SUKABUMIUPDATE.com - Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Sukabumi bertempat di Kantor Perumdam TJM, di Jalan Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kamis (3/10/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran anggota Komisi III DPRD, Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirja Jaya Mandiri (Perumdam TJM), dan Direksi Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Perumda BPR) Kabupaten Sukabumi.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, menyatakan bahwa rakor kali ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang digelar di DPRD. Dengan anggota Komisi III yang baru ini, sambung Hera, pihaknya mencoba mendalami tupoksi dan kinerja mitra kerja, profil perusahaan, permodalan, jalur distribusi, serta kontribusi kedua BUMD tersebut terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
"Alhamdulillah, hari ini kami berdiskusi dengan Perumdam TJM dan BPR. Kami hanya melihat profil mereka, permodalan, jalur distribusi, dan kontribusi mereka terhadap PAD," jelasnya kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: BPR Cisolok Sukabumi Raih Hadiah Umrah di Touring Ngabumi HJKS ke-154
Baca Juga: HUT Ke-34, Bupati Sukabumi Ajak Perumdam TJM Visioner Dalam Hadapi Tantangan Masa Depan
Hera menekankan pentingnya peningkatan PAD dan upaya mencari solusi terhadap hambatan yang dihadapi. "Target pencapaian PAD sudah kami identifikasi hambatannya, solusinya juga sudah dirumuskan. Namun, kami belum bisa membicarakan nominal karena masih dalam proses penyusunan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hera menilai kedua perusahaan dalam kondisi yang baik dan sehat, namun masih perlu ditingkatkan karena potensi pasar di Kabupaten Sukabumi masih sangat besar. "Kita berdiskusi mencari solusi-solusi, karena kita punya kewenangan dalam menentukan peraturan yang bisa menjadi landasan mereka dalam berkinerja," paparnya.
Hera juga menyoroti posisi Perumda BPR dalam persaingan dengan bank konvensional. Ia menekankan bahwa BPR harus lebih fokus pada positioning yang tepat agar tidak kalah bersaing dengan bank nasional, terutama dalam hal suku bunga.
"Yang harus dijual adalah pelayanan, kecepatan, kemudahan, serta segmen masyarakat yang memiliki penghasilan jelas, seperti buruh pabrik. Lebih baik mereka memilih BPR daripada bank dengan suku bunga tinggi," jelasnya.
Selain itu, Hera juga mendorong Perumdam TJM untuk memperluas jangkauan layanannya ke wilayah komersial, bukan hanya masyarakat umum. "Perumdam TJM juga harus masuk ke wilayah-wilayah komersial, bukan hanya masyarakat," pungkasnya.