Ifan Seventeen Buka Suara Soal Direktur Utama FPN: Saya Ingin Meminta Maaf

Sukabumiupdate.com
Senin 24 Mar 2025, 14:00 WIB
Ifan Seventeen Buka Suara Soal Direktur Utama FPN: Saya Ingin Meminta Maaf (Sumber : Instagram/@ifanseventeen.info)

Ifan Seventeen Buka Suara Soal Direktur Utama FPN: Saya Ingin Meminta Maaf (Sumber : Instagram/@ifanseventeen.info)

SUKABUMIUPDATE.com - Ifan Seventeen akhirnya buka suara terkait pengangkatannya sebagai Direktur Utama Perusahaan BUMN PT Produksi Film Negara (PFN) pada 10 Maret 2025 yang menjadi sorotan publik dan para pekerja seni Tanah Air.

Melalui postingan di Instagram pada Jumat, 21 Maret 2025, Ifan menjelaskan mengenai penunjukkan dirinya sebagai Direktur Utama PFN sekaligus meminta maaf kepada publik yang kurang nyaman dengan hal tersebut.

Selain itu, vokalis grup band Seventeen itu juga memberitahu seperti apa kondisi PT Produksi Film Negara saat ini yang bermasalah dan memiliki utang menumpuk yang belum teratasi hingga saat ini.

Mengutip dari Suara.com, hal itu membuat musisi bernama asli Riefian Fajarsyah itu menganggap tugasnya sebagai dirut adalah sebuah pengabdian.

"Pertama-tama saya ingin mengucap syukur kepada Allah SWT, yang masih memberikan saya berkah berupa tanggung jawab sebagai seorang manusia, lewat pengabdian untuk memimpin perusahaan negara yang bernama PT Produksi Film Negara (Persero) (PFN)," tulis Ifan mengawali dikutip dari Suara.com pada Senin (24/03/2025).

"Kedua, saya ingin meminta maaf untuk siapapun yang terganggu atas amanah yang baru saja saya emban, efektif ini baru hari ke-9 saya bekerja," katanya menyambung.

Baca Juga: Ifan Seventeen Dikabarkan Menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara

PFN Kesulitan Keuangan

Vokalis band Seventeen itu menjelaskan bahwa PFN merupakan negara yang masih "bleeding" atau kesulitan dari berbagai sisi, termasuk arus kas seperti pemasukan dan pengeluaran.

"Utang yang masih menumpuk puluhan miliar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, utang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belum tersampaikan untuk seluruh pegawai. Ini persoalan yang secara otomatis berpindah ke pundak saya setelah pelantikan," ucapnya blak-blakan.

Itulah sebabnya Ifan Seventeen menegaskan bahwa pekerjaannya itu tidak seperti yang dicurigai oleh publik yakni bahwa ia hanya terima beres saja.

Ifan Seventeen mengatakan bahwa ia harus memperbaiki semua permasalahan itu dengan kerja keras sebagai seorang pemimpin.

"Jadi ini bukan 'kerjaan' yang sifatnya 'ongkang-ongkang kaki' lalu dapat gaji. Ke depannya harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini untuk menyelesaikan persoalan di atas," ujarnya.

Musisi yang pernah mengalami tsunami di Anyer pada 2018 pun menunjukkan salah satu hujatan yang diterimanya belakangan ini yakni tudingan memakan uang rakyat tanpa bekerja sungguh-sungguh.

Atas tuduhan tersebut, Ifan Seventeen menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak digaji dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebaliknya, Ifan digaji dari pemasukan yang dihasilkan oleh PFN.

"PFN bukan perusahaan yang mendapat anggaran dari APBN. Dalam memenuhi biaya recurring perusahaan seperti gaji dan operasional expenses, PFN hanya mengandalkan pemasukan yang memang dihasilkan PFN sendiri," tuturnya lebih lanjut.

Artinya, bila pemasukan tidak memenuhi target, maka pegawai pun akan mendapat pemotongan gaji.

"Jikalau tidak memenuhi target pembayaran gaji pun harus direlakan para karyawan maupun direksi untuk dibayarkan tidak secara penuh. Bahkan, sampai penerimaan gaji yang sampai di 40-30 persen dari yang seharusnya dibayarkan," tuturnya.

Rupanya, pemotongan gaji dengan jumlah besar itu sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil.

Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN Tuai Komentar Heran dari Para Aktor Indonesia

Gedung PFN Sudah Tua dan Minim Peralatan

Selain masalah keuangan, PFN juga menghadapi masalah lain dalam segi fasilitas gedung dan peralatannya. Banyak alat-alat untuk syuting sudah sangat tua sehingga tidak bisa lagi dipakai sejak lama.

"Dikarenakan shifting dari analog ke digital yang begitu cepat, membuat banyaknya peralatan syuting di PFN yang sudah tidak lagi bisa dipakai sejak lama. Di antara gedung-gedung tua dan banyaknya ruangan rusak, PFN punya satu studio besar yang alhamdulillah masih bisa dipakai untuk syuting, namanya 'Black Box', tapi sifatnya lebih disewakan," katanya.

Alat yang masih sering digunakan adalah sebuah kamera Sony A 6700 untuk produksi sehari-hari.

"Selama ini PFN bisa 'hidup perlahan' hanya dengan menyewakan ruangan-ruangan di bangunan tuanya. Ada yang disewakan dari coffee shop, LBH, travel umrah, billiard sampai ke tempat lomba kicau burung," tuturnya.

Tujuan Ifan Seventeen menjelaskan permasalahan-permasalahan di atas supaya publik memahami bahwa dirinya tengah berusaha keras membangun lagi sebuah perusahaan yang selama ini dianggap "anak tiri" oleh negara.

Selain itu, pria 42 tahun itu juga tidak mau drama penolakannya sebagai Dirut PFN berlanjut. Penjelasan Ifan di atas rupanya mendapat beberapa sambutan baik dari warganet. Beberapa mendukung supaya PFN tumbuh menjadi lebih baik lagi.

"Sebenarnya makin banyak orang meragukan, makin semangat untuk membuktikan kinerja bang. Semoga segala nya dimudahkan, diberikan keberkahan, tetap semangat dan membuka masukkan dari berbagai pihak," kata seorang warganet.

"Bismillah, luruskan niat, ikhtiar sepenuh hati, kita pastinya support untuk amanah besar ini," imbuh warganet yang lain.

"Bismillah bisa. Bangkitkan lagi PFN mas bro. Bikin kami bangga," ujar warganet lain memberi dukungan.

Sumber: Suara.com

Berita Terkait
Berita Terkini