Mengenal Anjak Priatama Sukma, Wakil Rakyat Sukabumi dengan DNA Politik yang Kuat

Rabu 22 Maret 2023, 15:00 WIB
Anjak Priatama Sukma, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi 2019-2024 | Foto : dok.sukabumiupdate

Anjak Priatama Sukma, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi 2019-2024 | Foto : dok.sukabumiupdate

SUKABUMIUPDATE.com - Anjak Priatama Sukma, S.Sos, M.Si namanya cukup terkenal dalam perbincangan politik dan parlemen Sukabumi. Pria yang lahir di Sukabumi, 13 September 1982 itu hingga kini tercatat sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).

Anjak Priatama Sukma, yang oleh lingkaran karibnya biasa dipanggil Mang Anjak merupakan sosok politisi muda - yang - jika merunut jejak-jejaknya selama ini di parlemen cukup terlihat menyumbang warna dinamis pada sketsa kebijakan pemerintah kabupaten Sukabumi, setidaknya dalam tiga episode terakhir.

Mantan aktivis kampus Universitas Pasundan Bandung tersebut debut politik fraktisnya dimulai pada 2009 dengan mendaftar sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan VI. Diusianya yang relatif muda, Mang Anjak berhasil melenggang ke kursi parlemen.

"pada periode pertama itu saya diamanahi sebagai anggota komisi I, sebuah komisi yang berkelindan dengan pemerintahan, pelayanan publik, sangat birokratis, alhamdulillah kita berhasil menggoalkan perda P3K waktu itu,". cerita Mang Anjak seperti dalam cuplikan podcast sukabumiupdate.com.

Perda P3K (Program Partisipasi Pembangunan Kecamatan) sejatinya merupakan sebuah peraturan yang mewadahi sejumlah usulan pastisipasi publik ditingkat kecamatan, dalam perda itu dipastikan setiap kecamatan memiliki sebuah pagu anggaran untuk pembangunan di wilayahnya.

Berbicara teori partisipasi publik, menurut Mang Anjak secara praktik memang tidak semudah yang dibayangkan. "ternyata gak mudah, apa yang dikenal di bangku kuliah tentang prinsip partsipasi dalam pembangunan, secara praktik, ada banyak prakondisi, kukltur, struktur, anggaran, pemahaman dan latar belakang yang tidak sama antar masyarakat, yang membuat 'kata patisipasi' susah dilaksanakan," ulasnya.

Pada permilu 2014, Mang Anjak yang pernah menjadi staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) itu kembali terpilih menjadi wakil rakyat dari dapil yang sama, yaitu dapil yang membawahi 8 kecamatan, diantaranya; Waluran, Jampangkulon, Surade, Cimanggu, Kalibundeur, Ciracap, Ciemas, Cibitung dan Tegalbuleud.

"konon katanya disitu (dapil VI) basis sosial saya kuat, padahal sebenarnya hubungan saya tidak terlalu kuat, tapi karena keluarga saya banyak disitu, akhirnya terbantu," ujar Anjak mengungkap kenapa kemudian dirinya memilih wilayah pajampangan ketimbang wilayah dimana ia berdomisili di kecamatan Cisaat.

Dan, kini pada pada periode ketiga, setelah kembali lolos ke Jajaway melalui pemilu 2019, lulusan magister politik Universitas Indonesia itu dengan amanah yang kemudian diembankan dipundaknya sebagai Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi. Secara khusus komisi III membidangi: keuangan daerah, retribusi dan perpajakan, lembaga keuangan bukan bank, perusahaan daerah dan perusahaan patungan. penanaman modal, perindustrian, perdagangan dan koperasi, pertanian tanaman pangan, perikanan dan kelautan, serta peternakan, kehutanan dan perkebunan, terus mewarnai kebijakan-kebijakan pembangunan daerah.

"ada beberapa perda yang diinisaiasi komisi III, saat ini masih tahap raperda," tutur Anjak pada medio akhir tahun 2021.

Mendalami DNA Politik Anjak Priatama Sukma

Anjak Priatama Sukma memiliki DNA (darah) politik yang kuat. Karakter politiknya, selain mengalir trah, lingkungan keluarga, pendidikan, bahkan lingkungan pergaulan turut melahirkan dirinya menjadi sosok yang lekat dengan politik.

Ibarat sebuah pepatah arab "kullu ilmin muyassarun lima khuliqo lahu" - "suatu ilmu akan dimudahkan proses mendapatkannya jika diperuntukan bagimu,"

Alkisah, menjadi anak dari seorang pegawai negeri dilingkungan pemerintahan Kabupaten Sukabumi, masa kecil Anjak terbawa pada suasana yang variatif. Tidak heran jika anjak kemudian sering berpindah sekolah mengikuti sang ayah bertugas sebagai camat dan jabatan lainnya. Setidaknya, sejak sekolah dasar hingga sekolah SLTP tercatat 5 kali pindah sekolah.

"Sejak kecil lumayan dinamis, pernah hidup di kota, pernah di desa karena ikut tugas bapak sebagai camat, dan juga beberapa jabatan lainya. Tapi alhamdulillah teman menjadi lebih lebar (banyak) tidak hanya di satu lingkungan," tuturnya.

Lebih dari itu, besar dalam keluarga birokrat, Anjak sejak usia remaja sudah menyaksikan lingkungan dan dinamika politik. Anjak menyebut "secara gak sadar situasi (lingkungan keluarga) itu membentuk saya hari ini sebagai seorang poltisi di Kabupaten Sukabumi,"

"Waktu ayah saya menjadi camat Surade masih terekam dalam ingatan, bagaimana salah satu partai yang didukung birokrasi saat itu, bagaimana mereka mengelola kampanye, menyusun teknik kampanye, memobilisasi masa, termasuk branding, saya juga melihat bagaimana seorang camat harus bergulat dan menyelesaikan berbagai masalah sosial," kenangnya.

Anak kedua dari empat bersaudara itu terbiasa menyaksikan bagaimana dinamika politik dalam keluarga "alhamdulillah Allah memberikan saya kesempatan untuk belajar kepada orang tua, sejak kecil saya belajar terkait (politik) ini," bebernya.

Kemudian, rupanya DNA politik Anjak tidak hanya terbentuk dari keluarga, pilihan pergaulan semasa pendidikan SMA sampai kuliah pun menggiringnya pada penegasan-penegasan dirinya dalam pembentukan identitas politik.

"jadi gini waktu masuk SMA tahun 2000 itu sempat berkenalan dan terpana dengan satu komunitas underground, uniknya karena musik underground ini lirik-liriknya berisi (kritik) sosial politik, justru jadi mempertegas bagaimana cara pandang politik dan idenditas diri," ujar anjak yang sempat meminati musik, namun tidak berlanjut karena rendahnya daya dukung orang tua.

Singkatnya "Hingga kemudian pada saat kuliah, orang lain itu banyak merasa salah mengambil jurusan politik, saya justru sejak awal disitu, sudah tahu apa yang menjadi orientasi dari fakultas fisip yang saya ambil,"

Kelekatan Anjak dalam politik semakin permanen saat lingkungan keluarga memiliki frekuesni yang sama.

"Semua anggota keluarga terlibat di politik, karena, mungkin gak sadar ketika secara formal melihat bagaimana ayah menjadi briokrat (10 tahun menjabat Bupati Sukabumi), sehari-hari kental dan dekat atau terlibat di lingkungan politik. Tentu semua berangkat atas dasar kesadaran, semua terlibat di politik," imbuhnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa