SUKABUMIUPDATE.com - Lesti Kejora disebut mengalami Stockholm Syndrome, hal tersebut mendapat tanggapan dari artis Desy Ratnasari.
Stockholm Syndrome sendiri merupakan sebuah gangguan psikologis yang membuat korban penyanderaan bersimpati pada penyandera. Hal ini disebut-sebut publik usai Lesti memaafkan suaminya, Rizky Billar yang sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Dilansir dari Suara.com, menurut Desy Ratnasari, Lesti Kejora dan Rizky Billar harus dalam kondisi mental yang sama untuk mengalami Stockholm Syndrome. Sementara di kasus ini, dia menilai cuma Lesti Kejora yang kesehatan mentalnya terganggu sebagai akibat KDRT.
"Biasanya, kalau menurut kolega saya yang psikolog klinis, Stockholm Syndrome itu, dua-duanya, pelaku dan korban harus berada dalam posisi setara. Mereka sama-sama mengalami depresi, stres, atau pun mental illness yang sama," kata Desy Ratnasari di acara Heart To Heart dikutip Jumat (21/10/2022).
Untuk mendiagnosanya, baik Lesti Kejora dan Rizky Billar harus sama-sama datang ke psikolog klinis. Dari situ baru terungkap apakah Lesti Kejora alami Stockholm Syndrome atau tidak.
"Kalau kita mau menyampaikan sebuah diagnosa, apakah Lesti dan Billar begitu, maka ada baiknya mereka datang ke psikolog untuk melihat dan memperbaiki relasi mereka," ujar dia.
Alih-alih Stockholm Syndrome, Desy Ratnasari beranggapan bahwa Lesti Kejora sempat memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dari Rizky Billar saat melaporkan sang suami.
"Alhamdulillah dia punya kekuatan hal itu untuk menunjukkan, 'Ini pilihan jalan saya'," duga artis yang sempat mengambil berkuliah psikologi ini.
Namun, kemungkinan perasaan itu runtuh ketika sang suami sudah dinyatakan sebagai tersangka.
"Lalu dia mulai menilai menganalisa dirinya, 'Kok aku di sini ya? Kok aku begini ya?', mungkin saja terjadi pemikiran itu yang membuat dia harus kembali ke jalur hidupnya yang lama, yang membuat dirinya lebih nyaman," katanya.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Suara.com