Bintang Emon Sindir Kebijakan Pemerintah Soal PPN 12 Persen: Masih Simpang Siur

Minggu 22 Desember 2024, 13:00 WIB
tangkapan layar video Bintang Emon Sindir Kebijakan Pemerintah Soal PPN 12 Persen: Masih Simpang Siur (Sumber : Instagram/@bintangemon)

tangkapan layar video Bintang Emon Sindir Kebijakan Pemerintah Soal PPN 12 Persen: Masih Simpang Siur (Sumber : Instagram/@bintangemon)

SUKABUMIUPDATE.com - Komika Bintang Emon tengah menjadi sorotan usai mengunggah video mengenai rencana pemerintah yang menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Indonesia akan memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Meskipun kenaikkan tersebut hanya berlaku pada barang-barang tertentu, tapi membuat banyak masyarakat Tanah Air marah.

Termasuk Bintang Emon yang menyebut kalau pemerintah kurang memberikan informasi secara jelas terkait kebijakan PPN 12% tersebut, dalam video yang ia unggah ke instagram pribadinya pada Jumat, 20 Desember 2024.

Mengutip dari Suara.com, bahkan Bintang menyebut hitungan pemerintah soal kenaikan PPN 12 persen itu seperti maling. Lantas bagaimana kritik tajam Bintang Emon selengkapnya soal kenaikan PPN 12 persen? Simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Gen Z Disebut Paling Terdampak Kenaikan PPN 12%, Picu Gangguan Mental ?

Sindiran Bintang Emon

Tak Ada Kejelasan dari Pemerintah

Bintang Emon dalam video yang diunggahnya di media sosial menyoroti kurangnya kejelasan informasi pemerintah soal kenaikan PPN 12 persen. Dia mengatakan bahwa perdebatan di masyarakat dapat dihindari jika pemerintah memberikan batasan yang jelas soal barang dan jasa apa saja yang akan dikenai kenaikan PPN 12 persen.

"PPN 12 persen buat barang mewah. PPN 12 persen buat semuanya kecuali barang dan jasa pokok. Ini semua bakal clear kalau pemerintahnya gentle ngasih rilis resmi, ini loh batasan PPN kayak gini. Tapi apa dilakukan? Tidak. Masih simpang siur jadinya," kata Bintang Emon sebagaimana dikutip dari Suara.com pada Minggu (22/12/2024).

Bikin Konflik di Masyarakat

Dari situ Bintang Emon mengatakan simpang siurnya informasi mengenai kebijakan kenaikan PPN 12 persen itu dapat menimbulkan kebingungan dan potensi konflik di masyarakat.

"Enak situasinya, jadi kalau ada masyarakat protes, bentrok sama masyarakat lainnya. Bagus cara mainnya. Biar ada yang belain tanpa perlu nyewa buzzer. Bagus, keren, emang S3 ilmu politik, keren," sindir Bintang.

Suami dari Alca Octaviani ini juga sekaligus menyentil soal kepasifan pemerintah dalam menangkal hoaks dan misinformasi.

Suami dari Alca Octaviani ini juga sekaligus menyentil soal kepasifan pemerintah dalam menangkal hoaks dan misinformasi.

Baca Juga: Resmi! Berikut Daftar Barang dan Jasa yang Kena PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025

Pejabat Kok Diam Aja?

Selain itu Bintang juga menyesalkan sikap pemerintah dan pejabat lain yang terkesan diam di tengah kegelisahan publik soal kenaikan PPN 12 persen. Dia bahkan menyamakan bahwa hitungan kenaikan PPN 12 persen itu seperti maling karena memang tak dijelaskan secara lengkap oleh pemerintah.

"Kenapa nggak ngasih tau kenapa? Orang maunya ngambil doang, nggak mau ngomong, timbang ngomong doang buset. Orang ngambil nggak ngomong hitungannya maling. Orang ngambil ngomongnya beda hitungannya nipu, masa iya mau jadi kayak gitu sih?" sindir komika 28 tahun ini.

Padahal faktanya jumlah pejabat pemerintah yang terlibat dalam kebijakan ini sangat banyak.

"Kenapa memang nggak ngomong? Kurang orangnya? Kan Kementerian udah nambah, lembaga nambah, staf-staf juga nambah. Yang nge-gol-in ini hampir semuanya di DPR, koalisi banyak banget. Utusan khusus banyak banget,buset! Pejabat segitu banyak, pada kagak ada yang ngomong," sambungnya.

"Nggak punya lidah pada hah? Kalau nggak punya lidah itu bagaimana ngejilatnya," sindir Bintang lalu minta maaf karena sentilannya satu ini agak kejauhan.

Berdampak Pada Keseharian

Untuk menutup kritiknya, Bintang menyinggung bagaimana kenaikan PPN akan berdampak pada kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Kenapa pada nggak ngomong, pada sariawan? Nah nih nih gue sariawan tetep ngomong," ucap Bintang memperlihatkan bagian mulutnya yang sedang sariawan.

"Karena obat sariawan gue nanti kena pajak 12 persen," tutup Bintang dengan emosi.

Sumber: Suara.com (Trias Rohmadoni)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)