SUKABUMIUPDATE.com - Film Petualangan Sherina 2 yang tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis (28/9/2023) sukses mencuri perhatian masyarakat hingga menjadi trending topic di X (Twitter).
Banyak yang penasaran dengan pertemuan kembali Sherina dan Sadam ketika sudah dewasa.
Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga ingin tahu Sherina Munaf versi 20 tahun kemudian di film tersebut. Mengingat ia dulunya begitu menggemaskan ketika bermain di Petualangan Sherina pertama.
Seperti diketahui, Sherina Munaf dikenal sebagai penyanyi yang telah mengeluarkan berbagai lagu hits. Sebenarnya nama Sinna Sherina Munaf mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia di tahun 2000 an melalui film Petualangan Sherina.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Orang yang Iri dengan Kita, Terlihat dari Sikapnya
Namanya kembali menjadi pembicaraan hangat di media sosial begitu film Petualangan Sherina 2 akan tayang di bioskop. Sherina cukup lama tidak tampil di industri hiburan Indonesia karena sibuk dengan pendidikannya.
Lalu seperti apa sosok Sherina Munaf? Yuk simak profil dan riwayat pendidikan lengkapnya di bawah ini sebagaimana dirangkum dari Tempo.co.
Sinna Sherina Munaf, lahir di Bandung, 11 Juni 1990 yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Triawan Munaf dan Luki Ariani. Ayahnya, Triawan Munaf, merupakan mantan kepala Badan Ekonomi Kreatif. Sherina juga merupakan keponakan dari Fariz Rustam Munaf, penyanyi dan musikus legendaris Indonesia.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Merasa Lelah dengan Kehidupan Karena Selalu Gagal
Memiliki hobi bernyanyi dan melukis, Sherina tumbuh sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama. Dia pernah mengisi acara amal yang digelar di Victoria Park untuk menggalang dana bagi korban gempa dan tsunami Jepang. Dia juga pernah menjadi Duta Satu Hati Cerdaskan Bangsa (SHCB) yang berfokus pada isu pendidikan anak.
Kariernya di dunia hiburan dimulai dengan menjadi penyanyi saat dia membawakan lagu karya Elfa Secioria yang berjudul 'Andai Aku Besar Nanti' yang rilis pada 1999. Setahun berselang, dia pun memulai debutnya sebagai seorang aktris dengan membintangi film Petualangan Sherina bersama Derby Romero, Alyssa Soebandono, dan Butet Kertaradjasa. Sejak saat itu, nama Sherina dikenal masyarakat luas Indonesia.
Sebagai seorang penyanyi, Sherina telah merilis sejumlah karya. Beberapa karyanya di antaranya Cinta Pertama dan Terakhir, Simfoni Hitam, dan Pergilah Kau.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Anak Laki-laki yang Sulit Menuruti Perkataan Orang Tua
Riwayat Pendidikan Sherina
Sherina Munaf adalah lulusan dari Sekolah Menengah Atas British International School Jakarta. Setelah lulus, dia melanjutkan pendidikan tingginya di Negeri Kanguru, Australia. Dia menimba ilmu di University of Sydney pada jurusan Neuroscience.
Neuroscience merupakan program indisipliner dan jurusan yang ditawarkan oleh School of Medical Science di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan serta School of Psychology di Fakultas Sains. Bidang ilmu ini mempelajari tentang neuron atau sistem saraf dan cara kerjanya pada otak manusia. Jurusan Neuroscience belum ada di Indonesia.
Pada program studi ini, sistem saraf yang dipelajari adalah pada tingkat mikroskopis dan makroskopis. Sementara pada tingkat individu, dipelajari sistem saraf yang sedang berkembang dan dewasa. Studi yang disebut sebagai ilmu saraf ini juga mencakup bidang pembelajaran teknik, kecerdasan buatan, matematika, ilmu komputer, hingga ekonomi.
Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Memiliki Sikap Tanggung Jawab
Melansir dari laman sydney.edu.au, program studi yang diambil oleh Sherina Munaf ini adalah salah satu upaya ilmu biologi terbesar dan paling cepat berkembang. Bidang ilmu ini memberikan landasan dalam biologi otak dan dasar-dasar kognisi. Bahkan, ilmu saraf ini juga merupakan disiplin ilmu yang sedang diterjemahkan ke dalam sejumlah bidang pendidikan lain, seperti teknik, ekonomi dan bisnis, komputasi, serta pendidikan.
Lulusan Neuroscience dapat bekerja di berbagai bidang yang memiliki perkembangan pesat. Mulai dari industri farmasi, medis dan bioteknologi, hingga kursus profesional di bidang kedokteran dan psikologi.
Sumber: Tempo.co (RADEN PUTRI)