SUKABUMIUPDATE.com - Acara ngunduh mantu Kaesang dan Erina digelar hari ini di Solo Minggu, (11/12/2022). Kabarnya prosesi pernikahan tersebut, keduanya telah mengundang sebanyak 3.000 undangan.
Kaesang Pangarep sendiri mengatakan bahwa akan ada sekitar 3.000 tamu undangan yang hadir dalam acara undangan tersebut. Dalam cuitan akun Twitter pribadinya, ia menuliskan, dengan tamu 150 sudah cukup melelahkan, sementara pada resepsi nanti akan ada 3000 tamu nantinya.
"Capek woi, walaupun cuma 150 undangan. Besok 3.000 undangan jadi harus istirahat," tulis Kaesang Pangarep membalas cuitan salah seorang warganet.
Baca Juga: Jokowi Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina: 2.188 Polisi Siaga Penuh Amankan Acara
Melansir dari Surakarta.suara.com (Portal Suara.com), prosesi ngunduh mantu itu juga dilakukan dengan menggelar kirab dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.
Kirab tersebut diikuti oleh seluruh keluarga Presiden Jokowi dengan menaiki kereta kuda. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana menaiki kereta kuda bersama cucunya Jan Ethes.
Di acara kirab itu, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga tak hentinya menyapa masyarakat Kota Solo. Tidak itu saja Presiden dan Ibu Negara juga membagikan souvenir kepada masyarakat di sepanjang jalan Slamet Riyadi.
Diketahui, Loji Gandrung menjadi tempat upacara adat yang dilakukan oleh keluarga Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kaesang dan Erina Lakukan Siraman yang Berasal dari 7 Mata Air, Ini Maknanya
Prosesi yang akan dilaksanakan itu sangat kental dengan kebudayaan jawa, khususnya adat di Keraton Kasunanan Surakarta atau Mataram Jawa. Selain itu, acara ngunduh mantu Kaesang Pangarep juga mengambil tema Mataram Islam.
"Kami ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, sekaligus nguri-nguri kebudayaan, mengenalkan budaya kita wajib, mencintai kebudayaan kita adalah kewajiban bersama," ucap Presiden Jokowi di Loji Gandrung Minggu (11/12/2022).
Baca Juga: Profil Kaesang Pangarep Putra Bungsu Presiden Jokowi, Calon Suami Erina Gudono
"Oleh sebab itu kecintaan pada budaya harus kita tunjukan agar identitas budaya kita muncul kembali dan karakter budaya kita juga semakin mencintai," tambahnya.
Sumber: Surakarta.suara.com (Portal Suara.com)