SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PDI Perjuangan Nasrudin Sumitrapura turut menanggapi permasalahan sampah di pesisir Pantai Loji, Kecamatan Simpenan.
Menurutnya, masalah tumpukan sampah di hamparan pantai yang termasuk wilayah Desa Sangrawayang dan Desa Loji itu sudah pernah dibahas dewan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan hasil analisa, kata Nasrudin, salah satu pemicunya karena adanya pemecah ombak yang dibangun PLTU Palabuhanratu.
"Jadi ada beberapa dampak sebetulnya di sana (pesisir Pantai Loji), setelah dianalisa ada dampak dari PLTU. Bukan mereka yang mengeluarkan sampah, tapi dengan pembangunan (pemecah ombak) ini kan merubah arus," kata Nasrudin kepada awak media, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: Pandawara Bertemu Kades-Karang Taruna, Siap Kolab Bersihkan Pantai Loji Sukabumi
"Kita kan berkeliling itu bukan setahun sekali, PLTU selaku perusahaan besar juga pernah kita sidak. Intinya saya ingin perusahaan kecil hingga besar memenuhi aturan," tambahnya.
Terkait polemik pesisir Pantai Loji yang diviralkan menjadi Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia oleh Pandawara Group, Nasrudin menyebut itu sebagai justifikasi yang harusnya ditambah penjelasan terkait parameter dan indikatornya. Karena tak ada penjelasan itu, sehingga munculah sejumlah pihak yang merasa keberatan.
"Sebetulnya kita mendukung dari sisi kebersihan. Ada yang keberatan karena mungkin mereka (Pandawara Group) munculkannya isu dulu, solusinya belakangan. Harusnya mengedepankan solusi dulu sebelum memviralkan," tuturnya.
"Harus melihat standarisasinya dulu apa, parameternya harus ada dijelaskan dulu, jangan dijustifikasi seperti itu," tandasnya. (ADV)