SUKABUMIUPDATE.com - Setelah menekuk Belanda dan merampas semua data terkait kekayaan alam Indonesia pada 1942 hingga 1945, tentara Jepang disinyalir membangun kota besar di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Sukabumi.
Tentara Jepang membangun kawasan industri besar sekaligus markas pasukannya di antara dua perbukitan di Kampung Pojok, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Masyarakat setempat saat ini menyebut kawasan tersebut dengan nama Tembok Jepang, karena di kawasan ini yang tersisa hanya sebuah tembok besar yang diduga bekas Pabrik Kina milik pemerintahan Jepang waktu ini.
BACA JUGA:
Libur Tahun Baru, Taman Wisata Cimalati Kabupaten Sukabumi Sedot Tiga Ribu Wisatawan
Tujuh Air Terjun di Kabupaten Sukabumi, Cukup Satu Nama Curug
Liburan, Ayo Merangkak di Papan Panjat Jalan Lingkar Selatan Sukabumi
Di kawasan seluas dua hektar yang saat ini sudah berubah menjadi lahan pertanian sawah ini, banyak ditemukan sisa-sisa bangunan, baik berupa kolam maupun sisa pondasi.
“Saya banyak mengumpulkan kisah terkait keberadaan situs sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia ini. Ternyata kawasan ini punya nilai historis bagi tentara Jepang. Sepertinya di sini dulu merupakan kawasan sangat strategis, ada pabrik, dan markas tentara yang dilengkapi beragam peralatan tempur,†jelas Penyuluh Kehutanan Swadaya Jawa Barat, Tendi Ginanjar kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/1).
Tendi sengaja ingin memperkenalkan lebih dekat dengan peninggalan sejarah Indonesia itu. “Dari banyak kisah, disebutkan bahwa di kawasan ini dulunya cukup modern. Ada rel kereta, jalan besar, bahkan landasan untuk pesawat terbang. Jepang bermimpi membangun kota Hirosima 2 di Nusantara,†lanjutnya lebih jauh.
Seiring waktu berjalan, kawasan ini pun hancur oleh peperangan dan menyerahnya Jepang dari pasukan sekutu. Di hamparan yang diapit bukit Gunung Kekenceng dan Puncak Tugu ini, warga hanya menemukan sisa-sisa bangunan yang memotret sejarah kelam bangsa Indonesia pada era Perang Dunia II.
“Banyak yang menceritakan bahwa Jepang memegang peta tambang hasil rampasan Belanda, dan berniat membuat pusat pengolahan sekaligus penyimpanan harta untuk biaya perang pada waktu itu. Sejarah mencatat Jepang kalah perang, dan meninggalkan seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Desa Tegalpanjang ini,†pungkasnya.