SUKABUMIUPDATE.com - Situ Bagendit di Banyuresmi, Kabupaten Garut akan dipoles menjadi obyek wisata kelas dunia. Lokasi itu baru-baru ini menjadi sorotan karena dikunjungi rombongan Presiden Joko Widodo yang juga sempat bercukur rambut di sana akhir pekan lalu. “Situ Bagendit akan dirancang sebagai destinasi kelas dunia,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai pelantikan di Gedung Sate Bandung, Rabu, 23 Januari 2019.
Menurutnya, penataan Situ Bagendit akan memakai dana bantuan dari Gubernur Jawa Barat sebesar Rp30 miliar. Dana sebesar itu dinilai Rudy belum cukup karena luas area Situ Bagendit mencapai 150 hektare. “Presiden katanya mau bantu (dana) karena saya juga katakan itu pusat distribusi air,” kata Rudy.
Situ Bagendit menjadi bagian dari bendungan Copong, Garut. Kebutuhan anggaran penataannya, kata Rudy, terkait untuk fasilitas. Direncanakan sebagai destinasi atau lokasi tujuan berkelas dunia, harapannya banyak wisatawan mancanegara yang datang selain wisatawan Nusantara. “Jadi harus berstandar dunia, tapi secara detil belum tahu karena desainnya masih berubah-ubah,” ujarnya.
Perancangan dijadwalkan Februari dengan target Mei mulai penataan. Pihaknya menurut Rudy juga menerima adanya permintaan pembangunan hotel dari investor. Daya tarik tempat itu menurutnya berada di tengah danau atau situ. “Bagus bisa lihat Gunung Cikuray dengan jelas, Gunung Guntur, Papandayan, Telaga Bodas,” kata Rudy.
Objek wisata Situ Bagendit berada di kawasan Kecamatan Banyuresmi atau sekitar 20 kilometer dari pusat kota Garut ke arah utara, dan dapat diakses oleh berbagai jenis kendaraan darat. Wisatawan dapat menikmati pemandangan alam pegunungan, danau, dan fasilitas bermain seperti taman, kereta api mini, permainan sepeda air dan rakit.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana menata Situ Bagendit yang menjadi salah satu andalan obyek wisata di Garut. Ia menyampaikan rencana itu ke Presiden Joko Widodo saat singgah ke Garut akhir pekan lalu. Pemerintah menurutnya akan mendukung penataan itu sebagai destinasi berkelas dunia.
Sumber: Tempo