SUKABUMIUPDATE.com - Rumah produksi yang menggarap remake drama korea A Business Proposal versi Indonesia, Falcon Pictures merilis surat terbuka imbas dari kontroversi dari pemeran utamanya, Abidzar Al-Ghifari.
Dalam surat terbuka yang dirilis pada Senin, 3 Februari 2025 malam, Falcon Pictures meminta maaf usai muncul kabar bahwa film A Business Proposal versi Indonesia terancam diboikot oleh para pecinta drakor dan penggemar dari drakor yang di remake dalam bentuk film itu.
Pemboikotan itu terjadi dikarenakan oleh sikap serta ucapan yang dilakukan oleh Abidzar Al-Ghifari, selaku pemeran utama film A Business Proposal versi Indonesia selama masa promosi berlangsung.
Falcon Pictures menjelaskan bahwa tujuan membuat versi film dari webtoon dan drama korea A Business Proposal yang fenomenal bentuk kecintaan mereka terhadap cerita dalam karya tersebut. Bahkan, pihak rumah produksi sangat berhati-hati selama proses produksi berlangsung.
“Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya,” kata Falcon Pictures dikutip pada Selasa (04/02/2025).
Baca Juga: Pembelaan Abidzar Al-Ghifari Dinilai Blunder Karena Kritikan Netizen Dianggap Rasis
Falcon juga mengungkapkan bahwa film A Business Proposal merupakan hasil kerja keras dan usaha yang melibatkan 100 kru serta 20 seniman dari muda maupun senior, seperti Slamet Rahardjo, Indro Warkop, hingga Indy Barends. Mereka semua berusaha untuk hati-hati selama proses produksi demi menghasilkan karya terbaik dari remake drakor fenomenal tersebut.
“Hasilnya adalah cerita romantic-comedy yang menghormati cerita asli, juga lucu, hangat, meng-lndonesia dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita,” ungkap Falcon.
Mengenai kontroversi Abidzar Al-Ghifari selama promosi terhadap penggemar A Business Proposal dan pecinta drakor, rumah produksi film ternama itu meluruskan bahwa Abidzar tidak memiliki maksud untuk menyombongkan diri.
Falcon menjelaskan bahwa Putra dari Umi Pipik memiliki cara tersendiri untuk melakukan pendekatan dalam akting. Rumah produksi itu memberitahu bahwa setiap aktor maupun aktris memiliki cara tersendiri dalam melakukan terhadap karakter dalam sebuah cerita film.
“Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita. Ada yang ingin memiliki referensi, ada yang memilih untuk berpegang pada skrip dan memberikan interpretasi sendiri. Semua cara, sama-sama diawali dengan niat memberikan yang terbaik untuk hasilnya,” jelasnya.
Baca Juga: Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama
Melalui surat yang diunggah ke instagram itu, Falcon Pictures meminta maaf atas perbuatan dan perkataan Abidzar Al-Ghifari selama masa promosi film A Business Proposal berlangsung.
Pihak rumah produksi meyakinkan bahwa sikap yang dilakukan Abidzar tidak memiliki niat buruk sama sekali. Mereka memastikan bahwa seluruh kru dan seniman yang terlibat telah memberikan usaha terbaik untuk film A Business Proposal versi Indonesia.
“Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka,” kata Falcon di akhir.
Meski sudah merilis surat terbuka dan meminta maaf atas kontroversi Abidzar Al-Ghifari, tidak menghilangkan kekecewaan para penggemar drama korea A Business Proposal dan pecinta drakor terhadap sang aktor.
Mereka memberikan komentar kepada Falcon Pictures untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih aktor maupun aktris untuk memerankan sebuah film, terutama remake. Mereka juga tetap tidak akan menonton filmnya yang bakal tayang pada 6 Februari 2025 nanti.
Baca Juga: Abidzar Al-Ghifari Dikritik Usai Akui Tak Nonton A Business Proposal yang Dimainkan Olehnya
Selain itu, beberapa penggemar A Business Proposal dan pecinta drakor serta netizen merasa bahwa surat tersebut justru memojokkan mereka yang menganggap kalau film tersebut gagal adalah tanggung jawab mereka yang melakukan aksi boikot.
Penggemar A Business Proposal dan pecinta drakor menegaskan bahwa seruan boikot yang dilakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap sikap dan perkataan Abidzar Al-Ghifari yang tidak bisa menarik perhatian mereka untuk menonton filmnya.