SUKABUMIUPDATE.com - Aksi bakar Al Quran oleh politisi Swedia menuai protes dan kecaman dari dunia islam. Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Zakiyah Rahmah Addawiyah ikut mengutuk aksi tersebut karena dianggap sikap intoleransi yang berbahaya bagi peradaban dunia.
Pembakaran Al Quran di Swedia bermula saat Rasmus Paludan seorang politisi melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki pada Sabtu pekan lalu. Usai menyampaikan gagasannya selama kurang lebih satu jam, Paludan membakar Al Quran dengan korek api.
Tak hanya membakar, Paludan juga menyampaikan sikap meremehkan Islam. Bahkan, ia mengklaim aksinya itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi, dengan menegaskan jika ada yang tidak terima, sebaiknya segera keluar dari Swedia.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Sukabumin Zakiyah Rahmah Addawiyah menyampaikan bahwa pembakaran Al-quran oleh siapapun merupakan tindakan yang tidak bisa diterima.
"Saya sebagai muslim tentunya sangat mengutuk atas peristiwa pembakaran Al Quran oleh politisi Swedia tersebut. Tindakan itu jelas merupakan sikap toleransi antar umat beragama yang tidak bisa diterima. Sangat melukai hati umat muslim dunia," Ujar Zakiyah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/01/2023)
Namun Zakiyah kemudian mengingatkan bahwa umat Islam Sukabumi dan Indonesia jangan terpancing dengan kejadian ini. Yang terbaik justru harus mendoakan dan bersikap bijak.
Baca Juga: Perwakilan Peradaban PBB Mengutuk Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia
"Saya mengajak kepada umat muslim di Sukabumi khususnya dan umat Islam di Indonesia umumnya juga muslim dunia untuk mendoakan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dimanapun," ungkap legislator termuda tersebut.
.
Bahkan anggota komisi 2 DPRD Kabupaten Sukabumi itu mengajak kepada umat muslim untuk membuktikan bahwa agama Islam merupakan agama yang mengajarkan kasih sayang.
"Dan mari kita buktikan kepada dunia bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh dunia," tambah Zakiyah
Akhlak politisi Swedia tersebut menurut Zakiyah tidak lantas kita balas dengan kekerasan.
"Kita perlihatkan akhlak baik Rasulullah sehingga Islam phobia di dunia Barat dapat memudar dan hilang," pungkas Zakiyah.
Diketahui bahwa pemerintah Indonesia melalui kementerian luar negeri juga mengutuk tindakan Rasmus Paludan tersebut, seperti dikutip tempo.co
"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paluda, politisi Swedia. Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama," tulis Kemlu dalam keterangan tertulis di Twitter, Minggu, 22 Januari 2023.
Reporter: Bah Rowi