SUKABUMIUPDATE.com - Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi menyayangkan ketidakhadiran pimpinan atau direksi perusahaan PT Clariant Adsorbents Indonesia dan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) dalam audensi di aula kantor Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Rabu 31 Mei 2023.
Diketahui, audiensi tersebut membahas keluhan masyarakat di lingkungan PT Clariant mengenai CSR, AMDAL, hingga tenaga kerja.
"Dalam audensi yang dilakukan pada hari kemarin, kami Komisi I sangat menyayangkan tidak hadirnya forum CSR, padahal intansi intansi terkait seperti Bapenda, DPMPTSP, DLH, Dishub, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada hadir," ujar Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana kepada sukabumiupdate.com, Kamis (1/6/2023).
Baca Juga: CSR Tak Ada Warga Hanya Dapat Asap, Perusahaan Bentonit di Lengkong Sukabumi Diprotes
Ketua Fraksi PPP di DPRD Kabupaten Sukabumi itu juga menyayangkan perwakilan PT Clariant Adsorbents Indonesia yang hadir, tak mampu memberikan keputusan yang jelas terkait CSR.
"Makanya kami akan mengagendakan kembali untuk melakukan audensi, dan meminta pihak perusahaan menghadirkan direksi atau pimpinan yang bisa memberikan putusan," jelasnya.
Lebih lanjut Andri menjelaskan, audiensi ini dalam rangka menindaklanjuti aduan dari masyarakat melalui surat yang dilayangkan oleh DPC Lengkong Paguyuban Jampang Tandang Makalangan kepada pihaknya.
Dalam aduan tersebut, warga menganggap perusahaan yang memproduksi bentonit itu tak memberikan kontribusi apapun termasuk soal CSR hingga rekrutmen tenaga kerja.
"Memang dari perusahaan, ada pembangunan SAB (sarana air bersih) pada tahun 2021, namun itu sebagai konpensasi atas terjadi pencemaran limbah pada Sungai Cikaso," ujarnya.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PDIP Paoji Nurjaman menegaskan, bahwa dalam audensi tersebut belum ada keputusan atau kesepakatan antara pihak perusahaan dan warga. Hal itu karena tidak adanya pihak perusahaan yang bisa memutuskan.
"Makanya kami berharap pada audensi kedua sudah ada kesepakatan, sebagai pegangan warga. Intinya warga meminta kejelasan terkait CSR nya perusahaan tersebut," pungkasnya.