SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Gerindra, Taopik Guntur menyampaikan bahwa pembukaan sementara Jembatan Bojongkopo, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, diputuskan menjadi opsi kedua apabila pembangunan jalan alternatif belum juga rampung di H-7 Idulfitri 1446 H.
Hal itu disampaikan Taopik usai pengecekan langsung ke lokasi serta berdiskusi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Camat Simpenan dan Kepala Staf Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi pada Jumat sore 21 Maret 2025.
“Kaitan dengan kebutuhan masyarakat di H-7 dan H+7 hari raya, ada jawaban, bahwa kita melihat dulu progres dari rencana penggunaan jalur alternatif yang sedang dikerjakan PUPR,” ujar Taopik.
Apabila jalan alternatif ternyata belum bisa digunakan di H-7 lebaran, kata Taopik, maka alternatifnya akses jembatan Bojongkopo akan dibuka sementara namun hanya untuk kendaraan kecil.
“Secara teknis mungkin PUPR dan pihak TNI juga kepolisian akan mengatur teknisnya bagaimana agar ini (Jembatan Bojongkopo) bisa digunakan,” tuturnya.
Baca Juga: Jembatan Bojongkopo Sukabumi yang Amblas Dibangun usai Lebaran, KemenPU Siapkan Jalur Alternatif
Sebelumnya, Taopik sendiri sudah melayangkan surat kepada Kementerian PU yang berisi permintaan agar Jembatan Bojongkopo dibuka sementara di tujuh hari sebelum dan tujuh hari setelah Idulfitri.
Upaya tersebut dilakukan Taopik dengan harapan akses transportasi masyarakat dari wilayah Pajampangan dan Geopark Ciletuh menuju pusat Palabuhanratu maupun sebaliknya tetap terjaga selama momentum lebaran.
Momen Taopik Guntur berdiskusi dengan pihak KemenPU, Camat Simpenan dan Kasdim terkait opsi pembukaan sementara Jembatan Bojongkopo di momen Lebaran. | Foto: Istimewa
Sehingga dengan hasil pertemuannya dengan pihak kementerian PU itu, Taopik menyebut bahwa kebutuhan masyarakat akan penggunaan akses jalan Bojongkopo kini sudah terdapat titik terang.
Lebih lanjut Taopik juga menyampaikan kabar terbaru terkait jalan alternatif yang saat ini dikerjakan oleh Kementerian PU. Nantinya bila sudah rampung, akses itu tak hanya untuk kendaraan roda dua maupun pejalan kaki, namun juga bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat.
“Tapi kendaraan kecil, dengan bobot minimal angkutan dogong atau jenis pick up, mungkin bisa lewat,” tuturnya.
Terlebih, Taopik menyampaikan bahwa jembatan sementara tengah dibangun di jalur tersebut menggunakan pipa baja bergelombang atau aramco.
Jalur alternatif yang lokasinya tak jauh dari Jembatan Bojongkopo itu diketahui rutenya memang melintasi Sungai Cidadap sebelum akhirnya tembus ke kawasan permukiman di Kampung Bojongkopo, Desa Loji.
"Nah kalaupun nanti apakah itu jalur alternatifnya yang akan dipakai atau jembatan (Bojongkopo) ini akan dipakai, saya berharap kepada masyarakat jangan ngeyel, kalau untuk kendaraan kecil ya untuk kendaraan kecil,” tegasnya.
“Jangan sampai apa yang menjadi kebutuhan warga diciderai oleh warga itu sendiri, itu saja harapan kita agar hari raya betul-betul jadi hari kebahagiaan, warga tidak mengalami hambatan lalu lintas,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, jembatan Bojongkopo yang berada di Jalan Nasional ruas Bagbagan-Kiaradua mengalami kerusakan parah akibat derasnya arus sungai Cidadap yang menggerus pondasi saat bencana pada Kamis 6 Maret 2025 lalu.
Saat ini, jembatan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, memaksa warga mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan kurang memadai.
Pemerintah pusat melalui Kementerian PU sendiri direncanakan akan memperbaiki jembatan tersebut dengan kontruksi baru setelah lebaran.