SUKABUMIUPDATE.com – Dari sejumlah pesisir pantai di Selatan Kabupaten Sukabumi yang sudah dapat sentuhan fasilitas wisata dari pemerintah daerah, Pantai Minajaya tak kalah indah untuk dinikmati.
Pantai yang berada di Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini menawarkan sesuatu yang lain dengan kisah yang berbeda pula.
Pantainya relatif lebih tenang dibanding pantai wisata lainnya di Kabupaten Sukabumi, jadi cocok untuk traveler yang mendampatkan menikmati alam dengan kesunyian. Pantai yang tumpukan karang dan hamparan rumpur laut menghijau ini, bisa dinikmati dari pinggir pantai.
Sejumlah gazebo yang disiapkan bisa digunakan untuk memandang hamparan karang yang tak henti dihantam ombak laut selatan. Bebatuan karang yang ditumbuhi balutan rumput laut nan hijau ini, juga bisa dilintasi dengan aman, karena memang ombak di pantai ini jarang “mengamukâ€.
BACA JUGA:
Menjadi Saksi Batu Rindu di Curug Cikurutug di Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi
Musang Kian Langka, Ada Musang Lover Sukabumi
Bersemayamnya Era Prasejarah di Puncak Batu Gores Kutajaya Kabupaten Sukabumi
Panoramanya indah sore hari, bagi para pemburu sunset, ini bisa menjadi lokasi yang tepat. “Pantai Minajaya berasal dari nama Kapal Minajaya, pengangkut persenjataan yang kandas dan bibir pantai ini. Konon  ketika surut, bagian mesin kapal tersebut sering terlihat,†ungkap Unen (45), warga setempat yang sering menawari wisatawan untuk menikmati kopi atau minuman ringan lainnya.
Kisah inilah, menurut Unen kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/2), selalu menarik bagi wisatawan yang berusaha menemukan bongkahan lambung kapal tersebut, di titik tidak jauh dari bibir pantai.
Untuk mendekati lokasi karamnya Kapal Minajaya tersebut, wisatawan tinggal menyusuri karang yang terhampar dengan tingkat keteraturan tinggi.
Jalan di atas karang ini aman, hanya saja wisatawan tetap harus berhati-hati, karena banyak tumbuh lumut, gangang, dan rumput laut alami.
“Jika cuaca cerah dan ombak kecil biasanya terlihat kok dari pinggir karang disana. Tapi tetap hati-hati, ombak sering tiba-tiba membesar. Kalau mau ke sana siang tengah hari, ombaknya stabil,†lanjut Unen.
Keberuntungan traveller diuji, dan jika belum bisa melihat pecahan kapal tersebut, menikmati Pantai Minajaya yang berbeda ini juga cukup menghibur. Pantai masih belum tercemar, jarang ditemukan sampah-sampah nonorganik, mungkin karena masih jarang didatangi wisatawan.
Di sini, juga terdapat perkampungan nelayan, sehingga bisa menyaksikan keseharian mereka dari dekat. Melaut, mencari ikan, atau panen rumput laut untuk dijual.
“Kita sebut agar-agar (rumput laut-red). Bisa dimakan rebusannya dengan nasi cocol sambel, atau dibikin macam-macam penganan, seperti kripik dan lainnya. Kalau mau bakar ikan juga tinggal pilih, lebih murah karena langsung dari nelayan,†Unen berpromosi.
Di sebelah Timur pantai, dengan berjalan kaki sekitar 20 menit, ada muara Sungai Cipamarangan yang menawarkan ketenangan, keasrian serta pengaman lainnya. Muaranya sangat bersih dan tidak terlalu besar sehingga sering dijadikan kolam renang air payau.
“Di sana kalau lagi musim kakap banyak yang mancing. Banyak yang diriin tenda, karena tenpatnya enak. Pohon-pohon banyak, airnya kan agak asin, air payau,†tambahnya.
Dari Kota Sukabumi, Pantai Minajaya berjarak sekitar 125 km, bila menggunakan angkutan umum bisa dengan menumpang Colt L300 dari Terminal Sukabumi sampai Terminal Surade. Perjalanan dari Sukabumi ke Surade sekitar 4-5 jam.