Riwayat Para Penghulu di Indonesia dan Jejak RH Achmad Djoewaeni di Sukabumi

Minggu 29 Januari 2023, 15:26 WIB
Potret R.H Achmad Djoewaeni. Tokoh agama, pendidikan dan pemerintahan sekaligus penghulu pengadilan agama di Sukabumi pada masa Hindia Belanda (Sumber: dok/Irman Firmansyah

Potret R.H Achmad Djoewaeni. Tokoh agama, pendidikan dan pemerintahan sekaligus penghulu pengadilan agama di Sukabumi pada masa Hindia Belanda (Sumber: dok/Irman Firmansyah

SUKABUMIUPDATE.com - Sosok RH Achmad Djoewaeni tak bisa dilepaskan dari sejarah para penghulu dan Pengadilan Agama (PA) di Indonesia khususnya Sukabumi Jawa Barat. Kisahnya cukup menarik untuk ditelusuri.

Melansir situs pa-sukabumi.go.id, Pengadilan Agama di Indonesia berdiri sejak tahun 1882, sesuai keputusan Raja Belanda tanggal 19 Januari 1882 tentang Peraturan Peradilan Agama di daerah Jawa dan Madura.

Penulis sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah menuliskan kisahnya dalam tulisan yang dimuat utuh dalam artikel ini.

Berawal dari kepenghuluan atau disebut juga pengadilan agama di Indonesia terutama di Jawa secara jelas mengacu pada Staatsblad tahun 1882 No.152, yang mengatur komposisi pengadilan agama.

Terdiri dari seorang penghulu sebagai ketua dan 3 sampai 8 orang sebagai anggota. Tugasnya menetapkan perkara yang harus diputuskan menurut hukum Islam seperti perihal perkawinan, pembagian warisan dan lain sebagainya, penghululah sebagai pemutusnya.

Peraturan ini dikuatkan dengan Staatsblad tahun 1882 No.152. Sukabumi sendiri baru muncul ketentuan tentang penghulu sejak dibentuknya afdeling Sukabumi tahun 1870.

Baca Juga: Sukabumi Kini Punya Galeri Arsip, Irman Sufi: Pusat Data dan Kajian Sejarah

Penghulu pertama ditunjuk 2 tahun kemudian, diangkatlah R.H Husen bin R.H Hamzah yang merupakan ayah dari RH. Achmad Djoewaeni sebagai penghulu Sukabumi. Beliaupun lebih terfokus mengurusi talak, kawin, cerai serta pengurusan imam, muazin dan merbot di mesjid-mesjid.

Persyaratan calon penghulu baru muncul sekitar tahun 1894 dimana sang calon harus menyertakan biodata. Saat muda beliau berguru ke Makkah dan Madinah selama beberapa tahun.

R.H.Achmad Djoewaeni yang lahir pada tanggal 23 Juli 1876, sebagai anak keempat dari Ibu bernama Ny. R. Aisyah. Saudara-saudara beliau yang lain yaitu R. Moh Uwoh, Ny. R. Salamah, R. Habibah, R.H Abu Bakar, R.H Haris, R.H. Sulaeman, R.H Abdullah, Ny. R. Sahriah, R.H Hasbullah, dan R. Abdul Halim.

Beliau sempat menjabat khalifah di distrik Gunung Parang sejak juli 1900, dan kemudian diangkat sebagai wakil penghulu landraad. Beliau baru diangkat sebagai penghulu secara resmi oleh Pemerintah Hindia Belanda pada usia 36 tahun yaitu pada tanggal 11 November 1912 dengan didampingi oleh ajun Penghulu R.H. Ahmad Soedjoeri, Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 3 april 1913.

Beliau sangat aktif dalam dunia Pendidikan, pada tahun 1915 beliau mendirikan lembaga pendidikan Islam formal yang pertama Bernama Ahmadiahschool Soekaboemi, yang dibangun di atas tanah miliknya seluas 2.700 m2. (Sekolah yang hingga kini masih menjadi sarana pendidikan bagi generasi penerus bangsa, di jalan Veteran I nomor 36, Gunung Parang, Cikole, Kota Sukabumi).

