SUKABUMIUPDATE.com - Badri Suhendi mengaku prihatin dengan adanya kasus tindak pidana kekerasan menggunakan senjata tajam atau sajam yang dalam tempo dua hari terakhir berturut turut terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Fraksi partai Demokrat di DPRD Kabupaten Sukabumi itu mengaku sangat menyesalkan bahkan mengecam kedua peristiwa tersebut.
“Memang bicara takdir sudah lain. Itu kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tapi yang sangat disayangkan adalah para pelaku yang tidak bisa mengontrol emosi dan nafsunya,” tutur Badri.
Baca Juga: Paman Tewas Ditusuk Keponakan di Cibadak Sukabumi, Adik Korban Syok Lalu Meninggal
Badri kemudian mengajak masyarakat untuk lebih tenang dan sabar dalam menghadapi segala bentuk permasalahan. Terlebih saat ini bulan Ramadan. Dimana menurutnya, mengontrol emosi menjadi salah satu hal yang bisa dilatih di bulan suci ini.
“Emosi jika dituruti ya seperti itu. Bukan hanya merugikan orang lain, juga diri sendiri. Apalagi sampai menghilangkan nyawa orang. Keluarga korban sedih, pelaku juga berhadapan dengan hukum yang tidak sebentar tentunya,” ujarnya.
Lebih jauh, Badri mengapresiasi kepolisian yang cepat bertindak meringkus pelaku penusukan di Cibadak. Ia juga berharap polisi segera menangkap pelaku pembacokan yang terjadi di Kecamatan Bantargadung.
“Saya juga mengapresiasi kekompakan masyarakat dalam partisipasinya membantu kepolisian. Ini harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan berikan kesempatan kriminal untuk berkembang di Kabupaten Sukabumi,” tegasnya.
Baca Juga: Pria di Bantargadung Sukabumi Bacok Ibu Mertua dengan Sajam
Sebelumnya, terdapat dua kasus kekerasan menggunakan senjata tajam yang menyita perhatian warga Sukabumi dua hari terakhir. Pertama yaitu kasus seorang mertua di Bantargadung dibacok menantunya yang terjadi pada Minggu 9 April 2023. Di mana saat ini, korban dirawat di IGD RSUD Palabuhanratu.
Sedangkan kedua yaitu kasus penusukan keponakan terhadap pamannya sendiri yang terjadi di Kecamatan Cibadak pada Senin 10 April 2023. Korban diketahui meninggal dunia.