SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingat SD Cirengrang di pedalaman Kabupaten Sukabumi yang sempat viral karena minim siswa, guru dan gubuk reyot?? Kekinian SD Cirengrang sudah berstatus Negeri dengan bangunan permanen, namun kondisi siswa dan guru tetap sama, minim.
Kampung Cirengrang adalah salah satu pemukiman di Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud kabupaten sukabumi yang masih susah akses. Jalan tanah dan berbatu yang hanya bisa dilalui Ketika musim kemarau, saat hujan sulit menjangkau lokasi ini.
SD ini dibangun seadanya oleh warga kampung Cirengrang pada 1962. Satu ruang bangunan untuk belajar karena anak-anak mereka terlalu jauh dan beresiko jika harus mencapai sekolah dasar terdekat.
Baca Juga: CASN 2023 Segera Dibuka, Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Formasi Paling Banyak?
1978 anak-anak kampung Cirengrang belajar di sekolah yang secara administrasi menginduk ke SDN Cikawung Desa Cimanggu. Seiring waktu berjalan tak banyak siswa yang belajar di sekolah ini.
Bukan karena minat belajar rendah, tapi anak usia sekolah di kampung Cirengrang sendiri memang tidak begitu banyak. Tak heran, dari tahun ke tahun jumlah siswa hanya belasan bahkan dibawah 10 orang.
Tahun 2022, tercatat hanya 9 anak yang menjadi siswa SD Cirengrang yang pada 2005 resmi menjadi sekolah dasar negeri. Data Pokok Pendidikan Kemendikbud Ristek menyebut sekolah ini hanya punya seorang guru merangkap tenaga pendidik, dan seorang kepala sekolah.
Baca Juga: Program PKM, Dosen Prodi DKV Nusa Putra Ajar Murid SMKN 1 Gunungguruh
Namun sejak 7 bulan lalu, para siswa SDN Cirengrang kedatangan seorang pemuda yang siap membantu mereka belajar. Tambahan tenaga untuk mencerdaskan anak bangsa ditengah, keterbatasan guru rutin yang bertugas di SDN Cirengrang.
Lewat program GSM (Gerakan Sukabumi Mengajar), Adi pemuda 23 tahun yang bernama lengkap Tresna Adi Putra memantapkan hati membantu para siswa di Cirengrang. Mengabdikan diri sebagai relawan tenaga pengajar walaupun sekolah ini jauh dari rumahnya di Desa Nagrak Utara Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
“Saat ini ada dua tenaga pengajar di sekolah kami, 1 guru honorer dan tambahan dari relawan mahasiswa,” jelang Kepala SDN Cirengrang, Engkos kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga: Mau Mendaftar Guru Penggerak Kemendikbud? Cek Ini Syaratnya
Adi adalah mahasiswa akhir di jurusan PGSD UMMI Sukabumi. Bergabung dengan GSM ia kemudian memilih mengabdikan diri jauh dari rumah, menjadi pengajar di SDN Cirengrang.
Prihatin dengan kondisi sekolah yang minim fasilitas, Adi memulai pengabdiannya dengan menjadi guru di sekolah itu.
Tentu tidak mudah, walaupun sudah berstatus negeri dan tidak lagi menginduk ke SD yang lan, SDN Cirengrang masih kekurangan banyak fasilitas belajar dan mengajar, alat peraga, buku penunjang bagi siswa dan lainnya.
Baca Juga: Inilah 5 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi dengan Guru TK Paling Banyak
Adi dituntut menjadi kreatif, agar tetap bisa memberikan materi yang mudah dicerna oleh para siswa.
“Tidak terasa sudah 7 bulan saya mengajar di SDN Cirengrang,” ujar Adi kepada sukabumiupdate.com.
Dengan segala kesulitan yang dihadapi, Adi tetap semangat karena para siswa SDN Cirengrang adalah anak-anak yang mau belajar untuk cerdas. Tak hanya siswa, warga kampung juga tak kenal lelah terus memberikan dukungan bagi keberlangsungan SDN Cirengrang.
Baca Juga: Pengajar di Ciracap Sukabumi Meriahkan HUT PGRI dengan Lomba Karnaval
Ini yang membuat Adi ‘jatuh cinta’ dengan pengabdiannya di SDN Cirengrang. Sebagai relawan, ia mengajar tanpa honor, kalaupun ada pemberian itu adalah bentuk dukungan ikhlas dari para orang tua siswa melalui komite.
“Kebanyakan bukan berupa uang, melainkan hasil panen,” lanjut Adi.
Selama proses pengabdian ini, Adi dipersilahkan tinggal dirumah warga. Bahkan penduduk Cirengrang membangun rumah sederhana untuk Adi, asalkan pemuda menetap untuk menjadi pengajar di SDN Cirengrang.
“Saya bersama warga sudah berunding, kalau memang Adi bersedia untuk mengajar lebih lama lagi disini, rencananya mau bangun tempat tingkat untuknya selama mengajar disini,” ujar Wahyu, Ketua Komite SDN Cirengrang.
Baca Juga: Bicara Pengajar di Era Revolusi Industri, Sekda Ingin IPM Sukabumi Tumbuh
Menurut Wahyu, Adi adalah guru yang ramah dan digemari oleh siswa. “Caranya mengajar mudah diterima siswa. Ini yang membuat warga kampung menganggap Adi adalah pahlawan pendidikan bagi kami,” tegasnya.
Reporter: Asep Awaludin (Magang)