Tentang Ajib Rosidi, Sastrawan Sunda Penerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia

Jumat 12 Agustus 2022, 17:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sastrawan dan Budayawan Sunda Ajib Rosidi menerima anugerah Bintang Mahaputera Pratama dari pemerintah dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Republik Indonesia. 

Melansir suara.com, Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada ratusan tokoh pada Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Republik Indonesia.

Upacara penganugerahan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022) yang diikuti empat penerima dan tiga penerima yang mewakili ratusan penerima lainnya.

Terdapat penerima dan ahli waris dari penerima yang menerima langsung tanda kehormatan RI dari Presiden Jokowi di Istana Negara.

Sebagaimana Keputusan Presiden RI Nomor 64, 65, 66 TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma, yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Marsma TNI Mohamad Tonny Harjono, para penerima tanda kehormatan itu adalah:

1. Almarhum Ajip Rosidi, sastrawan, dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama

2. Ida Bagus Purwalaksana S.I.P., M.M., Letnan Jenderal TNI Purnawirawan, Irjen Kementerian Pertahanan, periode 2019—2022 dinaugerahi Bintang Jasa Utama.

3. Alhmarhum Profesor Mundardjito, arkeolog, dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma

4. Almarhumah Dokter Carolina Sihombing, dokter spesialis pada RSUD Depok

5. Almarhum Hadi Sunjaya, Kepala Puskesmas Sukatani Dinas Kesehatan, Kabupaten Bekasi.

Kedua penerima tersebut mewakili 98 penerima lainnya masing-masing dianugerahi Bintang Jasa Pratama

6. Almarhum Gugum Gumbira, seniman tradisi Sunda.

7. Almarhumah Dewi Wikantini, Bidan Penyelia pada, Puskesmas Bakti Jaya Depok.

Kedua penerima tersebut mewakili 22 penerima lainnya yang masing-masing dianugerahi Bintang Jasa Nararya. 

Tentang Ajib Sosidi

Ajip Rosidi adalah sastrawan dan pengarang serba bisa. Dia lahir di Jatiwangi, Cirebon, Jawa Barat, 31 Januari 1938. Ajip menikah dengan Patimah ketika berusia 17 tahun, tepatnya tanggal 6 Agustus 1955. Pasangan itu telah dikaruniai enam orang anak. 

Mengutip ensiklopedia Kemdikbud Ristek, karya kreatif Ajib Soridi ditulis terutama pada periode 1953—1960. Akan tetapi, H.B. Jassin menggolongkannya ke dalam kelompok Angkatan 66. 

Ketika usia Ajip Rosidi dua tahun, kedua orang tuanya berpisah, sehingga ia diasuh oleh neneknya (dari pihak ibu), kemudian oleh pamannya (dari pihak bapak) yang bermukim di Jakarta. Pada saat itu kehidupannya sangat sederhana, bahkan boleh dikatakan kekurangan. 

Namun, hal itu merupakan cambuk bagi dirinya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Akhirnya, ia berhasil dapat mengembangkan kariernya di bidang seni sastra, baik sastra Indonesia maupun sastra Sunda di bidang penerbitan, dan di bidang pengetahuan bahasa Indonesianya (ketika berada di Jepang). 

Dia adalah tokoh di segala bidang yang masih muda usia jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh sastra terkenal zaman itu. Ajip Rosidi mengawali pendidikan dasarnya di Jatiwangi, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMP di Majalengka, Bandung, dan Jakarta. 

Selanjutnya, ia menempuh pendidikan SMA di Jakarta, tetapi tidak berijazah. Walaupun tidak berpendidikan tinggi, Ajip Rosidi sangat aktif dalam dunia bersastra. Sejak berusia 15 tahun (SMP), ia sudah sanggup menjadi pengasuh majalah Soeloeh Peladjar. Pada usia 17 tahun ia menjadi redaktur majalah Prosa. Tahun 1964—1970 Ajip menjabat redaktur penerbit Tjupumanik. Tahun 1968—1979 ia menjadi redaktur Budaya Jaya dan tahun 1966—1975 menjabat Ketua Paguyuban Pengarang Sastra Sunda dan memimpin penelitian pantun dan folklor Sunda. Tahun 1967 ia bekerja sebagai dosen Universitas Padjadjaran dan tahun 1965—1968 ia menjabat sebagai Direktur Penerbit Duta Rakyat. 