Pada masa tersebut memiliki jabatan tersebut tentunya sangat terhormat dan cukup kaya, konon gajinya sekitar 75 gulden. G.F Pijper melukiskan beliau sebagai seseorang yang pandai dan beradab, serta memiliki kecenderungan meniru kehidupan bangsa Eropa dengan sangat hati-hati.

Baca Juga: 1 April atau 15 Juli? Irman Sufi: Sukabumi dari Kotta ke Gemeente kembali ke Kota

Tahun 196 beliau mengadakan pertemuan dengan para tokoh Sukabumi dan Batavia dalam rangka pembentukan komite Tangguh Hindia Belanda untuk kelayakan masyarakat.

Staatsblad No. 119, tahun 1917 berisi ketetapan bahwa penghulu landraad menjabat selain sebagai penghulu juga sebagai imam masjid sehingga otomatis R.H Achmad Djoewaeni menjabat juga sebagai imam mesijid Agung. Tugasnya mengepalai seluruh pegawai masjid Agung serta mengatur ikhwal peribadatan, mengimami sholat, menjadi khatib, mengurus kas masjid dll.

Secara umum tugas beliaupun sangat luas tidak seperti penghulu sebelumnya. Selain sebagai qadi/hakim yang mengurusi nikah, talak, cerai rujuk, juga sebagai mufti yang menjadi penasihat pengadilan umum serta bupati. Tugas lainnya juga melakukan penyuluhan soal penyakit dan mengawasi pesantren, tugas yang agak riskan karena seringkali berurusan dengan pendapat ulama lain.

Maka tak heran terjadi friksi antara Achmad Djoewaeni dan ulama lain, misalnya soal pengaturan uang zakat serta transliterasi Al Quran ke latin. Namun beliau juga menyelesaikan friksi tersebut dengan bijak.

Melalui diskusi mempertemukan ulama pakauman yaitu KH Uyek Abdillah dengan KH Ahmad Sanoesi dalam sebuah majlis pada bulan maret tahun 1921.

Saat pengangkatan Bupati pertama Sukabumi yaitu Suryanatabrata bulan Juli 1921 beliau menjelaskan sejarah Sukabumi hingga menjadi kabupaten secara Panjang lebar, menandakan pengetahuan sejarahnya yang luas.

Baca Juga: Imlek 2022, Irman Sufi Rilis Buku Hikayat Masyarakat Tionghoa Sukabumi

Bercerita dalam Bahasa sunda tentang sejarah sejak tahun 1871 sebagai pemekaran wilayah, kemudian perubahan Cikole menjadi Gunungparang tahun 1841 serta mengucapkan selamat atas nama masyarakat.

Beliau juga kerap diminta bantuan sebagai saksi ahli dalam kasus pengadilan seperti kasus bapak Adna dan Haji Padil tentang perampokan pada agustus 1921.

Tahun 1928 beliau diangkat sebagi hoofd panghoeloedan setahun kemudian mendapatkan penghargaan bintang perak besar atas kesetiaan dan prestasinya.

R.H. Achmad Djoewaeni sempat menuntut ilmu ke Madinah, Makkah, Mesir dan Palestine sekalian beribadah selama 10 bulan (1929-1930) memanfaatkan fasilitas cuti asing. Beliau wafat pada 25 Mei 1940 beberapa bulan sebelum masuknya Jepang ke Hindia Belanda.

Beliau meninggal sesudah pension beberapa bulan sebelumnya dari jabatan Penghulu selama 28 tahun. Kondisinya sakit-sakitan, namun hingga akhir hayat beliau dikenal sebagai ulama yang punya pengetahuan agama yang luas, kebijakan dan kemanusiaan. Dr GF Pijfer menyebutnya sebagai orang Sunda dengan roh dan budaya yang baik, selain abdi pemerintah yang setia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)