SUKABUMIUPDATE.com - Budi Azhar Mutawali, S.IP merupakan anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Golkar. Pada periode 2019-2024, pria kelahiran Sukabumi 16 September 1980 ini adalah kali ketiga dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Derah Pemilihan (dapil) V Kabupaten Sukabumi.
Dua periode sebelumnya, yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019 Kang Budi Azhar sapaan akrab kesehariannya, terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari dapil yang sama, yaitu dapil yang meliputi 9 kecamatan, terdiri dari: Nyalindung, Jampang Tengah, Purabaya, Sagaranten, Curugkembar, Cidadap, Cidolog, Pabuaran, dan Lengkong.
Kini, Kang Budi Azhar dalam posisinya sebagai anggota dewan dipercaya menjabat sebagai pimpinan (wakil ketua) DPRD dimana tugasnya adalah menjadi koordinator Komisi II dan Komisi III. Secara umum, sebagai wakil ketua DPRD Budi Azhar memiliki tugas-tugas, diantaranya:
Baca Juga: DPRD Beri Catatan Soal Pembangunan Jalan Lingkar Utara Sukabumi
a. Memimpin rapat DPRD dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan;
b. Menyusun rencana kerja pimpinan dan mengadakan pembagian kerja antara ketua dan wakil ketua;
c. Menetapkan pembagian tugas antara ketua dan wakil ketua;
d. Melakukan koordinasi dalam upaya mensinergikan pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD;
e. Menjadi juru bicara DPRD;
f.Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD;
g. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga/instansi lainnya;
h. Mengadakan konsultasi dengan kepala daerah dan pimpinan lembaga vertikal lainnya sesuai dengan keputusan DPRD;
i. Mewakili DPRD di pengadilan;
j. Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. Menyusun rencana anggaran DPRD bersama Sekretariat DPRD yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna; dan
l. Menyampaikan laporan kinerja pimpinan DPRD dalam rapat paripurna DPRD yang khusus diadakan untuk itu.
Selain jabatan prestisius lainnya yang pernah ia jabat di DPRD seperti ketua fraksi dan ketua komisi, ia pun menduduki posisi bergengsi sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut menjadikan nama Budi Azhar Mutawali dalam usianya yang relatif muda (43 tahun) semakin mentereng dalam panggung politik Sukabumi.
Tentang Sepak Bola Sukabumi
Budi Azhar Mutawali yang menempuh pendidikan dasar hingga sekolah lanjutan atas di Sagaranten itu memyebut jika sepak bola merupakan hobi yang dicintainya sejak ia kecil.
Baca Juga: Mati Suri 30 Menit, Ibu Muda di Baros Sukabumi Cerita Amalnya Hilang Gegara Ghibah
Bukan sekedar hobi, bahkan sepak bola telah menggiring Budi Azhar menjadi pemain berbakat yang pernah dilibatkan pada ajang porkab di usia remaja, tercatat Budi Azhar pernah menjadi pemain dengan posisi sayap kiri dan kiper dalam laga pekan olah raga tingkat Kabupaten Sukabumi.
Seiring berjalan waktu, perhatiannya dalam dunia sepak bola membawa Budi Azhar tidak lagi pada urusan bagaimana menciptakan goal dilapangan hijau. Kini, Lulusan Fisip Syamsul Ulum Gunungpuyuh Sukabumi itu diberi amanah bagaimana mengelola sepak bola dalam konteks manajemen dan kebijakan, paska dirinya didaulat sebagai Ketua Askab PSSI kabupaten Sukabumi.
Dalam suatu kesempatan, ia menyoroti bagaimana potensi sepak bola di Sukabumi. "Sepak bola di Sukabumi sebetulnya mempunyai potensi yang bagus, kita punya beberapa atlit yang berhasil masuk klub nasional, tinggal kita dari potensi yang besar ini memerlukan satu pembinaan, dan pembinaan itu tidak ujug-ujug ada, memang kalau dari sisi bakat alami banyak, tapi bakat alami ini perlu di poles sejak dini," jelas ayah dua anak tersebut.
Baca Juga: Dewi Asmara: Calon Presiden dari Golkar Sudah Final
Dalam posisinya sebagai ketua Askab PSSI Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar memiliki banyak agenda. Diantaranya, "Pertama terus mendorong Sekolah Sepak Bolah (SSB) yang banyak tumbuh di Kabupaten Sukabumi dengan memberikan pelatihan sejak dini bagi para anak-anak." katanya.
"Kedua, pelatihan secara kontinu, selaku askab kami berpikir persepakbolaan memerlukan bibit unggul, makanya kami askab mengagendakan pelatihan bagi pelatih, agar memiliki pelatih yang berlisensi," tambahnya.
"Ketiga, mendorong pemerintah agar memberikan dana yang memadai bagi pembinaan sepak bola,". tandasnya.
Sepak Bola dan Politik
Dari hobi sepak bola kemudian terjun ke dunia politik praktis merupakan dua hal yang sangat jauh berbeda. Namun menurut pengagum Ajat Sudrajat (pemain senior Persib) dan Akbar Tanjung (tokoh Golkar) itu justru menyebut politik dan sepak bola memiliki kata kunci yang sama.
"Makna sepak bola yang paling berisisan dalam politik adalah komunikasi, dalam politik dan sepak bola sangat tergantung pada komunikasi," tutur mantan aktivis KNPI tersebut.
Baca Juga: Pimpinan DPRD Sukabumi Minta Pemkab Serius Awasi PT. Wilton Wahana Indonesia
Dalam berpolitik, Budi Azhar yang juga menjabat sebagai ketua salah satu sayap partai Golkar, Kosgoro Kabupaten Sukabumi mengatakan jika dirinya banyak belajar dari para senior di Partai Golkar, dari tokoh lokal Kang Abdul Majid hingga tokoh nasional Bang Akbar Tanjung, belajar tentang totalitas dan loyalitasnya dalam membangun dan memperjuangkan partai.
"Saya diberi kepercayaan oleh politikus senior Kabuptaen Sukabumi, H. Abdul Majid (alm), regenerasi menjadi ketua kosgoro kabupaten Sukabumi," tuturnya.
Lebih jauh, Budi Azhar pun mengatakan bagaimana ia banyak belajar dan berguru dari politisi senior partai Golkar tingkat nasional. Bang Akbar Tanjung.
"Pada saat itu golkar lagi benar benar di sudutkan, tetapi dengan kepemimpinanya pada saat itu sebagai ketua umum DPP partai golkar dengan semabgat kebersamaan konsolidasi berjalan dengan baik sehingga golkar pada saat itu tetap sebagai pemenang pemilu, dan sampai saat ini beliau istiqomah berjuang bersama partai golkar," ungkapnya.