Duka Dunia Sastra, 6 Fakta Seputar Sastrawan Soni Farid Maulana

Senin 28 November 2022, 20:55 WIB
Sastrawan Soni Farid Maulana

Sastrawan Soni Farid Maulana

SUKABUMIUPDATE.com - Dunia sastra berduka dengan berpulangnya Soni Farid Maulana, sastrawan sekaligus penyair Indonesia, sekitar pukul 04.00 WIB pada Minggu, 27 November 2022.

Soni Farid Maulana meninggal dunia di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat.

Dalam rangka mengenang wafatnya tokoh sastra Indonesia, simak fakta seputar Soni Farid Maulana yang dilansir dari Ensiklopedia Kemdikbud!

1. Soni Farid Maulana Meninggal di Usia 60 Tahun

Soni diketahui lahir pada tanggal 19 Februari 1962 dan wafat pada 27 November 2022, di kediamannya, Ciamis, Jawa Barat.

Sehingga, Soni Farid Maulana meninggal dunia di usia 60 Tahun.

Soni lahir di Tasikmalaya Jawa Barat dari pasangan R. Sarah Solihati dan R. Yuyu Yuhana. Selain menyayangi kedua orang tuanya, Soni juga dekat dengan sang nenek, Oneng Rohana yang merawat dan mengasuhnya sejak kecil.

2. Soni Mengenal Puisi melalui Sang Nenek

Bukan tanpa alasan, selain merawat sejak kecil, Oneng Rohana sang nenek juga termasuk sosok penting di dunia sastra yang membesarkan nama Soni Farid Maulana.

Oneng Rohana, sang nenek memperkenalkan Soni pada puisi, khususnya tembang Sunda yang sering didendangkan saat menidurkan Soni saat kecil.

Siapa sangka, kebiasaan tersebut justru menempa Soni menjadi seorang penyair produktif di usia dewasa. Tahun 1976, saat neneknya meninggal, Soni menciptakan puisi "Di Pemakaman" untuk mengenang jasa beliau.

3. Karya Sastra Soni Farid Maulana

Selepas lulus tahun 1986 dari ASTI Bandung, Soni diketahui aktif menulis sajak dalam Suara Pembaharuan, Pelita, Suara Karya Minggu, Pikiran Rakyat, Republika, Gelora, Horison, Hikmah Mitra Desa, Mutiara, Ulumul Qur'an, dan Citra Yogya.

Karya-karya Soni dalam dunia sastra antara lain kumpulan puisi berjudul Bunga Kecubung (1989), Dunia Tanpa Peta (1985), Krematorium Matahari (1985), Para Penziarah (1987), Matahari Berkabut (1989), Guguran Debu (1994), Panorama Kegelapan (1996), Lagu dalam Hujan (1996), dan Sehabis Hujan (1996), Angsana (Ultimus, 2007), Sehampar Kabut (Ultimus, 2006), Secangkir Teh (Grasindo, 2005), Variasi Parijs van Java (Kiblat, 2004), Tepi Waktu Tepi Salju (Kelir, 2004), Selepas Kata (Pustaka Latifah, 2004), Kalakay Mega (1992), dan Peneguk Sunyi (2009).

Tak hanya itu, sejumlah puisinya bahkan dimuat dalam antologi bersama diantaranya Tonggak jilid 4 (1987), Malam 1000 Bulan (1992), Seratus Sajak Sunda (1992, Ed. Abdullah Mustappa), Orba (1993), Dari Negeri Poci 2 (1994, ed. F. Rahadi), Sajak Sunda Indonesia Emas (1995, ed. Abdullah Mustapa dan Taufik Faturohman).

Selain menulis puisi, Soni gemar menulis cerpen, beberapa karya cerpennya yaitu Orang Malam (Q-Press, 2005), Di Luar Mimpi (1997), Kita Lahir sebagai Dongengan (2000), dan Palung Rasa (2001).

4. Prestasi Menjulang Soni Farid Maulana

Dua kumpulan puisi Soni Farid Maulana meraih penghargaan dalam Lima Besar Khatulistiwa Literary Award, yakni Sehampar Kabut di tahun 2005-2006 dan Angsana di tahun 2006-2007.

Pada tahun 1999, Soni mendapatkan penghargaan di bidang jurnalis dan puis.

Sebagai jurnalis, Soni mendapat hadiah dari PWI Pusat sebagai Anugerah Jurnalistik Zulharmans atas esai berjudul Penyair Taufiq Ismail Peka Sejarah.

Sementara di bidang puisi, Soni mendapat Hadiah Sastra LBSS untuk sebuah puisi Sunda yang ia tulis.

5. Karya Soni Farid Maulana di Kancah Internasional

Puisi-puisi Soni Farid Maulana banyak dibahas dalam bentuk esai, skripsi sampai disertasi.
Misalnya, Ian Campbell, salah satu penulis dari Australia, menulis puisi Soni untuk disertasinya.

Selain diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, puisi tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Jerman dan Belanda.

Puisi Soni Farid diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. Dr. A. Teeuw dan Linde Voute dalam antologi Winternachten (1999).

Sementara dalam bahasa Jerman, beberapa puisi Soni terbit melalui terjemahan Berthold Damshäuser di majalah Orientirungen (2000).

Tak hanya dalam negeri, Soni menulis puisi berlatar belakang luar negeri seperti puisi bertema musim dingin, baik mengenai Paris, Den Haag, Leiden, maupun Eropa.

W. S. Rendra, dunia sastra pasti mengenal sosoknya. Nah, Soni Farid Maulana pernah mendedikasikan puisi berjudul "Di Negeri Salju" untuknya pada tahun 1999.

Ditambah dengan puisi menyentuh lain yang dipersembahkan kepada istrinya, "Berjalan di Pinggir Sungai Seine" di tahun yang sama.

6. Perkembangan Sajak Soni Farid Maulana

JIka menilik kumpulan sajak di awal tempo, Soni lebih mengungkapkan dunia kesendirian seorang lelaki yang ditekan kesunyian serta dunia remaja kalut dalam penentuan nilai yang harus dipegang.

Namun, seiring perkembangan dan berjalannya waktu Soni Farid Maulana mulai memiliki warna tersendiri. Misalnya, tercermin dari tema yang luas tentang pengembaraan rohani, masalah sosial, cinta alam, kemanusian, perenungan diri, dan religiusitas.

Sajak-sajak Soni Farid Maulana diketahui menggunakan idiom (simbol) batu, baja, burung, mawar, daun, lautan maupun embun.

Kesimpulannya, pemilihan simbol tersebut bermakna bahwa Soni selain berjiwa halus dan dingin seperti batu, tetapi memiliki cinta seperti mawar atau burung.

Makna tersebut tak lepas dari kesadaran tentang nasib manusia bak setetes embun di atas daun yang sesaat akan terjatuh ke tanah.

Sumber: Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Writer: Nida Salma M.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).