SUKABUMIUPDATE.com - Kejadian tak lazim terjadi di Kota Tasikmalaya, di mana seorang pria memutuskan untuk melangsungkan akad nikah dengan dua orang wanita sekaligus dalam satu waktu.
Peristiwa pernikahan tak biasa itu diunggah pemilik akun instagram @parapenulispfrontal pada Sabtu 6 Januari 2023 lalu. Momen ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang berbagai komentar dari netizen.
Seperti dalam video yang dilihat sukabumiupdate.com, dari dekorasi pelaminan, terlihat ada tiga nama yang menjadi mempelai yaitu Atmal, Helen dan Zahra. Di mana hal itu memperlihatkan bahwa nama-nama itu merupakan ketiga mempelai yang sedang melangsungkan pernikahan.
Nampak dua pengantin perempuan cantik dengan gaun pengantin berdiri disamping pria tersebut yang juga mengenakan gaun pengantin berwarna putih-putih.
Baca Juga: KPU Kota Sukabumi Temukan 3.900 Surat Suara Rusak Selama 2 Hari Proses Sorlip
Video pernikahan tersebut segera menyebar luas di berbagai platform media sosial dan menjadi sorotan banyak orang. Beberapa netizen menyambut berita ini dengan beragam reaksi, dari kagum hingga kontroversi.
Komentar netizen di antaranya: Akun instagram @rumahbatamerah5: "Kok ada saja ya perempuan mau? Tampang si laki juga B banget,". Sedangkan akun @vebryfilip menulis "Didasari dgn kata ikhlas berbagi, akan tetapi itu adalah hal yang paling menjijikan yg aku tahu..," katanya.
Pengakuan Saksi
Mengutip radartasik.id, setelah ditelusuri, faktanya video tersebut merupakan sebuah program pembelajaran praktek di sekolah yang ada di Tasikmalaya. Tepatnya yakni SMK Duta Pratama Indonesia (DPI).
Saat dikonfirmasi, Kepala SMK DPI Lasiman SAg MPd mengakui bahwa itu merupakan program pembelajaran tahunan di sekolahnya. Dimana para siswa melakukan praktikum proses pernikahan lengkap dengan berbagai hal teknisnya. “Dari mulai bikin undangan, foto-foto (prewedding) dan pakai dekorasi,” ujarnya seperti dikutip radartasik.id.
Baca Juga: KPPN Sukabumi Serahkan DIPA 2024 Senilai Rp9,1 Triliun
Disinggung soal pernikahan dengan dua perempuan sekaligus, pihaknya mengaku hal itu merupakan ide dan gagasan dari para siswa yang mengurus hal teknisnya. Bahkan pihaknya pun sempat kecolongan karena skenarionya, dua perempuan itu adalah kakak beradik. “Saya juga baru tahu H-3 kalau perempuannya ada 2 orang,” ucapnya.
Awalnya pihak sekolah meminta agar skenarionya diubah seperti pernikahan yang wajar di mana ada 1 mempelai pria dan 1 perempuan. Namun para siswa sudah mengonsep hal tersebut sedemikian rupa sehingga pihaknya merasa harus bisa bijaksana. “Khawatir kalau secara tegas dilarang kasihan juga mereka yang sudah mempersiapkannya,” ucapnya.