SUKABUMIUPDATE.com - Mengisahkan sejarah perjalanan salah seorang Raja Pajajaran lewat drama musikal menjadi daya tarik tersendiri. Ini yang dilakukan mahasiswa di Sukabumi lewat pentas seni berjudul Sasakala: Pamanah Rasa.
Digarap oleh para mahasiswa sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Sukabumi, drama musikal ini menampilkan perpaduan tari dan akting. Butuh waktu persiapan selama 6 bulan untuk latihan, agar cerita rakyat yang bersumber dari kitab Swasit milik Museum Pajajaran Sukabumi ini bisa dipentaskan dengan baik oleh para pelakon.
“Cerita diangkat dari Kitab Swasit dengan sedikit modifikasi agar bisa menjadi hiburan yang menarik dan terkesan baru, untuk ditonton semua kalangan,” ucap Rafdi, sutradara Sasakala: Pamanah Rasa kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: 3 Awewe 1 Salaki, Cara Samantha Teater Rawat Seni Pertunjukan dan Basa Sunda
Selama 1 jam, cerita drama ini mengalir dimulai dari kelahiran Prabu Siliwangi atau Pangeran Pamanah Rasa dengan latar waktu 1401 masehi, di Keraton Surawisesa Kawali, Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Saat Pamanah Rasa beranjak dewasa, kepribadian makin ciamik dan bijaksana. Prabu Dewa Niskala kemudian mendorong sang putra untuk menjadi pemimpin selanjutnya dari kerajaan Pajajaran.
Sebelum menjadi raja, Pamanah Rasa bertekad memperbanyak ilmunya dengan mengembara. Banyak kisah menarik dan inspiratif selama perjalanan menimba ilmu ini, salah satunya pertarungan Pamanah Rasa dengan siluman maung atau harimau.
Baca Juga: Hari Teater Sedunia, Mengenal Longser dan Seni Pertunjukan Lainnya di Indonesia
Juga kisah pengalaman spiritual Pamanah Rasa saat diutus ke ke Cirebon untuk menghentikan penyebaran Islam di tanah sunda. Alih-alin memerangi Islam, Pamanah Rasa malah tertarik dengan keyakinan baru tersebut.
Kisah ini berdasarkan kitab Swasit, menjadi awal bergantinya Pajajan menjadi kerajaan Islam di Tanah Sunda.
Drama musikal ini berlangsung di aula Kampus Ummi, Minggu, 08 Januari 2023.
Baca Juga: Komunitas Teater Kota Sukabumi Bakal Tampilkan Atret Jadi Potret di Bandung
“Pentas seni ini adalah Tugas Akhir dari salah satu mata kuliah di Sastra Inggris yang bertujuan untuk Melestarikan Budaya terutamanya adalah budaya Sunda,” ucap Fenty, salah seorang dosen Prodi Sastra Inggris Ummi.
Writer: David (Magang)