SUKABUMIUPDATE.com - Rafael Alun Trisambodo, Mantan Pejabat Ditjen Pajak telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namanya ikut terseret usai sang anak, Mario Dandy terlibat kasus perkelahian dengan anak petinggi GP Ansor yaitu David Ozora.
Meski keduanya terlibat kasus hukum, kasus Rafael Alun dan Mario Dandy ini tidak lah sama. Adapun kasus Rafael Alun Trisambodo sendiri adalah soal harta kekayaan hingga Pencucian uang yang diduga melibatkan beberapa artis tanah air.
Indonesian Audit Watch (IAW) melaporkan bahwa setidaknya ada 25 artis yang terlibat dalam kasus pencucian uang mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, salah satunya berinisial 'R'. Ya, sosok tersebut disebut-sebut dilaporkan terlibat dalam kasus gratifikasi eks Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Baca Juga: Diskon 20 Persen, Cek Besaran Tarif Tol Mudik Lebaran 2023 Terbaru
Lebih lanjut, dari 25 artis tersebut, tiga orang di antaranya termasuk ke dalam sebuah grup band Indonesia yang cukup populer.
"Yang terkonsolidasi, yang terakses atau terkorelasi langsung atau tidak langsung minimal 25 (artis). Ada tiga band besar juga," kata perwakilan IAW, Iskandar Sitorus, dikutip via Suara.com, Kamis (6/4/2023).
Saat ini, KPK masih mendalami siapa saja artis yang diduga terlibat kasus pencucian uang eks Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Namun demikian, terkait hal tersebut, Guru Besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali sempat menjelaskan 10 ciri-ciri bisnis artis yang diduga terlibat dalam Pencucian uang.
"Ini ada 10 tanda-tandanya, yang pertama tiba-tiba usaha menjadi besar, yang kedua uangnya easy seakan-akan mudah sekali (mendapatkannya), yang ketiga mereka selalu punya alibi bahwa ini adalah hasil dari usaha," kata Rhenald Kasali, mengutip unggahan @real.dramahaluu, Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: 1000 Orang, PMI Ilegal Dijanjikan Upah 1.200 Riyal/Bulan Kerja di Arab Saudi
Selanjutnya, menurut Rhenald Kasali, mereka tidaklah membangun usaha, melainkan kerajaan bisnis. Bahkan dalam waktu singkat.
Ciri berikutnya yaitu pembisnis biasanya akan mengaku bahwa modal mereka berasal dari warisan. Padahal dari sokongan dana Pencucian uang.
"Yang berikutnya nomor enam tersembunyi, siapa orang di belakang mereka. Yang ketujuh punya usaha tumbuh menjadi besar tetapi enggak punya keahlian bisnis," lanjutnya.
Tidak hanya itu, mereka juga ternyata lkerap membagi-bagikan sedekah.
"Kemudian yang ke-8, mereka juga dikelilingi oleh media komunikasi. Yang ke-9, bagi-bagi duit itu sering kali kita lihat. Yang ke-10. tiba-tiba banyak masalah yang muncul di tempat mereka," tandas Rhenald Kasali.
Sumber: Suara.com