SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara prihatin atas dugaan keracunan massal di Kampung Cimanggir RT 02/01 Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
"Tentunya saya turut perihatin atas peristiwa itu. Kalau gak salah ada yang meninggal," kata Yudha pada Selasa (11/6/2024).
Yudha telah menginstruksikan Komisi IV DPRD untuk langsung ke lokasi. "Saya sudah koordinasi dengan Dinas kesehatan. Dinas Kesehatan harus lebih cermat turun ke masyarakat. Jika ada hajatan atau kegiatan, saya rasa harus dicek dulu makannya dari mana," ujarnya.
"Perlu kerja bersama untuk melindungi masyarakat dari makanan yang tidak higienis, apalagi yang mengakibatkan racun. Perlu diperbaiki secara cepat agar tidak terjadi lagi," kata dia.
Baca Juga: DPRD Minta Nakes Dikerahkan Tangani Keracunan Massal di Sagaranten Sukabumi
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas dugaan keracunan massal di Kampung Cimanggir RT 02/01 Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Penetapan ini dilakukan menyusul timbulnya korban jiwa.
Dugaan keracunan berawal pada Minggu, 9 Juni 2024. Ratusan warga mengonsumsi makanan di acara syukuran pra-pernikahan di Kampung Cimanggir, termasuk ada yang membawa makanan itu ke rumah dan disantapnya. Keluhan dirasakan pada Minggu malam. Lalu Senin pagi, 10 Juni 2024, warga ke puskesmas.
Korban adalah warga Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Data sementara, korban berjumlah 122 orang dan satu meninggal dunia atas nama Nasyifa Rahayu (9 tahun). Dari 122 korban, 76 orang di bawah pengawasan Puskesmas Sagaranten dan 46 di Puskesmas Curugkembar.
Beberapa hari sebelumnya, ratusan warga dari sejumlah kampung di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, juga mengalami hal serupa. Menjadi korban keracunan massal setelah menyantap menu makanan yang dibagikan di acara syukuran warga setempat. (ADV)