SUKABUMIUPDATE.com - Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep secara tiba-tiba mengaku ingin terjun ke dunia politik, padahal sebelumnya dia mengatakan tak mau jadi pejabat karena gajinya kecil.
Keinginan Kaesang Pangarep tersebut diungkapkan langsung oleh sang kakak, Walikota Solo Gibran Rakabuming.
Menurut Gibran, keinginan itu disampaikan langsung oleh Kaesang Pangarep di depan ayahnya, Jokowi saat pulang ke Surakarta atau Solo.
Baca Juga: Perangkat Desa di Kabupaten Sukabumi Berangkat ke DPR Tuntut Kesejahteraan
"Yang kami bicarakan di meja makan itu Kaesang. Saya juga kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke kami ada ketertarikan di politik," kata Gibran seperti melansir dari Suara.com.
Pernyataan Kaesang tersebut lantas membuat Jokowi dan Gibran kaget. Kendati begitu, Gibran belum mengetahui apakah Kaesang akan memulai perjalanan politik pada Pemilihan Daerah (Pilkada) Serentak 2024
Rencana Kaesang ini tidak sedikit membuat publik kembali teringat pernyataan suami Erina Gudono itu pada April 2022, yang mengaku malas menjadi pejabat karena gajinya yang kecil.
Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu
Statemen ini disampaikan Kaesang ketika berbincang dengan artis Irfan Hakim, dalam channel Youtube DeHakims story, beberapa waktu lalu.
Dalam perbincangan selama 19 menit tersebut, Irfan Hakim menanyakan alasan Kaesang enggan menjadi pejabat.
"Lu kok nggak mau jadi pejabat? Gak mau di pemerintahan?" tanya Irfan Hakim
"Gajinya dikit," singkat Kaesang tanpa basa-basi, yang kemudian disambut tawa seisi ruangan.
Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet
Sementara itu, mengutip Fast Company, Selasa, 24 Januari 2023 menurut Penulis How Minds Change: The Surprising Science of Belief, Opinion, and Persuasion, David McRaney, untuk mengubah pikiran seseorang memerlukan proses yang rumit, karena harus melalui proses asimilasi dari berbagai pertimbangan.
"Ketika otak dihadapkan dengan informasi baru yang menghasilkan disonansi kognitif, kita cenderung meredakan konflik itu dengan memperbarui informasi interpretasi kita atau memperbarui model realitas yang kita hasilkan untuk memahaminya," ungkap McRaney
Asimilasi adalah saat otak mengambil informasi baru dan menyesuaikannya dengan model pemikiran yang ada di otak.
Sedangkan otak akan selalu memperbaharui modelnya, yang hasilnya akan selalu memberikan lapisan pemahaman baru.
Sumber: Suara.com