SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial Facebook unggahan seorang warganet yang kritisi soal anak TK, SD, SMP hingga SM yang harus mengikuti acara wisuda di hari kelulusannya.
Salah satunya tulisan itu diunggah di grup Facebook dengan nama “Lapor Pak Trans7” Unggahan tersebut menuai pro kontra dari warganet.
“Kembalikan wisuda hanya utk yg lulus kuliah aja, TK, SD, SMP & SMA tidak perlu wisuda” bunyi tulisan dalam unggahan tersebut.
Kemudian dalam keterangan unggahan itu pengungah menunjukan dengan adanya wisuda di tingkat TK hingga SMA itu menjadikan orang tua membutuhkan biaya lebih untuk membayar acara wisuda anaknya.
Teteh : "Harus ikut wisuda perpisahan bu, bayarnya saya boleh ambil gaji saya dulu di depan?"
Saya: "Kalau nggak ikutan gimana teh, itu kok mahal sekali. Nanti teteh jadi gali lubang makin dalam dan susah nutupnya"
Teteh: "Semua ortu juga begitu bu pada berat, wisuda itu seperti apa kok mahal. Baju toga itu apa bu?"
Saya: "Lulus SMP mah gah usah wisuda. Wisuda itu untuk sarjana, buat yg kuliah"
dll ...ujung2nya ya gitu deh tebak sendiri”
Si pengunggah juga mempertanyakan siapa yang memulai acara wisuda-wisudaan tersebut untuk anak tingkat TK hingga SMA.
“Salut buat sekolah yang tidak ada acara wisuda2an...kembalikan toga sebagaimana fungsi awalnya. Toga itu tradisi perayaan temuan ilmu level tinggi. Karyanya dipresentasikan, diujikan. Toga sendiri diadopsi dari Islam. Bentuk toga yg atapnya datar adalah tempat meletakkan Al-Qur'an sebagai simbol ilmu harus dijunjung tinggi dan bersumber dari Al-Qur'an. Bentuk jubahnya adalah baju tradisional Arab. Intinya melalui proses panjang pencarian ilmu.
Ini siapa sih yang memulai wisuda pakai toga di TK, SD, SMP, SMA ? Filosofi pendidikannya menjadi dangkal. Sekolah teman2 berani nggak memutus rantai itu?” tulisnya.
Unggahan itupun mendapat tanggapan beragam dari warganet. Banyak yang setuju dengan isi dari unggahan tersebut namun tak sedikit juga yang menganggap acara wisuda anak sah-sah saja dilakukan.
“Siapa sih yang pertama mempopulerkan wisuda dini seperti ini.. Saya cuma takut dampaknya ke psikologis anak ,, dari TK sampe SMA rutin ngadain acara wisuda ,, eh pas kuliah malah rutin remidi skripsi” tulis akun @panji***
“Entah apa faedahnya. Kasian orangtuanya banyak pengeluaran” tulis akun @goktu***
“Betul banget gak penting seperti itu, nambah pengeluaran orang tua aja. Udah akrg jaman susah. Untung jaman anakku gak begini tulis akun @monda***
“Gapapalah wisuda. Masalah toga doang. Lihat tuh polisi , seragamnya sama dengan satpam. Bedanya cuma di papan nama aja. Gak semua orang tua mampu menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Jadi, apa salahnya mereka bahagia. ikut wisuda walaupun itu hanya mulai TK sampai SMA. Toh mereka sama2 belajar koq. Menuntut ilmu. Sekarang banyak anak kuliah yg otaknya kosong. Nyusun skripsi bayar orang yang Pintar, bukan hasil pikiran sendiri. Jadi buat apa Sarjana dan wisuda kalo ilmunya tidak bertambah?” tulis akun @melia***
“Aku pribadi bersyukur ada wisuda semasa SMK, karna tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi,dan tidak semua nasib anak baik,untung aku dulu wisuda waktu SMK jadi tau gimana rasa jadi wisudawati cmiwwww” tulis akun @kristi***
Hingga Senin, (12/6/2023), unggahan tersebut sudah dibagikan 672 kali dan mendapat 169 komentar dari warganet.