SUKABUMIUPDATE.com - Penyanyi sekaligus aktris kenamaan asal Indonesia, Maudy Ayunda menjadi sorotan karena memiliki banyak prestasi di dunia entertainment namun tak pernah melupakan urusan pendidikan membuat kita bertanya-tanya. Bagaimana pola asuh orang tua Maudy Ayunda hingga membuatnya anaknya secerdas itu?
Seperti diketahui, pada awal Juni 2021 lalu Maudy berhasil menyelesaikan program S2 di Stanford University dengan dua gelar sekaligus setelah sebelumnya berhasil lulus S1 di Oxford University.
Siapa yang tidak kagum dengan wanita bernama lengkap Ayunda Faza Maudya ini, secara inspiratif dia berhasil mendapatkan tiga gelar sarjana dari dua universitas ternama dunia sekaligus.
Keberhasilan Maudy menjadi alumni dua kampus itu tentu tidak lepas dari peran kedua orang tuanya, Mauren Jasmedi dan Didit Jasmedi R. Irawan.
Pola asuh ala mereka yang mampu menjadikan pribadi anaknya super cerdas dan berbakat itu tak ayal kini menjadi kiblat bagi para orang tua untuk menerapkan pola asuh yang tepat.
Pola asuh orang tua Maudy Ayunda
Melalui kanal youtube Narasi Stories, Mauren membagikan sedikit cerita bagaimana dia mendidik Maudy dari kecil hingga tumbuh menjadi wanita yang sukses berprestasi di dunia akademis. Penasaran? Artikel ini sudah merangkum semuanya, yuk disimak sampai habis ya!
1. Menerapkan kemandirian sejak kecil
Tinggal di luar negeri seorang diri untuk menempuh pendidikan adalah bentuk kemandirian Maudy. Sejak kecil wanita kelahiran 19 Desember 1994 ini sudah terbiasa melakukan semua hal sendiri termasuk mempersiapkan kebutuhan, membersihkan kamar, hingga memasak.
Mauren menjelaskan bahwa sejak kecil anak-anaknya tidak diperbolehkan untuk menyuruh asisten rumah tangga (ART) walaupun hanya sekedar mengambil minum ataupun makanan, karena menurutnya anak-anak harus terbiasa dengan melakukan apapun sendiri, tidak menyulitkan orang lain.
Lalu, Mauren pun selalu mengatakan bahwa dia hanya akan membiayai anaknya sekolah hingga usia 21 tahun, hal ini dilakukan agar dapat memotivasi anaknya untuk terus mengejar prestasi akademik dan mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga bisa mandiri secara finansial.
2. Mendorong anak untuk mengikuti banyak kegiatan
Siapa sangka bahwa ternyata Maudy adalah sosok yang pemalu. Saat kecil dia cenderung banyak berdiam diri dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
Melihat hal ini Mauren justru terus menyuruh putri sulungnya itu untuk mengikuti banyak kegiatan di sekolah seperti bermain pertunjukan musikal, teater, dan lainnya.
Dukungan Mauren berbuah hasil manis, anaknya kini dikenal sebagai artis yang multitalenta. Maudy berhasil membintangi banyak film dan mengeluarkan album solo.
Pola asuh seperti ini secara tidak langsung dapat membentuk karakter anak menjadi lebih kreatif dan bisa menjalin pertemanan dengan banyak orang, lingkup sosialnya akan semakin luas sehingga akan sangat mudah menerima ilmu-ilmu baru.
3. Mengenalkan tanggung jawab
Ketika manusia terlahir di dunia, mereka akan membawa masalah dan urusannya masing-masing, sehingga sangat penting bagi setiap individu untuk tau apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
Hal itu yang selalu Mauren katakan pada anak-anaknya, sehingga mereka akan tumbuh dewasa dengan membawa bekal dan tanggung jawab yang sudah ditanamkan.
4. Mendukung anak untuk semangat berbagi
Ketika seorang anak tumbuh dewasa dan menjadi sosok yang hebat dan sukses, dia tidak akan tampak bernilai jika tidak bermanfaat untuk orang lain, prinsip ini yang selalu ditanamkan oleh Mauren.
Menurutnya, saat ini banyak sekali orang-orang sukses hanya mementingkan diri sendiri, sehingga sangat penting menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak-anaknya agar tidak mengikuti alur yang salah.
Saat Maudy berusia 11 tahun, dia memerankan sosok anak kecil yang tinggal di panti asuhan di film berjudul “Untuk Rena”.
Mauren sangat mendukung anaknya bisa berperan di film tersebut, karena Maudy benar-benar harus berbaur dengan anak-anak panti, tidur di kamar berukuran kecil, dan makan dengan menu sederhana.
Secara tidak langsung, peran tersebut dapat menumbuhkan rasa ingin berbagi untuk sesama pada diri Maudy.
Berkat dukungan sang bunda, kini Maudy tumbuh menjadi pribadi yang lebih peka dengan lingkungan sekitar dan tidak terlalu tertarik dengan barang-barang branded.
5. Mengajak anak berdiskusi
Salah satu pola asuh yang jarang diterapkan, tidak sedikit orang tua yang malas mengajak anaknya untuk sekedar bercerita atau ngobrol hal-hal ringan, padahal dampaknya akan sangat buruk bagi cara berpikir anak ketika sudah beranjak dewasa.
Sejak kecil Maudy sudah terbiasa diajak diskusi oleh orang tuanya mulai dari cerita kesehariannya hingga topik yang cukup berat.
Hal ini ditujukan agar Maudy memiliki pemikiran yang luas, kritis, dapat memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat.
6. Membiasakan anak untuk membaca buku
Tak banyak yang tahu bahwa ayah Maudy sampai rela pergi ke Singapura untuk membeli buku satu koper penuh.
Sejak kecil Maudy memang selalu dibiasakan untuk membaca buku oleh orang tuanya, tak heran dia tumbuh menjadi sosok wanita yang cerdas dan prestatif. Bagi Maudy, membaca buku sudah menjadi rutinitas sehari-hari.
Terbukti, pada akhirnya Maudy berhasil masuk ke universitas ternama dunia dan menyelesaikannya tepat waktu.
7. Tidak memberikan apresiasi berbentuk hadiah
Mauren selalu menyampaikan kalimat-kalimat positif yang bersifat membangun saat anaknya berhasil mencapai sesuatu. Hadiah berbentuk barang hanya akan membuat anaknya menjadi terobsesi pada hasil bukan proses.
Itulah 7 pola asuh orang tua Maudy yang layak ditiru, sangat menginspirasi kan!
Writer: Devi