SUKABUMIUPDATE.com - Abidzar Al Ghifari mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu, 24 Juli 2024, untuk melaporkan pemilik akun X @/ProjectHunterA yang telah mengaitkan kematian Ayahnya Ustad Jefri Al Buchori atau Uje dengan meninggalnya Yitta Dali Wassink.
Seperti diketahui, Yitta Dali Wassink yang merupakan suami dari artis Jennifer Coppen meninggal dunia karena kecelakan tunggal di Sunset Road, Bali, pada 18 Juli 2024. Dali mengalami luka serius akibat menabrak pembatas jalan ketika mengendarai motor kawasaki miliknya, hingga akhir meninggal di Rumah Sakit Bali International Medical Centre.
Pemilik akun X @/ProjectHunterA membuat sebuah cuitan yang menyinggung kematian Ustad Jefri Al Buchori atau Uje dengan memasukkan bahasa cukup kasar, hingga menyebabkan adik dari Abidzar Al Ghifari.
Baca Juga: Suami Aktris Jennifer Coppen, Dali Wassink Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun
Mengutip dari Tempo.co, kedatangan Abidzar Al Ghifari ke polisi untuk membuktikan gertakannya yang akan mencari dan melaporkan pemilik akun @ProjectHunterA usai menyinggung kematian mendiang pendakwah, Uje karena kecelakaan tunggal pada 26 April 2013. Ajakannya untuk bertemu dengan @ProjectHunterA ditolak dengan alasan takut.
“Kalo lu gamau ketemu gua, kita ketemu di kantor polisi ya. Gua tau lu baca ini! Besok gua akan ke polda untuk bikin laporan terkait masalah gua sama lu bro," tulis Abidzar di Instagram Storynya yang dikutip dari Tempo.co oleh SukabumiUpdate.com pada Kamis, 25 Juli 2024.
Menurut Abidzar, cuitan @ProjectHunterA yang mengaitkan tragedi meninggalnya Yitta Dali Wassink, suami aktris Jennifer Coppen dengan ayahnya telah menyebabkan anak-anaknya fatherless atau tumbuh tanpa figur ayah itu berdampak psikologis pada adiknya. Adik perempuannya terguncang akibat cuitan itu.
"Update sedikit, barusan bude gua bilang ke gua kalo adek gua AA sampe gamau sekolah, gamau makan, dan nangis seharian karna baca thread nya si @ProjectHunterA," tulis Abidzar.
Baca Juga: 9 Ciri Orang Memiliki Dendam Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya
Pada Ahad, 21 Juli 2024, @ProjectHunterA yang kini mendeaktivasi akunnya, menuliskan pernyataan nirempati di X. "Kalo saya jadi anaknya sih bakal dendam kesumat sampai gede. Gara-gara ayah yang t*l*l nurutin ego b*d*hnya, anak jadi tumbuh fatherless dan mendem beban seumur hidup. Liat aja itu anak Uje, mentalnya jadi rada-rada karena tumbuh fatherless."
Abidzar datang Polda Metro Jaya ditemani aktor Alfie Alfandy, yang pernah berperan sebagai ayahnya, Ustad Jefri Al Buchori atau Uje dalam film Hijrah Cinta. Hal tersebut diketahui dari story instagram Fitri Arifin, yang merupakan manajer Abidzar Al Ghifari sekaligus istri Alfie Alfandy.
"Silaturahmi," tulis Fitri Arifin di Instagram Storynya, yang dikutip dari Tempo.co oleh SukabumiUpdate.com pada Kamis, 25 Juli 2024.
Unggahan itu menjelaskan Abidzar dan Alfie tengah berada di Polda yang ditandai keberadaan logo besar di dinding bertuliskan Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya. Abidzar mengunggah ulang unggahan ini di Instagram Storynya.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Cepat Sukses
Pemilik Akun Penghina Ayahnya Mengaku Pengecut
Cuitan itu langsung ditanggapi Abidzar sehari kemudian. Seperti halnya kepada netizen beralamat @rubihmsyh, Abidzar langsung menantang bertemu usai membuat cuitan yang melukai keluarganya. Cuitan itu diiyakan Subhan untuk meminta maaf kepadanya. Namun hal serupa rupanya ditolak @ProjectHunterA yang merasa permintaan maaf lewat X/Twitter sudah cukup.
"Saya pemilik akun @ProjectHunterA ingin meminta maaf kepada keluarga almarhum Uje, terkhususnya Abidzar dan kepada keluarga almarhum Dali atas postingan saya yang menimbulkan kegaduhan. Saya sadar dan mengakui kebodohan saya karena dengan sengaja telah berujar demikian, yang menyakiti hati keluarga mendiang," tulis akun tersebut di X.
Akun ini mengungkapkan, ia tidak cukup berani datang ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Abidzar. "Untuk ajakan Abidzar ke Jakarta...., jujur saya tidak bisa menyanggupi karena selain pengecut, saya juga tidak ingin ibu dan adik saya terkena masalah karena kebodohan saya," cuitnya menambahkan.
Abidzar menegaskan bahwa ia tidak akan diam jika keluarganya, terutama orang tuanya, dihina dengan kata-kata kurang pantas. “Gua ga perduli mau kalian kritik gua seperti apapun. Mau di bilang b*d*h, anak ustad tapi jauh dari agama, ga mencerminkan keluarga, gua terima semua nya. Tapi kalo kalian udah nyinggung keluarga gua apalagi orang tua gua, gua gabakal diem,” tulis Abidzar dalam unggahannya di Instagram, pada Selasa, 23 Juli 2024.
Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Membuat Seseorang Sulit Sukses di Masa Depan
Kemarahan Umi Pipik
Ibunda Abidzar, Umi Pipik juga menanggapi cuitan @ProjectHunterA. Ia mengunggah foto tangkap layar curahan hati putrinya, AA, berusia 16 tahun, yang terguncang akibat cuitan itu, di Instagram Storynya, lima jam lalu.
"Hai akun projeck Hunter! Mental anak-anak saya sejak meninggalnya ayahnya alhamdulillah mrk baik2 sj dan jadi anak yg kuat atas didikan sy dan Allah kuatkan. Justru krn tulisan Anda mrk, anak2 sy jd terluka hatinya krn tdk terima ayahnya yg baik di mata mereka kamu kaakan kalau ayahnya t*l*l dgn meninggal kecelakaan," tulis Umi Pipik di atas foto tangkap layar unggahan putrinya.
Kematian Yitta Dali Wassink, suami Jennifer Coppen, yakni akibat kecelakaan tunggal di Sunset Road, Bali, pada 18 Juli 2024. Dali menabrak pembatas jalan saat mengendarai motor gede Kawasaki DK 5555 KSW dan mengalami luka serius hingga akhirnya meninggal di Rumah Sakit Bali International Medical Centre (BIMC).
Baca Juga: 10 Cara Mendidik Anak Agar Sukses di Masa Depan, Ajarkan Keterampilan Ini!
Sedangkan, Ustaz Jefri Al Buchori, sebelumnya juga mengalami kecelakaan tunggal pada 26 April 2013. Mengendarai motor gede Kawasaki ER-6n di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Uje meninggal mendadak saat mengendarai motor, akibatnya, dia kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan serta pohon palem. Kecelakaan tersebut membuatnya meninggal di tempat.
Kedua tragedi ini bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berkomentar di media sosial. Masyarakat perlu belajar berempati terhadap musibah yang menimpa siapa pun.
Sumber: Tempo.co