syarifah juga menyebut nama Mendikbudristek RI, yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Bapak Tito Karnavian.
Oleh karena Syarifah masih tergolong remaja, ia juga menyebut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sementara dua pejabat tinggi RI lain yaitu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus seorang purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Bapak Firli Bahuri. Serta terakhir, Bapak Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono.
8 Pejabat Tinggi yang Disebut Syarifah dalam Video Kritik Pemkot Jambi
- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham RI), Yasonna Looly
- Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) RI, ST Burhanuddin
- Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim
- Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian
- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus seorang purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Firli Bahuri
- Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono
Baca Juga: Bu Siti Poliandri Pingsan Usai 2 Suami Mudanya Minum Kopi Ki Bungsu Kawangi?
Sebelumnya diberitakan, Syarifah viral di media sosial karena membuat video kritik terhadap Pemkot Jambi dan Perusahaan China. Pelanggaran yang disebut Syarifah yakni terkait Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.
Melalui video viral Syarifah, diketahui pelanggaran Pemkot Jambi dan perusahaan PT RPSL itu telah melalui proses penandatanganan nota kerja sama dengan surat nomor 02/PKS/HKU2019.
Syarifah juga menjelaskan bahwa selama hampir 10 tahun lamanya, Pemkot Jambi mengizinkan truk bertonase 20 ton lebih melewati jalan lorong warga. Alhasil hal tersebut membuat rumah neneknya, Habsah, rusak.
Baca Juga: Heboh Cara Bu Siti Beri Jatah 2 Suami Mudanya, Cek Adab Malam Pertama Yuk!
Padahal, kata Syarifah, jalan tersebut seharusnya hanya diperuntukan bagi mobil berbobot 5 ton saja. Tak cukup sampai disitu, Syarifah turut mengkritik perusahaan yang semestinya menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tetapi malah beralih fungsi menjadi perusahaan kayu hutan.
Imbas hal tersebut, Syarifah mendapat tuduhan, ancaman hingga kekerasan seksual berbasis digital. Syarifah pun melaporkan akun @debiceper23 ke Polda Jambi, yang menurut keterangan video, pelaku adalah salah seorang Influencer Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.
Akan tetapi, usai memenuhi panggilan Syarifah terkejut karena panggilan itu bukan perihal laporan yang dibuat Syarifah. Namun justru Syarifah dilaporkan ke Polisi terkait perkara video kritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha.