SUKABUMIUPDATE.com - Ade Dasep Zaenal Abidin, SH.I atau biasa dipanggil Mang Ade Dasep, namanya sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Sukabumi, khususnya wilayah Cibadak dan sekitarnya. Namanya mulai melambung sejak ia mengawali jejaknya di parlemen Sukabumi pada 2014 lalu.
Saat ini, Ade Dasep ZA merupakan anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari partai yang mendaulatnya sebagai 'pejuang politik' yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Soreang itu dua kali berhasil melenggang ke Jajaway dimana ia berkantor saat ini sebagai anggota parlemen melalui Dapil 3 Kabupaten Sukabumi, yaitu Cibadak, Cikidang, Nagrak, Caringin, Cicantayan dan Cikembar. Periode pertama tahun 2014-2019 dan terpilih kembali untuk periode kedua tahun 2019-2024.
Baca Juga: Sekda: MHQ Baldatun Center Tunjang Visi Misi Kabupaten Sukabumi yang Religius
Sebagai anggota dewan, saat ini Ade Dasep duduk di Komisi II, yaitu komisi yang membidangi Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Selain kegiatan yang sesuai dengan bidang komisinya, Ade Dasep juga sibuk dengan agenda-agenda politik yang merupakan pemenuhan janji kampanye kepada konstituten yang ada di daerah pemilihannya.
Kepada Sukabumiupdate.com, Ade Dasep yang juga menjabat sebagai anggota presidium MD KAHMI Sukabumi periode 2020-2025 itu menyampaikan bahwa terjunnya ke kancah politik bukan tanpa tujuan, menurutnya karena ia memiliki ide, gagasan dan program untuk masyarakat Sukabumi umumnya dan masyarakat dapil 3 khususnya.
"Secara umum gagasannya ialah ingin membangun masyarakat Dapil 3 Kabupaten Sukabumi ini dengan Al-Quran, serta mewujudkan masyarakat Dapil 3 yang makmur dan sejahtera," ungkap Ade .
Baca Juga: Agar Tak Hilang Tergerus Zaman, Nayor di Cibadak Sukabumi Diusulkan Miliki Pangkalan
Kemudian, mantan Korpres MD KAHMI Sukabumi tersebut menjelaskan, pada tahap implementasi dari gagasannya tersebut ia membuat program yang disebut Jum'at keliling dan santunan anak yatim. Dalam program Jum'at keliling, salah satu agendanya adalah mendorong budaya baca melalui wakaf Al-Quran dan Jum'at infaq.
"Ketika terpilih pada periode pertama, sesuai janji kampanye bapak mengimplementasikannya yaitu dengan cara menjalankan program rutinitas Jum'at keliling dan membina anak yatim," kata Ade
Sampai saat ini, ia menyampaikan setidaknya telah mewakafkan Al-Quran sebanyak 3.722 buah di 77 masjid jami yang berada di 58 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan serta membina anak yatim yang belum baligh sebanyak 2.578 orang.
Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Kutuk Aksi Bakar Al Quran Politisi Swedia
"Alhamdulillah, target bapak ketika terjuan ke kancah politik ini gagasan yang pertama kali adalah mendorong budaya baca, implemetasinya yaitu wakaf Al-Quran dan infaq. Serta membina anak yatim yang belum baligh," jelasnya.
Menurut pendiri Baldatun Center ini, pembinaan terhadap anak yatim yang dilakukan salah satunya dengan mengadakan santunan yang acaranya berbarengan dengan milad Baldatun Centre.
"Sekarang ini memasuki tahun ke 7, setiap tanggal 7 Februari ada kegiatan puncak milad Baldatun Center, seluruh anak yatim binaan dikumpulkan untuk mengikuti perlombaan Musyabaqoh Hifdzul Quran (MHQ), dan para juaranya diberikan beasiswa pendidikan," tandasnya.
Baca Juga: Pentingnya Tawassul Rutin Bagi Ade Dasep ZA Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi
Kemudian, kata Mang Ade Dasep, pada periode kedua, program tersebut dilanjutkan dengan pogram budaya amal Al-Quran. yaitu dengan menghadirkan videotron, dimana isinya adalah konten murottal Al-Quran. Pada tahun 2022 ini setidaknya sudah ada dua videotron yang terpasang, yaitu di kecamatan Cibadak dan Cikembar.
"Menghadirkan 6 vidoetron di 6 kecamatan tiada lain adalah ikhtiar bapak mendatangkan rahmat Allah SWT di kabupaten Sukabumi," tegas Ade.
Sebelum debutnya di dunia politik praktis dimulai pada 2014, lulusan fakultas syariah IAIN Sunan Gunung Jati Bandung ini sempat menjalani profesi sebagai advokat. hal itu dijalaninya selama hampir kurang lebih 14 tahun.
Baca Juga: Bupati Sukabumi Hadiri Rakornas Kepala Daerah, Bahas Ekonomi dan Inflasi
"Saya sempat menjadi pengacara, sejak lulus dari Bandung pada 1998 saya langsung mengikuti pendidikan advokat, berjalan dari tahun 1998 sampai 2014" bebernya.
