SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Anwar Sadad melakukan reses I tahun anggaran 2024 di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 6 Februari 2024. Kegiatan ini bertujuan menyerap aspirasi warga.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan ada beberapa usulan terkait infrastruktur, baik jalan, bidang pertanian, pendidikan, maupun sarana keagamaan. Anwar menyebut keluhan warga yang paling dominan adalah masalah pupuk, di mana saat ini di Pajampangan mulai masa tanam padi sehingga petani sangat membutuhkannya.
"Tetapi banyak keluhan dari petani terkait pupuk subsidi. Kuota yang tidak mencukupi dan pengalihan dari kartu tani ke KTP sebagai syarat untuk bisa membeli pupuk subsidi. Ini dianggap sangat ribet oleh petani," ungkapnya.
Baca Juga: Petani Ciemas Sukabumi Keluhkan Namanya Hilang dari Penerima Pupuk Subsidi
Anwar mengungkapkan, selain masalah pupuk, juga pasokan solar dan BBM untuk nelayan yang sering mengalami kelangkaan. Kemudian persoalan kelangkaan air saat musim kemarau, baik air bersih untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan air petani. Padahal air Sungai Cikarang, Sungai Ciletuh, dan Sungai Cikaso, terbuang ke laut sia-sia.
"Solusinya daerah selatan ke depan harus ada bendungan. Mewujudkan ini bukan hal mudah, apalagi jika berharap dari APBD Kabupaten Sukabumi. Harus ada yang mendobrak dan peduli kepada wilayah Sukabumi Selatan," kata Anwar.
"Kalau saya jadi di DPR RI, punya cita-cita menwujudkan harapan warga Pajampangan dengan adanya bendungan untuk mencukupi kebutuhan air lahan pertanian," tambah dia.
Baca Juga: Petani Cicurug Sukabumi Kesulitan Beli Pupuk, UPTD Pertanian Ungkap Penyebabnya
Anwar menegaskan berbagai persoalan yang sangat kompleks seperti masalah pertanahan, perlu solusi nyata, baik yang menjadi kewenangan daerah maupun kewenangan pemerintah pusat.
"Pemerintah memiliki tantangan yang semakin berat. Masyarakat hari ini butuh solusi. Pemerintah harus hadir untuk mengurai satu per satu masalah yang terjadi di setiap wilayah. Penting adanya sinergitas semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun pihak lain," katanya.
"Saya yakin siapa pun, jangankan pemerintah yang memiliki cita-cita daerah yang dikelolanya maju dalam berbagai bidang, secara individu pun saat mau naik level, pasti ingin memperbaiki keadaan. Maka jangan kaget dan sudah risiko ketika ada yang merasa terganggu dan yang memusuhi. Namun siapa yang bisa merancang masa depan dialah yang akan menjadi pemenang dalam pertarungan apa pun," ujar Anwar.
Baca Juga: Reses di Kabandungan Sukabumi, Agus Mulyadi Serap Aspirasi soal Jalan dan Pupuk
"Sukabumi hanya terhalang oleh Bogor dari Ibu Kota Jakarta. Tapi kenapa kita tertinggal oleh daerah lain yang jauh dari Jakarta. Pada kesempatan ini, saya pun di ujung periode kedua sebagai anggota DPRD menyampaikan permohonan maaf jika selama ini masih banyak aspirasi masyarakat yang belum berhasil saya perjuangkan karena dengan segala keterbatasan wewenang DPRD, maupun keterbasan anggaran pemerintah daerah," katanya.
"Saya mohon doa pada Pemilu 2024 maju kembali, namun di DPR RI. Semoga bisa lebih optimal memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan kewenagan pemerintah pusat. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyakat yang sudah menitipkan kepercayaannya selama dua periode di DPRD Kabupaten Sukabumi," ujar Anwar. (ADV)