Ajip Rosidi adalah orang yang tidak sepi dengan pekerjaan. Pada tahun 1971—1981 ia memimpin Penerbit Dunia Pustaka Jaya. Selain itu, tahun 1973—1979 ia juga memimpin Ikatan Penerbit Indonesia. Tahun 1973—1981 ia juga terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta. Bahkan, ia pernah mendapat kesempatan sebagai anggota staf ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978—1980 Prof. Dr. Daud Jusuf. 

Setelah berkecimpung dalam dunia seni dan penerbitan di Indonesia, pada tahun 1980-an Ajip merantau ke Jepang. Di sana ia diangkat sebagai guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa-Bahasa Asing Osaka), guru besar luar biasa di Kyoto Sangyo Daigaku (Universitas Industri Kyoto), di Tenri Daigaku (Universitas Tenri), dan di Osaka Gaidai (Osaka University of Foreign Studies). 

Sejak tahun 1989 Ajip memberikan Hadiah Sastra Rancage kepada sastrawan atau budayawan daerah yang telah berjasa dalam bidang sastra dan budaya daerah, khususnya Sunda dan Jawa. Bersama beberapa sastrawan dan budayawan Sunda Ajip berhasil menyusun Ensiklopedi Kebudayaan Sunda (2001). 

Kariernya di bidang sastra dimulai sejak bersekolah di sekolah dasar. Kelas enam SD ia sudah menulis dan tulisannya dimuat dalam surat kabar Indonesia Raya. Ketika ia berusia empat belas tahun, karya-karyanya dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia, Siasat, Gelanggang, dan Keboedajaan Indonesia. Ajip Rosidi menulis puisi, cerita pendek, novel, drama, terjemahan, saduran, kritik, esai, dan buku yang erat kaitannya dengan bidang ilmu yang dikuasainya, baik dalam bahasa daerah maupun bahasa Indonesia. 

Karya pertamanya Tahun-Tahun Kematian diterbitkan oleh Penerbit Gunung Agung (1955) kemudian disusul oleh Pesta yang diterbitkan oleh Penerbit Pembangunan ((1956), dan Di Tengah Keluarga yang diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka (1956). Kumpulan puisinya yang berjudul Pesta memperoleh Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk puisi-puisi tahun 1955/1956. 

Selain itu, kumpulan cerpennya yang berjudul Sebuah Rumah buat Hari Tua juga mendapat hadiah serupa untuk puisi-puisi tahun 1957/1958. A. Teeuw dalam Sastra Indonesia Modern II (1989:114) menyatakan bahwa sejak karya pertamanya terbit pada pertengahan tahun 1950-an, Ajip Rosidi hampir tidak pernah absen dari percaturan sastra, sepanjang waktu itu sampai dengan 1989. 

Karya-karyanya yang lain yang berupa kumpulan puisi adalah (1) Ketemu di Djalan bersama Sobron Aidit dan S.M. Ardan (Balai Pustaka, 1956), (2) Pesta (Pembangunan, 1956), (3) Tjari Muatan (Balai Pustaka,1959), (4) Surat Tjinta Endaj Rasidin (Pembangunan, 1960), (5) Djeram (Gunung Agung, 1970), (6) Ular dan Kabut (Pustaka Jaya, 1973), (7) Sajak-Sajak Anak Matahari (Pustaka Jaya, 1979), dan (8) Nama dan Makna (Pustaka Jaya, 1988). 

Karya-karyanya yang berupa kumpulan cerita pendek antara lain, (1) Di Tengah Keluarga (Balai Pustaka, 1956), (2) Tahoen-Tahoen Kematian (Gunung Agung, 1951), (3) Pertemuan Kembali (Bukittinggi: Nusantara, 1962), dan (4) Sebuah Rumah buat Hari Tua (Pembangunan, 1957). 

Karya-karyanya yang berupa novel, antara lain, adalah (1) Perjalanan Pengantin (Pembangunan, 1958) dan (2) Anak Tanah Air (Gramedia, 1985). Selain itu, Ajip Rosidi juga menerjemahkan karya-karya berbahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia, antara lain (1) Mengurbankan Diri (Ngawadalkeun Nyawa karya Moh. Ambri), (2) Memuja Siluman (Munjung karya Muh. Ambri), (3) Jalan ke Surga (Jalan ka Sorga), dan (4) Dua Orang Dukun (Pustaka Jaya, 1970). Ajip Rosidi juga menerjemahkan karya pengarang Jepang, Yasunari Kawabata ke dalam bahasa Indonesia, antara lain (1) Penari-Penari Jepang (kumpulan cerita pendek karya Yasunari Kawabata, diterjemahkan bersama Matsuoka Kunio (Jambatan, 1985) dan (2) Negeri Salju (novel karya Yasunari Kawabata diterjemahkan bersama Matsuoka Kunio (Pustaka Jaya, 1987). 

Di samping itu, Ajip Rosidi menyadur karya-karya, antara lain (1)Lutung Kasarung (1958), tahun 1962 diubah judulnya menjadi Purbasari Aju Wangi (Pustaka Jaya, 1962), (2)Tjiung Wanara (Cetakan ke-1 Gunung Agung, 1961; Cetakan ke-2 Proyek Penelitian Pantun dan Folklore Sunda, 1973, Cetakan ke-3 Gunung Agung, 1968), (3) Mundinglaja di Kusumah (Cerita Pantun Sunda, Tiara, Bandung, 1961), (4) Sangkuriang Kesiangan (Tiara, Bandung, 1961), (5) Tjandra Kirana (drama, Gunung Agung, 1969), (6) Masyitoh (Gunung Agung, 1969), (7) Badak Pamalang (Pustaka Jaya, 1975), (8) Roro Mendut (Gunung Agung, 1968, 1977). 

Karya-karya Ajip Rosidi yang berupa esai dan kritik sastra, antara lain, (1) Cerita Pendek Indonesia (Jambatan, 1959), (2) Kesusastraan Sunda Dewasa Ini (antologi bersama Rusman Sutia Sumarga, 1963), (3) Kesusastraan Sunda Dewasa Ini (1966), (4) Ichtisar Sedjarah Sastra Indonesia (Bina Tjipta, 1969), (5) "Pembinaan Kebudajaan Daerah Sunda " (Budaja Djaja, 1970), (6)Jakarta dalam Puisi Indonesia (antologi puisi, 1972), (7) "My Experience in Recording Pantun Sunda" (prasaran dalam Kongres Orientalis di Paris, 1973), (8) Masalah Angkatan dan Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia (1973), (9) Puisi Indonesia I (Bandung, Pelajar 1975), (10) Laut Biru Langit Biru (antologi pengarang sastra Indonesia, Pustaka Jaya, 1977), (11) "Peranan Seni dan Sastra dalam Pembangunan Bangsa" (Budaya Jaya, 1978), (12) Beberapa Masalah Umat Islam di Indonesia (Bandung, Bulan Sabit, 1970), (13) Mengenal Jepang (1981), (14) Undang-Undang Hak Cipta (1982), (15) Ngalangkang Kasusastraan Sunda (Pustaka Jaya, 1983), (16) Pandangan Seorang Awam (1984), (17) Manusia Sunda (Idayu Press, 1984), (18) Ngamajukeun Seni Pintonan Sunda (1984), beberapa buku memoar dalam bahasa Sunda, antara lain Trang Trang Kolentrang, dan (19) Hidup Tanpa Ijazah (Pustaka Jaya, 2008).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate