SUKABUMIUPDATE.com - Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi melaksanakan kunjungan kerja ke kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, pada Kamis 28 November 2024.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi, mengatakan, bahwa kunjungan kerja ini merupakan studi banding yang bertujuan untuk memahami langkah-langkah Kabupaten Garut dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui regulasi dan intervensi kebijakan.
Hal ini menurutnya diharapkan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi melalui sektor pariwisata.
"Potensi Sukabumi sebenarnya juga besar, sehingga melalui studi banding ini kami ingin mengeksplorasi cara untuk memaksimalkan potensi tersebut. Dan salah satu yang mungkin kami lihat wisatanya bisa berkembang adalah Garut, di sisi lain juga dari sisi pendekatan sejarah, teritorial, potensi juga administratif, Garut dengan Sukabumi tidak berbeda jauh," kata Ferry seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Garut, Minggu (30/11/2024).
Baca Juga: Kunjungi Pabrik Garmen, Komisi IV DPRD Sukabumi Pantau Hak Karyawan dan Bahas Isu Pungli
Ferry menambahkan, Komisi IV DPRD Sukabumi yang saat ini didominasi anggota baru ingin melihat langsung pengelolaan destinasi wisata di Garut. Selain itu, pihaknya akan terus menjalin komunikasi untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal di Kabupaten Sukabumi yang mempunyai Gurilaps atau Gunung, Rimba, Laut, Pantai, dan Seni Budaya.
"Tentu akan ada obrolan lanjutan yang akan menentukan langkah-langkah, salah satunya langkah tersebut," tandasnya.
Di tempat yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kabupaten Garut, Bambang Hafidz menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya saling belajar dan bertukar pikiran antara kedua daerah. Fokus pembahasan mencakup rencana induk pengembangan kepariwisataan serta potensi yang bisa dikembangkan bersama.
Bambang menyatakan, banyak hal positif di Garut yang bisa diadopsi oleh Sukabumi, seperti festival kuliner, termasuk Festival Baso Aci, serta pengembangan desa wisata. Hal ini bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan di Kabupaten Sukabumi, begitu pun sebaliknya.
"Mereka ingin menerapkan di sana, kemudian terkait dengan pengembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Garut," tambah Bambang.
Ia berharap kerja sama ini dapat memperkuat sektor pariwisata di kedua daerah, mengingat Garut dan Sukabumi memiliki banyak kesamaan potensi wisata, termasuk dalam aspek budaya dan geografis.