SUKABUMIUPDATE.com - Hantu kuyang kini banyak diperbincangkan setelah beredar video yang diduga penampakan hantu Kuyang di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Video itupun viral di media sosial X.
Tampak dalam video yang beredar pantulan kaca pintu yang diduga penampakan kuyang, kemudian beberapa orang dalam video juga terdengar ketakutan. Bahkan ada diantaranya dengan suara bergetar terus membaca istighfar dan membaca ayat Al Qur'an.
Namun, video tersebut belum bisa dibuktikan keasliannya, apakah benar atau hanya sekedar konten belaka.
Baca Juga: Gedung Shaolin Cikidang Simpan Kisah Mistis, Ini Hantu yang Kerap Huni Rumah Kosong
Terlepas dari viralnya video tersebut, hantu kuyang menjadi semakin populer di Indonesia dan dikenal sebagai sosok astral menyeramkan.
Kuyang semakin populer setelah banyak diangkat dalam cerita-cerita baik itu buku, film, bahkan cerita podcast YouTube.
Hantu Kuyang sendiri telah menjadi mitos turun temurun di pulau Kalimantan. Dalam mitosnya hantu ini berwujud wanita yang bisa melepas kepala dari bagian tubuhnya dan terbang bersama organ dalam tubuhnya seperti jantung, hati, usus dan ginjal.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Dikejar Hantu Sampai Terbangun Ketakutan, Pertanda Buruk?
Namun, saat siang Kuyang merupakan manusia biasa dan bisa membaur dengan lingkungannya. Ia baru akan bergentayangan ketika malam dengan membawa kepalanya saja.
Konon dari cerita yang beredar, Kuyang adalah manusia hantu yang suka menghisap darah bekas seorang ibu melahirkan atau menghisap darah bayi yang baru dilahirkan.
Hal itu dilakukannya sebagai syarat dari ilmu hitam yang dipelajarinya. Biasanya, kuyang mencari mangsa saat malam dengan mengelabui korbannya. Ia bisa bisa berubah menjadi seekor burung atau kucing.
Baca Juga: Mengenal Lulun Samak, Hantu Penunggu Sungai yang Terkenal di Tanah Sunda
Namun, ada satu hal yang ditakuti sosok astral tersebut takut dengan tali ijuk, karena itulah rumah-rumah jaman dulu di Kalimantan menggunakan tali ijuk sebagai pengikat kayu untuk mengusir makhluk tersebut.
Hingga saat ini masih banyak yang percaya dengan sosok Kuyang, akan tetapi mitos tersebut masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah dan semua kepercayaan dikembalikan kepada diri masing-masing.