Tuai Pro Kontra Pasca Tragedi Bus SMK, DPRD Sukabumi Minta Study Tour Diatur dan Tak Wajib

Selasa 14 Mei 2024, 11:35 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar. (Sumber : Istimewa)

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Tragedi kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan 10 orang dari SMK swasta asal Depok di Ciater Subang menimbulkan kembali pro kontra soal study tour sekolah terutama di kalangan orang tua siswa.

Bahkan beredar viral di media sosial warga Sukabumi terkait flyer digital bertuliskan “Stop! Study Tour; tidak banyak manfaat hanya menyulitkan orang tua. Jaman sudah canggih, jika hanya untuk mengenal tempat wisata, dapat dipelajari dari internet”.

Terkait hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar mengatakan bahwa masyarakat punya hak untuk memberikan tanggapan baik yang pro dan kontra. Meski begitu ia menyebut study tour juga tidak selalu berkonotasi negatif namun ada juga sisi baiknya sehingga harus diatur.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Sopir Bus Kecelakaan Maut Rombongan SMK Jadi Tersangka

Hera menyampaikan bahwa tragedi kecelakaan bus yang ditumpangi rombongan pelajar dan guru SMK asal Depok di Subang harus menjadi bahan evaluasi ke arah perbaikan. Ia juga menyarankan agar study tour bersifat tak wajib serta tak hanya sekadar piknik.

“Qodarullah mengenai kecelakaan tidak ada yang menginginkan bahkan juga tidak ada yg tahu akan terjadi. Study tour bagi siswa itu sudah sejak lama bahkan seperti sudah menjadi tradisi, sebaiknya diatur yang menjadi permasalahannya apa, keselamatan, biaya, bahkan tujuan guna memberikan manfaat yang edukatif dari study tour tersebut,” kata Hera kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/5/2024).

“Ini yang sebaiknya menjadi bahan perbaikan dari tragedi yang menimpa saudara saudara kita di Depok, dan setiap mengadakan study tour itu sifatnya tidak wajib, sehingga orang tua yang merasa keberatan tidak juga musti mengikuti,” tambahnya.

Bahkan, Hera mengaku pihaknya berulang kali meminta kepada Dinas pendidikan maupun Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) agar memanfaatkan cagar alam bersejarah yang ada di Kabupaten Sukabumi untuk menjadi lokasi study tour pelajar sehingga tak harus ke luar kota.

“Seperti salah satunya Bojongkokosan untuk direvitalisasi sebagai pusat sejarah dan budaya Kabupaten Sukabumi, dijadikan taman sejarah yang didalamnya memberikan wisata edukasi bagi pelajar kita yang memberikan hiburan yang informatif dengan fasilitas-fasilitas yang memadai, seperti pengenalan barang-barang bersejarah, perjalanan perjuangan pahlawan-pahlawan dari Sukabumi, perpustakaan, hingga informasi-informasi mengenai kekayaan budaya, alam, pariwisata serta segala sesuatu yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sukabumi yang dituangkan dalam bentuk wisata edukasi, baik yang bersifat manual dan juga visual berupa bioskop edukasi,” kata Hera.

“Hal ini tentu akan menjadi kebanggaan sehingga para siswa siswi kita bisa mengetahui dengan sejarahnya, saya fikir ini hanya salah satu idea, pemerintah dengan dinas terkaitnya sebaiknya memiliki idea, gagasan yang bersifat inovatif,” sambungnya.

Baca Juga: DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Politisi dari Partai Gerindra tersebut menegaskan intinya kebijakan study tour sekolah jangan sampai memberatkan orang tua serta musti ada manfaatnya secara edukatif.

“Saya juga berterimakasih kepada Dinas Pendidikan yang sudah merespons dari kejadian sekolah di Depok dengan surat himbauan, hendaknya sekolah-sekolah bisa mematuhi dan mengikutinya,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan sebelas orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) malam. Mereka terdiri dari sembilan orang siswa dan satu orang guru, satu orang warga. Diduga kecelakaan ini akibat rem bus blong.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa