SUKABUMIUPDATE.com - Yudi Suryadikrama, resmi dilantik kembali sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi untuk periode 2024-2029.
Menurutnya pelantikan ini adalah sebuah start awal untuk langkah ke depan menjalankan amanah yang diberikan.
“Semoga kedepan lebih baik dari yang sudah dilakukan," ujar Yudi kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/8/2024).
Yudi Suryadikrama adalah politisi PDI Perjuangan. Pada periode sebelumnya ia menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi. Yudi dikenal oleh banyak orang, namun hanya sedikit yang mengetahui aktivitas sehari-harinya.
Suasana rumah Yudi yang kental dengan nuansa keagamaan mencerminkan kegiatan rutin yang ia lakukan, terutama pada hari Jumat.
"Kami memang berkebiasaan mengaji setiap hari Jumat. Ini adalah bagian dari aktivitas thoriqoh kami," kata Yudi. Baginya, partai adalah amanah yang dijalankan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berusaha memberi manfaat bagi masyarakat.
Yudi menjelaskan bahwa ia telah terbiasa memakai sarung, bukan sebagai pencitraan, melainkan bagian dari kesehariannya yang sudah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.
"Motivasi utama saya adalah memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugas di partai, saya berusaha agar partai bisa bermanfaat bagi masyarakat. Partai adalah alat untuk mencapai tujuan tersebut," tambahnya.
Sejak menjadi Ketua Pemuda Demokrat, underbow PDIP, Yudi selalu berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat dan tetap menjalankan kebiasaan keagamaannya. "Kami sering berkumpul, mengadakan pengajian, dan bersholawat bersama," kata Yudi.
Perjalanan politik Yudi dimulai dari menjadi Kepala Desa, di mana ia banyak belajar tentang penderitaan dan kebutuhan masyarakat. "Tahun 2000-an, saya menjadi Ketua Pemuda Demokrat. Dari sana, saya mulai terlibat lebih dalam di PDIP," jelasnya.
Tentang alasan mengapa ia memilih PDIP, Yudi mengatakan bahwa kecintaannya pada Bung Karno adalah salah satu faktor utamanya. "Bung Karno adalah figur yang luar biasa, rahmatan lil'alamin, yang diakui oleh berbagai komunitas di Indonesia," ujarnya.
Yudi juga menanggapi anggapan negatif tentang PDIP yang sering kali muncul. "Opini-opini tersebut tidak selalu benar. Kami berusaha fokus untuk rakyat dan berbuat baik," katanya.
Dalam kehidupannya, Yudi didukung oleh keluarganya, terutama istrinya yang juga seorang notaris. "Tanpa dukungan istri, saya bukan apa-apa. Ibu saya juga selalu mendukung dan mendoakan," tambahnya
Mengenai bagaimana keluarga sangat sportif dengan aktivitas politiknya, Yudi bercerita bahwa ia bertemu istrinya saat ia masih menjadi Kepala Desa. "Kami saling memberikan masukan dan mendukung satu sama lain," katanya.
Yudi menegaskan bahwa anggapan bahwa PDIP tidak dekat dengan agama adalah tidak benar. "Kader-kader PDIP selalu berusaha berbuat baik dan mendekatkan diri kepada agama. Orang-orang yang menjelekkan kami justru memberi kami dorongan untuk lebih baik," tuturnya. (ADV)