SUKABUMIUPDATE.com - Nama Iah Sopiah mendadak viral di media sosial. Jemaah ibu-ibu atau emak-emak asal Sukabumi ini menjadi pembicaraan warganet karena kejadian yang dialaminya saat hadir di sebuah program kajian Islam salah satu televisi swasta. Iah saat itu akan mengajukan pertanyaan.
Dalam potongan video singkat yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @moodkonoha, Iah terlihat memegang mikrofon untuk bertanya. Beberapa tokoh yang mengisi program itu adalah Ustaz Maulana, Syamsuddin Nur Makka atau Ustaz Syam, dan pembawa acara ternama.
Menggunakan jilbab warna ungu dan berkacamata, Iah berniat menyampaikan pertanyaannya kepada Ustaz Maulana. Namun dia memperkenalkan diri terlebih dahulu dan tampak seperti kebingungan. "Perkenalkan nama saya Iah Sopiah dari Majelis Taklim Al-Barokah," ucap Iah.
Sebelum menyampaikan pertanyaannya, kalimat perkenalan itu diulang beberapa kali oleh Iah sambil mejelaskan dia berasal dari Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. "Perkenalkan nama saya Iah Sopiah dari Majelis Taklim Al-Barokah, Sundawenang, Parungkuda, Sukabumi," lanjut dia.
Baca Juga: Isi Ramadan, Anggota DPRD Sukabumi ini Gelar Bukber dan Pengajian Anak-anak
Momen itu kemudian respons pembawa acara dan Ustaz Maulana sambil memberikan semangat kepada Iah supaya dapat menyampaikan pertanyaannya dengan baik. Potongan video ini selanjutnya beredar dengan cepat di media sosial, terutama Instagram, dan mengundang reaksi jenaka atau lucu dari netizen.
Namun, hal yang sama tidak dirasakan pihak Majelis Taklim Al-Barokah. Koordinator Majlis Taklim Al-Barokah, Ema Salim, menyatakan awalnya merasa kecewa, kaget, dan malu. Tetapi, setelah beberapa lama kejadian berlalu, ada yang memberi tahun bahwa Iah Sopiah pendengarannya terganggu.
"Sudah kurang mendengar dan alat bantu dengarnya tidak dibawa," kata Ema kepada sukabumiupdate.com, Minggu, 10 Maret 2024.
Ema mengatakan Iah adalah pembantu sekolah TK di Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. dan merupakan jemaah majelis taklim lain. Tetapi, karena saat menghadiri program itu Majelis Taklim Al-Barokah kekurangan orang, akhirnya digabung dengan pengajian lain sehingga berjumlah 63 jemaah.
Menurut Ema, Iah direkomendasikan pemimpin jemaahnya yang kemudian meminta kertas berisi pertanyaan untuk Iah.