SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi sejak Selasa, 3 Desember 2024 hingga beberapa hari memicu serangkaian bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah. Bencana ini meliputi banjir, longsor, angin kencang dan pergerakan tanah. Dampaknya terasa di 39 kecamatan dan 143 desa, menyebabkan kerusakan infrastruktur, terputusnya akses jalan utama, serta memaksa puluhan keluarga mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Menanggapi situasi ini, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya, menyampaikan keprihatinannya. "Kami sangat prihatin atas bencana yang melanda Sukabumi. Situasi ini tentu menjadi pukulan berat bagi masyarakat, baik secara fisik, material, maupun psikologis," ujar Loka kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (7/12/2024).
Loka menekankan pentingnya langkah mitigasi yang lebih serius agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menyebut penguatan infrastruktur penahan longsor, normalisasi jalan dan jembatan, serta penyediaan tempat pengungsian yang layak sebagai kebutuhan mendesak.
Baca Juga: Demi Anak-anak Sekolah, Warga Cidolog Sukabumi Bangun Jembatan Darurat dari Bambu
"Langkah mitigasi harus menjadi prioritas. Pemerintah juga harus segera memperbaiki akses jalan utama yang rusak agar distribusi logistik dan kegiatan ekonomi warga dapat segera pulih," tegasnya.
Cuaca ekstrem yang terus melanda wilayah Sukabumi, menurut Loka, adalah pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. "Kami akan terus mendorong dalam mitigasi bencana dan memastikan kebutuhan masyarakat terdampak terpenuhi," jelasnya.
Loka mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bekerja sama menghadapi tantangan ini. Ia optimis, dengan semangat gotong royong, Kabupaten Sukabumi mampu melewati masa sulit ini dan kembali bangkit.
Baca Juga: Sukabumi Selatan Masih Rawan Bencana, Wisatawan Diminta Tetap Waspada
Loka juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti arahan dari aparat keamanan demi keselamatan bersama. "Saya harap warga bersabar dan mendukung upaya evakuasi serta penanganan bencana yang melibatkan pemerintah daerah, TNI-Polri, BPBD, dan relawan," pungkasnya. (adv)