SUKABUMIUPDATE.com - Bayu Permana, namanya kini mulai dikenal di panggung politik Kabupaten Sukabumi. Sebagai pendatang baru, pria berusia 35 tahun ini berhasil menorehkan sejarah dengan menjadi caleg muda dari Daerah Pemilihan 2 dengan dukungan suara fantastis.
Pada Pemilu 2024, Bayu memperoleh sebanyak 23.199 suara. Dengan jumlah sebesar itu menempatkan mantan aktivis PMII ini dalam daftar 6 Raja Caleg di Kabupaten Sukabumi.
Perjalanan Bayu menuju kursi legislatif tidak lepas dari latar belakangnya dalam dunia aktivisme dan keterlibatannya dalam isu-isu lingkungan serta pesantren.
Sebelum terjun ke politik, Bayu aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan. Ia pernah menjabat sebagai pendamping desa dibawah naungan Kementerian Desa dan juga sebagai direktur di Saba Desa Institute.
Bayu juga aktif dalam komunitas Pangauban Cicatih Cimandiri Gunung Salak, yang menegaskan dedikasinya terhadap pelestarian lingkungan.
“Meskipun saya kini telah mengundurkan diri dari jabatan-jabatan tersebut akibat aturan larangan merangkap jabatan, saya tetap aktif di komunitas Pangauban,” kata ayah dua anak itu.
Penggemar aktivitas luar ruangan itu menyebut mendaki gunung menjadi salah satu hobinya, Gunung Salak dan Gunung Merbabu diantaranya yang pernah ia daki. “Saya tidak sering mendaki gunung, tapi Gunung Salak adalah yang paling sering saya kunjungi, sedangkan Gunung Merbabu adalah yang paling jauh,” ungkap Bayu.
Pendidikan awal Bayu dimulai di SDN Leuwi Orok Parungkuda, kemudian dilanjutkan ke SMP Islam Cipasung Tasikmalaya dan Madrasah Aliyah Unggulan Syamsul 'Ulum. Ia melanjutkan studinya di UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada jurusan manajemen fakultas dakwah dan komunikasi pada tahun 2011.
Tidak berhenti di situ, Bayu saat ini sedang menempuh studi S2 di Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor dengan jurusan manajemen pendidikan.
Motivasi Bayu untuk terjun ke dunia politik berakar dari pengalamannya sebagai aktivis mahasiswa dan keinginannya untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup serta tata ruang secara lebih komprehensif. “Kalau kita tidak masuk ke dalam sistem kebijakan, penyelesaian masalah seringkali hanya bersifat parsial,” jelasnya.
Baca Juga: DPRD Dukung Penghentian Sementara Proyek Kandang Ayam di Cimerang Sukabumi
Sebagai anggota DPRD, Bayu berkomitmen untuk fokus pada dua isu utama: komunitas pesantren dan keadilan ekologis. Keadilan ekologis mencakup isu lingkungan hidup, eksploitasi sumber daya alam, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Saya menyesuaikan dengan pemetaan komisi, tetapi minat pribadi saya tetap pada isu pesantren dan lingkungan, karena itulah yang menjadi passion saya serta pengalaman saya sebelumnya,” ungkapnya.
''Dua isu ini akan menjadi fokus saya selama lima tahun ke depan, sementara dewan lainnya akan menangani bidang lain seperti pendidikan, kelautan, ekonomi, dan kesehatan,” tambahnya.
Lahir pada 15 Mei 1989 di Sukabumi, Bayu Permana tidak hanya merupakan wajah baru di DPRD Kabupaten Sukabumi, tetapi juga seorang yang berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan lingkungan di daerahnya. Dedikasinya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dan keberpihakan pada isu-isu krusial membuatnya menjadi sosok yang patut diperhatikan dalam arena politik lokal.