Ia menjelaskan, relevansi profesi pengacara yang ia jalani karena studi yang diambil di Bandung adalah fakultas syariah jurusan jinayah dan siyasah.
"Ya sesuai jurusan yang diambil waktu kuliah, jadi kalau dibilang sangat relevan, jurusan jinayahnya (hukum Islam) sudah pernah dijalani sebagai pengacara. Sedangkan siyasahnya (politik Islam) ya hari ini sedang dijalani sebagai politisi," tandasnya.
Baca Juga: Wabup Iyos Minta Lahan Kritis di Kabupaten Sukabumi Dihijaukan Kembali
Berbicara tentang pengalamannya saat menjadi pengacara, Ade Dasep menyebut dirinya sering terlibat pada penyelesaian kasus-kasus besar, salah satunya pernah menggugat menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Marga terkait Pembebasan lahan tol Cikunir Junction.
"pada tahun 2006 sampai 2010 pernah memenangkan kasus perdata melawan kementerian PU dan Jasa Marga di PN Bekasi waktu itu," terangnya.
Mengenai kehidupan pribadinya, Ade Dasep yang lahir 9 April 1975 itu merupakan anak ketiga dari pasangan Muhammad Syatibi dan Endjen Hudjaenah. Ditengah keluarganya, dari keenam bersaudara, Ade Dasep merupakan satu-satunya yang oleh orang tuanya dibesarkan di lembaga pendidikan keagamaan.
Baca Juga: Sekda Dorong Peningkatan Identifikasi Korban TPPO di Kabupaten Sukabumi
Dilihat dari silsilah keluarga ayah maupun ibunya, mengalir darah tokoh agama pada diri Ade Dasep. Diketahui, sang ayah, Muhammad Syatibi merupakan keturunan dari Kiyai Ahmad bin KH. Arkasan, Sedang dari garis Ibu, Endjen Hudjaenah adalah putri dari H. Hasan Basri bin KH. Romli.
"Jadi sejak madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah sampai madrasah aliyah bapak digembleng di yayasan pendidikan Al-marfuiyah yang ada disini, kemudian dilanjutkan di IAIN Sunan Gunung Jati Bandung," sambung Ade.
Sebagai warga asli Bantarmuncang, Sekarwangi, setelah selesai dari pendidikan perguruan tinggi di Bandung kemudian Ade Dasep kembali ke kampung halaman untuk mengamalkan ilmu yang sudah diraihnya.
Baca Juga: Survei RLI: PKS, Gerindra, dan Demokrat, Bersaing di Kota Sukabumi Jelang 2024
Saat ini Ade Dasep telah dikaruniai 4 orang anak dari pernikahannya dengan sang istri tercinta Hj. Irma Lismiati, dua diantaranya bahkan sudah berkeluarga.
Saat ditanya bagaimana dukungan keluarga terhadap kiprahnya di politik, ia menjelaskan bahwa seluruh keluarganya sangat mendukung, termasuk dalam kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukannya.
"alhamdulillah dari keluarga prinsipnya sangat mendukung, baik dari istri maupun anak-anak, apalagi dengan kegiatan-kegiatan keummatan yang dilakukan, juga orang tua sebelum meninggal sangat menyetujui," pungkas pengagum Prabowo Subianto ini.
Baca Juga: Mengenal Kawalu Suku Baduy, Wisatawan Dilarang Berkunjung saat Upacara Ini Berlangsung
Tentang Baldatun Center
Membicarakan nama Ade Dasep dalam kaitannya sebagai pengasuh Anak Yatim tidak akan terlepas dengan nama lembaga yang ia dirikan yaitu Yayasan Baldatun Center. Baldatun yang merupakan singkatan dari "Balad Ade Dasep Siap Turun" menjadi wadah bagi program-program khususnya dalam pembinaan anak yatim.
Dengan Slogan "Makmur Yatimnya Makmur Warganya" Baldatun Center memiliki banyak kegiatan bersama anak yatim yang dibinanya. Diantaranya;
1. Ngaliwet Bareng Anak Yatim di 58 Desa dan 1 Kelurahan
2. Lebaran Anak Yatim setiap tanggal 10 Muharam
3. Fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi seluruh anak yatim binaan Baldatun center dengan memberikan Kartu Identitas Anak (KIA)
Baca Juga: Cadel: Kenali Penyebab dan 7 Cara Menghilangkannya, Harus Rutin dan Sabar
Baldatun Center dengan fokus mencetak generasi yang memiliki akhlak Qur'ani berbasis anak yatim, saat ini tercatat sudah ada 73 anak yatim yang sudah hafal Juz 30 Al-Qur'an, ada 43 orang yang yang hafidz/hafidzah juz 29 dan juz 30, dan ada 58 orang sudah hafal 3 juz (juz 29-30). Bahkan sudah ada yang sampai 5 juz dan 10 Juz.